Cara Pemeliharaan Macam Jenis Struktur Pondasi

November 11, 2018
Suatu bangunan terdiri dari struktur atas dan struktur bawah. Pondasi adalah salah satu bagian dari struktur bawah. Pondasi memiliki beragam jenis, setiap bangunan pasti berbeda, tergantung pondasi apa yang direncanakan sesuai dengan kondisi tanah dan fungsi dari bangunan tersebut, dan setiap pondasi pula memerlukan perawatan dan pemeliharan, lantas pemeliharaan seperti apa dan bagaimana yang bisa dilakukan?

Postingan ini menjelasakan pemeliharaan berbagai macam jenis struktur pondasi bangunan, baik pascakontruksi maupun prakontruksi, berikut pembahasanya.
Pemeliharaan Struktur Pondasi Bangunan
Komponen paling bawah bangunan adalah pondasi. Pondasi bangunan berfungsi menahan beban bangunan yang ada di atasnya.
Cara Pemeliharaan Macam Jenis Struktur Pondasi
Pondasi
Pemeliharaan yang dilakukan secara umum sebagai berikut:
1)   Sekitar bangunan atau bagian yang dekat dengan badan pondasi diusahakan agar bersih dari akar pohon yang dapat merusak pondasi.
2)   Usahakan agar tidak ada air yang menggenangi badan pondasi.
3)   Dasar pondasi harus dijaga sedemikian rupa sehingga air yang mengalir di sekitar pondasi tidak mengikis tanah sekitarnya agar dasar pondasi menjadi sama dengan permukaan tanah.
4)  Dasar pondasi harus dijaga dari adanya penurunan yang melebihi persyaratan yang berlaku.
5)  Apablla bangunan terletak di daerah yang banyak rayap, taburkan atau siram sekitar pondasi dengan bahan kimia seperti:
a)   Aldrien
b)   Chlordane
c)   Dieldrin
d)   Heptaclor
e)   Lindane
Campurkan dengan air dalam perbandingan 0,5% sampai dengan 2,0%. Campuran bahan kimia tersebut harus dilakukan sesuai ketentuan agar tidak berdampak pada lingkungan sekitar.
6)   Untuk pencegahan pada bangunan terhadap serangan rayap, secara umum antara lain menggunakan sistem pengendalian rayap tanah secara kimiawi (borrier chemicol system) sebelum dilakukan pekerjaan pondasi, dengan perlakuan sebagai berikut:
Menggunakan perlakuan tanah (soil treatment) adalah upaya memasukkan larutan termisida (yang diizinkan dan terbukti mempunyai daya persistensi tinggi) dengan konsentrasi dan dosis tertentu pada tanah bangunan, baik pada tanah tempat berpijaknya pondasi maupun pada lantai bangunan.
Tujuannya agar terbentuk penghalang kimiawi (chemicol borrier) yang membatasi ruang lingkup kehidupan rayap dan bangunan. Menurut sifat aplikasinya, terdapat 2 teknik perlakuan tanah, yaitu:
a)   Perlakuan prakonstruksi Treotment pada bangunan yang sedang dibangun dengan metode pekerjaan sebagai berikut:
-        Penyemprotan pada lubang pile cap dan tie beam.
-        Penyemprotan pada slob atau lantai
-        Penyemprotan pada tanah dinding basement
-        Penyemprotan pada dinding retoining wall pada sisi berhubu ngan dengan tanah.
-  Penyemprotan tanah urukan setelah dikembalikan ke lubang galian dinding basement dengan radius 1 meter dari dinding baosement.
Apa bila pondasi yang digunakan tidak memakai basement atau hanya pondasi biasa maka pemeliharaan yang dilakukan adalah:
-   Penyemprotan tanah sekitar pondasi. Setelah parit pondasi selesai digali, maka parit disemprot larutan termitisido.
-        Penyemprotan padatanah uruk (bockfill) di keduasisi pondasi.
-        Penyemprotan pada kedua sisi pondasi.
-        Penyemprotan pada tanah yang akan tertutup lantai.
b)  Perlakuan pasca konstruksi
Pemeliharaan pada bangunan yang sudah berdiri dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut:
-  Melakukan pengeboran pada sisi dinding dengan kedalaman 20 cm atau disesuaikan dengan ketebalan lantai. Jarak antar lubang lebih kurang 40 cm atau menyesuaikan ukuran ubin yang terpasang.
-        Jarak antara lubang ke dinding disesuaikan dengan lebar pondasi.
1)   Melakukan penginjeksian ke tiap lubang.
2) Melakukan penutupan lubang dengan semen, gips dan sebagainya. Usahakan kondisi setelah penutupan mendekati keadaan semula.
Pondasi Sumumn Batu Kali
Pondasi demikian dipakai untuk pembangunan gedung pada keadaan lokasi dan pertimbangan ekonomis tertentu. Pondasi tipe ini digunakan untuk bangunan satu atau dua lantai.
Pemeliharaan yang dilakukan:
a)  Usahakan drainase sekitar bangunan telah dirancang dan berjalan dengan baik selama bangunan dioperasikan.
b)   Jauhkan pondasi dari akar pohon atau akar tanaman lain yang bersifat merusak.
c)  Lindungi akar tanaman yang merusak dengan bahan yang tidak tembus dan bersifat keras sehingga akar tanaman tidak merusak pondasi bangunan.
Pondasi Menenrus Batu Kali
pondasi demikian dipakai hampir di setiap bangunan gedung dan perumahan untuk menahan dinding dan beban yang ada di atasnya.
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)  Usahakan drainase sekitar bangunan telah dirancang dan berjalan dengan baik selama bangunan dioperasikan.
2)   Jauhkan pondasi dari akar pohon atau akar tanaman lain yang bersifat merusak.
3)  Lokalisasi akar tanaman yang merusak dengan bahan yang tidak tembus dan bersifat keras sehingga akar tidak merusak pondasi bangunan.
Pondasi Bahan Beton Menerus atau Monolitik
Pondasi demikian dipakai hampir di setiap bangunan gedung dan perumahan untuk menahan beban yang ada di atasnya dengan kondisi tanah lembek.
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)  Usahakan drainase sekitar bangunan telah dirancang dan berjalan dengan baik selama bangunan dioperasikan.
2)   Jauhkan pondasi dari akar pohon atau akar tanaman lain yang bersifat merusak.
3) Cara lainnya, lindungi akar tanaman yang merusak dengan bahan yang tidak tembus dan bersifat keras sehingga akar tidak merusak pondasi bangunan.
4)   Usahakan kondisi tanah sekitar pondasi terjaga dari penggalian untuk pembuatan bangunan lain yang lebih dalam kecuali dengan cara pencegahan terteniu seperti pemasangan plat penahan tanah (misalnya sheet pile).
Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang dapat dibuat dari beton atau bahan kayu. Tiang pancang dari bahan beton bertulang atau besi tidak memerlukan pemeliharaan.
Sementara tiang pancang kayu dipergunakan untuk ban3unan gedung atau perumahan di daerah pasang surut (misalnya di Kalimantan) yang menggunakan kayu sebagai bahan utama.
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)  Untuk ujung tiang yang saat tertentu air surut dan terkena panas matahari dan air secara berganti-ganti, maka tiang-tiang tersebut secara periodik harus diberi lapisan cat emulsi yang tahan air dan panas.
2)   Permukaan tiang harus bersih dari lumut atau binatang air yang menempel.

0 komentar