Cara Pemeliharaan Berbagai Macam Jenis Dinding

November 04, 2018
Dinding selain berfungsi utama sebagai pembatas ruang seringkali dilakukan eksplorasi sebagai komponen penambah estetika dengan melakukan pemilihan material yang sesuai.


Dinding luar pada bangunan-bangunan kantor, hotel, atau pusat perdagangan akan mempunyai spesifikasi material khusus dan corak tersendiri. Misalnya, kulit bangunan pada salah satu kantor akan memiliki ciri-ciri sama di lokasi berlainan, walaupun bangunan bersifat menyewa. Hal demikian menunjukkan ikon perusahaan.
Pemeliharaan Dinding
Cara Pemeliharaan Berbagai Macam Jenis Dinding
Beberapa sentuhan arsitektur bangunan membuat dinding menjadi lebih indah dengan menggunakan material marmer, kaca temper, keramik, maupun dinding yang menggunakan sentuhan batu alam atau batu palimanan.
Dinding Marmer atau Granit
  1)   Pemeliharaan yang dilakukan terhadap dinding marmer atau granit di dalam bangu nan (indoor)antara lain:
   a)   Bersihkan setiap hari minimal 2 kali.
b)   Gunakan bahan pembersih yang tidak merusak semen pengikat keramik.
c)   Sikat permukaan marmer dengan sikat plastik halus dan bilas dengan air bersih. Tambahkan deterjen atau sabun.
d)   Gunakan disinfektan untuk membunuh bakteri minimal 2 bulan sekali.
e)   Keringkan permukaan dengan kain pelkering.
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap dinding marmer luar antara lain:
a)   Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya, yaitu: tapas, kain majun, ember, air, pembersih marmer berbahan kimia (morble cleoner), gayung, sarung tangan karet, kacamata hitam, kuas, tambang helm plasti ( sofety belt, tangkai mop, dan sikat tangan nilon.
b)   Cek mesin gondola, langit-langit, dan broket-nya, apakah sudah siap pakai.
c)  Pakailah sabuk pengaman, helm, dan sarung tangan karet sebelum pekerjaan pembersihan dimulai.
d)  Bersihkan dinding keramik dari debu. Gunakan tangkai mop, lalu pakai bahan kimia dan tapas serta majun dan pembersih marmer berbahan kimia (morble cleaner) dengan perbandingan 1:20. Kemudian, bilas dengan air bersih dan keringkan dengan kain majun.
e) General cleanig lakukan 3 bulan sekali. Bersihkan celah-celah marmer menggunakan kuas atau sikat nilon dengan cairan pembersih marmer berbahan kimia (morble cleaner) dengan perbandingan 1:10. Kemudian, bilas dengan air dan keringkan.
f)    Hentikan pekerjaan pada waktu angin kencang atau hujan.
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap dinding granit luar antara lain:
a)  Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah peralatan kerja selengkapnya, yaitu: tangga, ember, pembersih lantai, kain majun, spon atau tapas bottle sproyer.
b)  Bersihkan dinding granit menggunakan lap setengah basah yang dilakukan minimal sebulan sekali. Keringkan dan gunakan tangga portoble untuk dinding yang tinggi.
c)  Pembersihan secara keseluruhan dilakukan apabila permukaan granit sudah buram. Kemudian, cuci dengan menggunakan tapas, deterjen, atau floor cleaner dengan perbandingan 1:20. Setelah itu, bilas dan keringkan, lalu semir dengan menggunakan lap kering (kain majun).
d)   Hilangkan spot (noda) pada dinding granit dengan menggunakan bantuan tapas dan spot remover. Kemudian, bilas dan keringkan.
e)   Untuk menjaga kebersihan dinding granit, gunakan seoler polibrite dan lakukan minimal setahun sekali.
f)    Untuk membersihkan dinding granit secara rutin agar bebas debu, gunakanlah lap setengah basah.
Didnding Kaca (Tempered Glass)
Perkembangan arsitektur bangunan gedung banyak menggunakan kaca di bagian luarnya sehingga bangunan terlihat lebih bersih dan indah. Dinding kaca memerlukan pemeliharaan setidaknya setahun sekali. Gedung yang dominan dengan dinding kaca membutuhkan perhatian lebih pada pemeliharaan kulit bangunan, terutama dinding kacanya.
