Cara Pemeliharaan Lingkungan Area Luar Gedung

November 14, 2018
Hal yang harus dilakukan oleh penyelenggara bangunan adalah cara pemeliharaan tata ruang luar. Pemeliharaan dan perawatan tata ruang luar diperlukan salah satunya menjaga kelestarian. Postingan ini menjelaskan pemeliharaan halaman dan taman, pemangkasan, pemupukan dan lain hal. Tulisan ini lanjutan dari lingkup pemeliharaan.

Pekerjaan Halaman dan Taman
Cara Pemeliharaan Lingkungan Area Luar Gedung
Beberapa pekerjaan pemeliharaan begitu juga perawatanya di area lingkungan luar bangunan gedung atau rumah dibahas pada tulisan ini.
Tujuan dilakukanya pekerjaan pemeliharan salah satunya adalah supaya kebersihan dan keindahanya terjaga.
Tim dari pemeliharaan harus mengetahui item seperti apa dan bagaimana cara yang dapat dilakukan pada komponen tersebut.
1)  Lakukan pembersihan setiap hari agar tidak ada sampah yang membusuk dan dapat menimbulkan bau tidak enak atau binatang yang bersarang
2)  Lakukan pemotongan rutin terhadap rumput dan tanaman untuk menghindari binatang yang akan bersarang dan bersembunyi.
3)   Lakukan penyiraman teratur agar tanaman tumbuh dengan baik dan subur.
4)   Sediakan tempat sampah agar tampak bersih dan memudahkan pembuangannya.
5)  Segera potong rumput atau tanaman yang mati agar tidak rnempengaruhi yang lain.
6)  Potong pohon dan tumbuhan liar yang tumbuh dekat bangunan, lalu tebanglah pohon yang berada terlalu dekat dengan bangunan karena akarnya dapat membahayakan pondasi bangunan
7)   Periksa dan musnahkan bila ada sarang-sarang rayap atau serangga' Apabila ada rayap di sekitar bangunan, segera temukan sarangnya, lalu gali dan hancurkan.
Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman harus disesuaikan dengan sifat dan jenis tanaman yang ditanam. Bahan dan peralatan yang dipergunakan dalam setiap jenis pekerjaan pemeliharaan harus benar-benar baik, memenuhi standar pekerjaan yang dibutuhkan, dan tidak merusak tanaman. Oleh karena itu, pekerjaan pemeliharaan tanaman dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan berikut:
A.  Penyiraman
1)   Penyiraman harus dengan air bersih dan bebas segala bahan organik, zat kimia, atau bahan lain yang dapat merusak pertumbuhan tanaman.
2)   Penyiraman dilakukan dengan cara:
a) Memakai alat khusus untuk menyiram tanaman seperti emrat yang memiliki banyak lubang pada ujung keluarnya air sehingga dapat menyebarkan air secara merata ke seluruh permukaan tanah yang disiram.
b)   Memakai slang air dari plastik yang dihubungkan dengan keran atau sumber air terdekat. Penyiraman dilakukan dengan memancarkan air menggunakan nozzle atau sprinkler.
c)   Penyiraman dilakukan secara teratur terutama di musim kemarau bagi tanaman dan rumput yang baru ditanam serta tanaman dalam tempat penampungan.
Jadwal penyiraman sebagai berikut:
a)   Dua kali sehari secara teratur bagi semua jenis tanaman dan rumput yang baru ditanam dan semua tanaman dalam penampungan sementara, sebelum pukul 10.00 dan sesudah pukul 15.30 sampai tanaman tumbuh sehat dan kuat.
b)  Semua jenis tanaman dan rumput yang sudah terlihat tumbuh baik dan kuat harus disiram 1 kali sehari pada sore harisetelah pukul 15.30.
c)   Penyiraman dilakukan sampai cukup membasahi bawah permukaan tanah.
d) Tanaman yang masih terlihat cukup basah tanahnya pada sore hari tak perlu disiram.
e)  Penyiraman yang berlebihan tidak diizinkan. Air harus dapat terserap baik oleh tanah di sekitar tanaman.
B.  Penyiangan
1)  Penyiangan harus dilakukan secara teratur tiap sebulan sekali bagi tanaman pohon dan rumput.
