Karakteristik Pekerja Pabrik Dan Lapangan

November 29, 2018
Karakteristik pekerja yang bekerja dalam lingkungan pabrik berbeda dengan mereka yang bekerja pada kondisi lingkungan kerja di lapangan terbuka. Kondisi ini akan mempengaruhi produktivitas pekerja sehingga kontinuitas hasil produksi tidak dapat diprediksi dengan tepat.
 
Dalam lingkungan pabrik, pekerjaan yang dilakukan merupakan suatu pengulangan sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kegagalan yang disebabkan oleh pekerja.
Keberhasilan produk dari hasil produksi industri konstruksi sangat tergantung pada kejelian dan kemampuan manajer konstruksi dalam membuat perencanaan serta penggunaan metode yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Secara umum perbedaan antara industri konstruksi dengan industri manufaktur adalah sebagai berikut:
-       Pada proyek konstruksi, waktu yang disediakan sangat terbatas. Konsekuensi dari hal ini adalah tim manajemen harus dibentuk secara cepat dan tepat. Juga pemilihan metode konstruksi serta penggunaan alat untuk operasional hanya terjadi satu kali.
-       Sifat dari lokasi proyek adalah tidak tetap. pada industri manufaktur, lokasi kerja berada dalam satu lokasi dan bersifat tetap. Kadang-kadang pekerja proyek harus melaksanakan pekerjaannya dalam ruang yang terbatas sehingga akan mempengaruhi produktivitasnya.
Sedangkan untuk pekerja pabrik, ruang gerak mereka dapat direncanakan sebaik mungkin agar mereka dapat bekerja dengan nyaman agar produktivitasnya tidak terganggu.
-     Hasil produksi biasanya unik dan selalu berbeda dari lokasi proyek yang satu dengan yang lain sehingga tidak dapat dibuat itandarisasi penggunaan alat bantu dan metode konstruksi untuk berbagai proyek.
-    Dalam industri konstruksi lebih banyak dibutuhkan pekerja dengan ketrampilan yang cukup dibandingkan dengan pekerja yang tidak mempunyai ketrampilan. Pemilihan pekerja yang cakap akan sangat berpengaruh pada ketepatan rencana pekerjaan, apakah sesuai dengan jadwal.
-      Pekerjaan biasanya dilaksanakan berada di luar/lapangan terbuka dengan variasi yang timbul oleh hujan, panas serta kondisi geografis lokasi ProYek.
-  Proyek konstruksi biasanya berskala besar, tidak praktis, dan pemasangan peralatan besar dan berat sehingga tidak mudah untuk melaksanakannya.
-     Dalam proyek konstruksi, owner selalu terlibat dalam melakukan pengawasan proses konstruksi, sedangkan pada industri manufaktur maka pembeli hanya melihat hasil akhir dari proses produksi.
Akibat adanya perbedaan karakter antara industri manufaktur dan industri konstruksi, khususnya pada masalah sumberdaya manusia, adalah timbulnya perbedaan pada cara kerja, tingkat produktivitas, prosedur kerja. Jika aspek sumberdaya manusia antara keduanya yang diperbandingkan, hasilnya adalah sebagai berikut:
Karakter pekerja pabrik adalah:
-       Tidak terpengaruh perubahan cuaca.
-   Pola kerja selalu sama. Hal ini lebih dipengaruhi oleh cara kerja yang mekanistik dari mesin di lingkungan pabrik
-    Perubahan teknologi hanya terjadi sesaat, yaitu pada masa transisi penerapan teknologi baru di pabrik di mana pekerja akan menyesuaikan atau mengalami transisi dari teknologi lama ke teknologi baru dan kemudian berjalan seperti biasa.
-        Produktivitas relatif konstan.
-   Pekerja tidak memerlukan bekal ketrampilan yang tinggi. Awalnya adalah buruh kasar yang kemudian dilatih sehingga upahnya relatif rendah.
Karakter pekerja lapangan adalah:
-        Sangat dipengaruhi perubahan cuaca.
-        Setiap kali lokasi pekerjaan berpindah maka hal itu akan menyebabkan terjadinya perubahan pola kerja di lapangan.
-     Perubahan teknologi sering terjadi sehingga sangat berpengaruh terhadap pekerja.
-        Produktivitas pekerja tidak kontinu.
-        Diperlukan pekerja dengan bekal ketrampilan yang cukup sehingga upahnya lebih tinggi dibanding pekerja pabrik.
Dengan mengarahkan pelaksanaan proyek konstruksi menjadi industrialisasi maka sangat terbuka kemungkinan untuk mereduksi biaya konstruksi serta waktu pelaksanaannya

0 komentar