Pemeliharaan secara sederhana terhadap dinding kaca antara lain:
a)   Periksa semua karet atau sealent perekat kaca yang bersangkutan. Apabila ada kerusakan pada sealent atau karet perekat kaca, segera perbaiki dengan seolentbaru dan tipe yang sesuai.
b)   Bersihkan kaca dengan bahan deterjen dan bersihkan dengan sikat karet minimal seminggu sekali.
c)   Jangan menggunakan bahan pembersih yang mengandungtinner atau benzene karena akan merusak elastisitas karet atau seolent.
d)   Pada bangunan yang tinggi, siapkan gondola yang aman sesuai dengan prosed ur yang ditetapkan.
Pemeliharaan kebersihan dinding kaca luar:
a)   Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya, yaitu: tangga, sabuk pengaman, masker, helm plastik, ember, stick mop, wash opplicotor, wiper kaca atau unger kit, kain majun, tapas, bottle sprayer, dan gloss cleoner. Cek perlengkapan kerja terutama sabuk pengaman dan tangga, apakah aman dan masih laik pakai.
b)   Pakailah sabuk pengaman dan helm sebelum pekerjaan pembersihan dinding kaca luar dimulai karena sangat berbahaya bagi keselamatan kerja.
c)   Bersihkan debu sunscreen dengan menggunakan lap setengah basah dan masker atau bersihkan kotoran yang melekat dengan sikat nilon, tapas dan cairan glass cleoner atau deterjen campuran 1:30, lalu bilas dengan lap basah.
d)  Bersihkan frame kaca aluminium dengan menggunakan cairan multi purpose cleoner campuran atau 1:20.
e)   Bersihkan noda kaca yang terkena cat, lem, pelitur, atau dempul menggunakan trim scropper & blade (silet kaca).
f)   Celupkan wosh applicotor atau unger kit dalam larutan gloss cleaner dengan campuran 1:20. Basahi atau semprotkan tipis dengan menggunakan bottle sproyer. Gosok dinding kaca luar yang akan dibersihkan. Setelah itu, tarik dengan wiper kaca secara vertikal hingga kaca benar-benar bersih.
g)   Bersihkan sisa-sisa cairan yang menetes ke lantai dengan air, lalu segera gunakan stick mop dan kain majun.
Pemeliharaan kebersihan dinding kaca dalam
a.  Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah peralatan kerja selengkapnya, yaitu: ember, wash applicator, wiper kaca atau unger kit, kain majun, tapas, bottle sproyer, dan g/oss cleoner.
b.  Bersihkan debu yang melekat pada frame kaca dengan larulan multi purpose cleaner campuran 1:20. Gunakan kain majun, lalu keringkan.
c. Bersihkan noda kaca yang terkena cat, lem, pelitur, atau dempul dengan menggunakan trim scrapper & blade (silet kaca).
d.   Bersihkan dinding kaca dalam, lalu celupkan wosh opplicator atau unger kit dalam larutan gloss cleoner dengan campuran 1:20. Basahkan atau semprotkan tipis menggunakan bottle sprayer, lalu gosok dinding kaca dalam yang akan dibersihkan. Setelah itu, tarik dengan wiper kaca secara vertikal hingga kaca benar-benar bersih.
e.   Untuk menjaga kebersihan lantai, bagian bawah dinding kaca diberi alas plastik. Sisa air yang menempel pada plin kayu harus dilap sampai kering.
Dinding Keramik Mozaik
Dinding tipe demikian biasa digunakan di area kamar mandi atau toilet, mushola, dan tempat wudhu.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a)   Bersihkan dinding keramik setiap hari minimal 2 kali.
b) Gunakan bahan pembersih yang tidak merusak semen pengikat keramik. Sebaiknya tidak mengandung air keras.
c)   Sikatlah permukaan keramik dengan sikat plastik halus dan bilas dengan air bersih.
d) Gunakan disinfektan untuk membunuh bakteri di lantai atau dinding yang bersangkutan minimal sebulan sekali.
e)   Keringkan permukaan dengan kain pel kering.
Dinding Batu Alam
Dinding tipe demikian biasa digunakan pada bagian luar bangunan untuk menambah kesan alami pada taman, fasad bangunan, maupun interior bangunan.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a)   Gunakan air untuk membersihkan debu-debu yang menempel.
b)   Minimal setahun sekali dilakukan pelapisan (cooting) untuk menjaga penampilan batu. Ada dua pilihan pelapisan, yaitu noturdl doff dan wet /oo( tergantung selera.
c)  Pembersihan permukaan batu dengan menggunakan peralatan sikat dan air secara periodik sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun. 4
d)   Bila Anda menginginkannya, selanjutnya labur dengan bahan vernis atau semprot dengan bahan cat transparan untuk mencegah lumut, kotoran, dan lumpur yang menempel.
e)   Dinding batu tempel untuk hiasan pemeliharaan serupa.
