Prosedur Pemeliharaan Komponen Struktural Bangunan

November 13, 2018
Komponen struktural bangunan adalah komponen yang menyusun suatu bangunan yang mendukung dari segi penguatan bangunan. Sebenarnya tidak terlalu banyak pemeliharaan terhadap komponen struktural bangunan sebab mutu komponen struktural sangat ditentukan saat desain dan proses pembangunan.

Langkah-Langkah Pemeliharaan Komponen Struktural Bangunan
Sebelum mengetahui aspek-aspek tentang pemeliharaan bangunan, kita perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan review pemanfaatan komponen struktur, yaitu:
Prosedur Pemeliharaan Komponen Struktural Bangunan

1)   Melakukan review dokumen yang ada.
2)   Melakukan inspeksi lapangan.
3)   Pengukuran di lapangan.
4)   Analisis awal.
5)   Penilaian kecukupan struktur terhadap standar teknis minimum berskala nasional.
6)   Melakukan detail penilaian dengan target beberapa hal sebagai berikut:
a)   Menilai bahan.konstruksi bangunan, apakah sudah sesuai dengan standar teknis, berikut campuran atau agregatnya.
b)   Menilai kinerja struktur, apakah memenuhi syarat stabilitas dan kekuatan.
c)   Rekomendasi untuk melakukan perbaikan di beberapa titik yang dinilai mengalami kerusakan atau dinilai kurang aman.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pemeliharaan komponen struktur bangunan, antara lain:
1)   Survei Pendahuluan (Preliminary Assesment Survey/ meliputi kegiatan:
a)   Melakukan review dokumen yang ada.
b)   Melakukan inspeksi lapangan.
c)   Pengukuran di lapangan.
d)   Analisis awal dan disertai hipotesis (dugaan-dugaan).
e)   Pelaporan.
f)    Survei investigasi lapangan harus dilakukan oleh tenaga ahli struktur senior yang dapat dibantu oleh tenaga ahli struktur yunior dan asistenasistennya. Jadi, tenaga ahli yunior dan asisten-asistennya sekaligus mendapatkan ilmu secara langsung (leorning by doing) tentang pemeliharaan struktur bangunan dari tenaga ahli senior.
Survei demikian memiliki target sebagai berikut:
-   Observasi visual (foto, bukti pengukuran, gambar sketsa, atau visualisasi dalam bentuk lain).
-   Jika perlu, lakukan hommer tesf untuk uji struktur beton, sketmot untuk ujistruktur baja, dan penyelidikan tanah untuk mengetahui perubahan kondisi tanah yang berkaitan dengan apakah bangunan mengalami penurunan struktur bangunan.
-        Laporan sementara.
2)  Pelaksanaan penilaian
a) Merupakan lanjutan survei pendahuluan, tetapi lebih mendalami penilaian kecukupan struktur terhadap standar teknis.
b)   Detail penilaian dengan target beberapa halsebagai berikut:
-        Menilai stabilitas dan kekuatan struktur yang telah dipersyaratkan.
-        Rekomendasi perbaikan atau rehabilitasi.
-        Laporan akhir.
Suatu bangunan, meskipun sekarang dinyatakan tahan gempa, tetapi kalau tidak dirawat dengan benar lama-lama akan melemah pula. Penanganan secepatnya adalah yang terbaik. Berikut adalah contoh survei sederhana pada kondisi bangunan rumah.
Salah satu diperlukannya pemeliharaan struktur bangunan untuk mengetahui kondisi-kondisi sebagai berikut:
1)  Kondisidi luar rumah
a)   Untuk mengetahui keretakan atau pergeseran pada dinding.
b)   Untuk mengetahui di bagian bawah talang terjadi keropos atau berlubang.
c)   Untuk mengetahui keretakan pada dinding semen.
d)   Untuk mengetahuicelah atau keropos pada dinding kayu.
e)   Untuk mengetahui keretakan pada dinding pondasi.
f)  Untuk mengetaffui elemen-elemen rumah yang dimakan rayap (terutama kusen pintu dan jendela).
2)  Kondisidi dalam rumah
a)   Jika terjadi hujan, apakah ada kebocoran.
b)   Jika terjadi gempa, apakah ada bagian bangunan yang mengalami keretakan.
c)   Jika bola ditaruh di atas lantai, apakah bisa menggelinding sendiri. Kalau memang menggelinding sendiri maka berarti ada pergerakan lantai menjadi miring yang diakibatkan oleh gempa maupun beban manusia atau beban muatan di dalam bangunan yang terlalu berlebihan.
Oleh karena itu, kita perlu memahami pemeliharaan struktur mulai saat pelaksanaan bangunan. Struktur memegang peranan penting sebagai penguatan wadah bangunan yang akan mempengaruhi pemeliharaan lainnya.

0 komentar