Dinding Beton Ekspos
Dinding ekspos (expose concrete) pada bangunan atau lapisan luar kolom.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
1)  Bersihkan permukaan dinding dengan menggunakan sabun, lalu bilas sampai bersih. Lakukan sekurang-kurangnya 5 bulan sekali.
2)  Lakukan pemberian cat transparan dengan warna doff atau unglossy pada permukaan yang ada sebanyak 2 lapis.
Dinding kayu
Dinding lapis kayu biasanya dipergunakan hanya pada komponen arsitektur atau interior. Bagian ini perlu dipelihara agar interior bangunan tidak terkesan kusam.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a)   Bersihkan bagian permukaan kayu dari debu secara periodik sekurangnya sebulan sekali.
b)  Bila warna telah kusam karena usia pemakaian yang lama maka setelah permukaan dibersihkan, rawatlah dengan pelitur atau teok oilyang sesuai. Gunakan kuas dan atau kain kaos secara merata beberapa kali secara berlapis.
c)   Sebelum pengecatan kembali untuk memperbaharui tampilan cat dinding kayu dengan finishing cat kayu setelah beberapa kali dicat ulang, sebaiknya dinding dikerok hingga kelihatan urat kayunya kemball.
d)   Tutup bagian yang tidak rata dengan plamur kayu, lalu ampelas dan berikan cat dasar.
e)   Kita dapat menggurlakan cat dasar minyak untuk kayu dan besi I Alkyd Gloss Enamel, Protective Coating Cat Polyurethane untuk kayu, atau Cat Epoxy.
f)    Sebagai finishing akhir, cat kembalidengan warna yang sesuai.
Dinding Dengan Penutup Bahan Aluminium Komposit
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a)  Periksa sealent dan "backup" pada sambungan komponen. Apabila ada bagian yang mengelupas, perbaiki dengan sealent yang sama.
b)   Pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
c)  Gunakan bahan pembersilr yang tidak merusak aluminium dan seolont seperti bahan-bahan yang mengandung thinner atau benzenat, air keras, dan asam kuat.
d)   Bersihkan permukaan komponen dengan sabun atau deterjen, lalu bilas dengan air bersih menggunakan alat penyemprot.
e)  Keringkan permukaan dengan menggunakan karet pengering permukaan yang ujungnya masih rata.
Dinding Batu Kali
Dinding batu kali umumnya hanya digunakan pada bagian bangunan di bagian luar sebagai pelengkap (misalnya untuk taman). Agar penampilan bangunan tetap terjaga maka bagian luar pondasi taman harus mendapatkan pemeliharaan.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a)   Pembersihan permukaan batu dengan menggunakan peralatan sikat dan air secara periodik sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun.
b)   Selanjutnya, dinding batu dapat pula dicat dengan bahan vernis atau disemprot dengan bahan cat transparan untuk mencegah lumut, kotoran, dan lumpur yang menempel.
c)   Dinding batu tempel untuk hiasan pada bangunan dapat memperoleh pemeliharaan serupa.
Dinding Cat
Dinding cat terutama pada fasad bangunan merupakan hal yang sangat penting bagi penampilan bangunan sehingga harus terpelihara agar tidak cepat pudar dan tetap bersih.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a)  Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah peralatan kerja selengkapnya, yaitu: tangga, rakbol, ember, kain majun, stick mop, deterjen, tapas, dan spon.
b)  Bersihkan debu yang melekat pada dinding bercat minyak (woterseol) dengan menggunakan kain majun, sedangkan untuk bagian atas bisa gunakan tangga atau rakbol. Pembersihan demikian dilakukan secara periodik harian.
c)  Bersihkan noda (spof dan kotoran) pada dinding bercat minyak (woter seof. Gunakan larutan washing compound dan gosok dengan spon' Kemudian, bilas dengan air bersih sampai larutan tidak tersisa dan biarkan dinding sampai kering kembali. Setelah itu, bersihkan sisa larutan yang jatuh ke lantai menggunakan stick mop. Pembersihan demikian dilakukan secara periodik bulanan.
d)   Cara menghilangkan noda secara bertahap, tunggu kering dahulu baru diulang kembali. Gunakan spon dan langsung keringkan dengan kain majun. Setelah itu, bersihkan sisa larutan yang jatuh ke lantai menggunakan stick mop. Pembersihan dilakukan secara priodik bulanan.
e)   Supaya cat tahan lama dan tidak mengelupas kembali, sebaiknya tidak mengecat pada permukaan yang bergelembung dan mengelupas.
f)    Sebaiknya tidak mengecat pada permukaan yang masih terdapat cat lama yang sudah mengelupas sebab akan membuat cat baru bergelembung. Jangan lupa membersihkan cat lama yang menempel pada permukaan sebelum melakukan pengecatan baru.
g)   Bersihkan permukaan bidang yang akan dicat. Apabila pengecatan dilakukan pada permukaan yang kotor maka cat akan memerlukan waktu lama untuk mengering dan hasilyang dicapai menjadi kurang baik.
h)  Sebaiknya tidak menyapu lantai sebelum atau saat proses pengecatan karena debu yang timbul akan merusak cat.
i)    Sebaiknya tidak menggunakan kuas cat yang sudah lama karena akan merusak hasil akhir pengecatan.
j)    Gunakan ukuran kuas cat yang tepat supaya kerja lebih efektif.
k)   Sebaiknya tidak terlalu banyak mencampur bahan rain pada cat karena akan menghasilkan cat yang kurang bagus.
l)     Baca petunjuk pada kemasan cat sebelum memulai pengecatan. persiapan adalah kunci keberhasilan dalam pengecatan untuk mendapatkan hasil yang baik pada permukaan apa pun. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan permukaan tempat proses pengecatan akan dilakukan.
m) Bagian permukaan yang akan dicat harus dibersihkan, dicuci, dan diratakan dengan ampelas sebelumnya. Bersihkan debu dan kotoran dengan air bersih dan sabun (deterjen) bila perlu.
n)   Perbaiki keadaan permukaan yang rusak sebelum dicat. Tambar bagianbagian dinding yang berlubang atau retak hingga mendapatkan permukaan yang rata.
o)   Pada permukaan kayu, ratakan paku-paku yang muncul serta beri dempul pada bagian yang berlubang. Pastikan untuk memberikan cat dasar (meni) yang diperlukan terlebih dahulu pada permukaan kayu atau metalsebelum melakukan cat akhir.
p)   Gunakan selalu cat dan kuas dengan mutu baik dan harga terjangkau.
q)   Bersihkan kuas setelah digunakan. Gunakan air bersih untuk membersihkan kuas jika menggunakan cat emulsi (berbahan dasar air) atau larutan terpentin (thinner) jika menggunakan cat minyak (oil point).
Pemeliharaan cat dinding pada bangunan sederhana, misalnya dengan pengecatan ulang, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a)  Hati-hati bila menggunakan tangga titian dalam proses pengecatan. Pastikan sudutnya membentuk perbandingan 1:4. Contohnya, jika tangga berukuran 4 m maka jarak ujung bawah tangga daridinding adalah 1 m.
b) Jaga keamanan saat menggunakan tangga. Jika tangga diletakkan pada tanah yang lunak, pastikan untuk memberi penguatan. Penguatan dapat berupa paku besar yang ditancapkan ke tanah, lalu diikatkan pada ujung bawah tangga.
c)   Gunakan selalu pengait yang dapat digunakan untuk menggantung kaleng atau wadah cat pada kaki-kaki tangga sehingga kedua belah tangan bebas melakukan pengecatan.
d)   Pengait dapat dibuat dari besi 6 mm yang dibentuk huruf “S”
e)   Mulailah pengecatan dari sebelah kanan dinding dan selanjutnya mengarah ke kiri sehingga tangga tidak akan menyentuh bagian dinding yang baru dikerjakan. Jika kidal (menggunakan tangan kiri) maka berlaku kebalikannya.
Dinding Partisi
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap dinding partisi:
a)   sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya, yaitu: vacuum cleoner, kain majun, sikat nilon, deterjen, sampo,furniture polish, spon, ember, dan bottle sprayer.
b) Pertama-tama, perhatikan finishing dinding partisi, lalu sesuaikan cara pembersihan dan penggunaan bahan kimia yang sesuai.
c)  Pembersihan pada partisi yang berbahan wollpoper didahului vocuum cleaner. Untuk menghilangkan debu yang menempel pada dinding, gunakan stick yangmemakai sikat nilon (brush).
d)  Hilangkan noda dengan menggunakan spon campur busa. cairan sampo yang diencerkan dioleskan tepat di atas dan kerjakanlah dengan hati-hati. Jangan terlalu banyak menggunakan air. Apabila ingin mengulang, tunggu kering dahulu. Apabila noda tetap tidak hilang, sebaiknya jangan diteruskan. Laporkan kepada atasan untuk penanganan lebih lanjut.
e)  Untuk pembersihan profil partisi dari kayu, plin kayu, panel kayu, dan kusen pelitur; gunakan furniture polish atau yang setara secukupnya. Gunakan lap bersih dan kering.
f)   Apabila keadaan wollpoper masih utuh, tetapi mengelupas maka dapat dilem kembali.

0 komentar