2)   Penyiangan bagi tanaman rumput dilakukan untuk mencabut segala tanaman liar dan jenis rumput yang berbeda dengan jenis rumput yang ditanam. Alat yang dipakai adalah alat pancong atau cangkul garpu kecil.
Penggantian Tanaman
1)  Kontraktor wajib melakukan penggantian setiap pohon, tanaman penutup, atau rumput yang ditemukan rusak atau mati.
2)  Semua penggantian dengan tanaman baru menjadi tanggung jawab kontraktor sampai masa pemeliharaan yang ditentukan berakhir.
3)  Penggantian tanaman harus sesuai dengan jenis, bentuk, atau warna tanaman yang ditanam dan disetujui klien atau pengawas.
4) Penggantian tanaman harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak tanaman lain di sekitarnya saat mencabut dan menanam tanaman baru.
5)   Penggantian tanaman dilaksanakan pada sore hari antara pukul 15.30-18.00, lalu dilanjutkan penyiraman.
C.  Pemangkasan
1)   Pemangkasan dilaksanakan untuk membuang cabang atau ranting liar atau untuk menjaga atau memperbaiki bentuk pertumbuhan yang dinginkan. Cabang atau ranting yang mati atau layu harus dibuang dengan memotongnya.
2) Semua pekerjaan pemangkasan harus dilakukan dengan gunting pangkas. Pemotongan cabang dan ranting dari arah bawah dengan membuat potongan miring menjauh (30-40) derajat dari tunas pada cabang atau ranting yang tersisa jika memungkinkan agar pertumbuhan baru dapat muncul dari tunas tersebut.
3) Tidak dibenarkan melakukan pemangkasan cabang atau ranting tanpa menggunakan alat pemotong yang cukup tajam.
4)   Bekas pemotongan cabang atau ranting harus ditutup dengan cat penutup luka untuk mencegah infeksi yang disebabkan jamur pembusuk kayu atau serangga yang dapat membunuh tanaman.
5)   Pemangkasan dilakukan secara teratur tiap sebulan sekali.
D.  Pemupukan
1)   Pupuk kandang yang matang digunakan untuk membuat tanah sehat atau subur yang terdiri atas campuran pupuk kandang dan tanah baik dengan perbandingan 1:1. Campuran akan digunakan untuk penimbunan.
2)   Pupuk kandang yang berasal dari sapi atau kuda yang telah kering dan matang digunakan untuk meningkatkan unsur mikro dan makro. Pupuk kandang harus bersih dari gumpalan akar rumput dan tanaman liar serta dalam keadaan sudah hancur (tak terdapat bongkahan).
3)  Pupuk buatan NPK diberikan pada tanaman pohon peneduh setelah tanaman melampaui masa tanam 3 bulan.
4)   Pupuk NPK diberikan sebanyak 25 gram pada setiap tanaman untuk mendorong pembentukan akar dan pembuahan. Pemupukan dilakukan dengan menanamkannya di dalam tanah sedalam minimal L0 cm di sekeliling tajuk pohon pada setiap jarak 60 cm.
5)   Pupuk buatan ZA atau urea untuk rumput harus diberikan sebanyak 12 gram/m2. Pemupukan dilakukan sebulan sekali. Pupuk harus dilarutkan dengan air, lalu disemprotkan dengan sprayer ke permukaan rumput.
6) Pupuk buatan yang mengandung unsur-unsur NPK seperti Rustica Yellow (15:15:15) digunakan untuk mendorong pembentukan akar, bunga, dan buah.
7)   Pupuk buatan ZA atau urea digunakan untuk pemupukan rumput.
8)   Pupuk kandang yang ditambahkan pada tanah uruk adalah pupuk kandang yang telah kering dan matang dengan perbandingan jumlah 1:1".
9)   Pemupukan harus diulang 3 bulan kemudian.
10)    Pupuk dan obat antihama yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan dalam persyaratan teknis.
F.   Pemberantasan Hama Penyakit
1)   Pemberantasan hama penyakit dilakukan sebelum tanaman terserang penyakit.
2)   Pemberantasan untuk hama (serangga dan ulat) dilakukan dengan penyemprotan ke seluruh permukaan daun, batang, dan cabang.
3)  Bahan yang dipakai adalah pestisida campuran Basudin/Diazinon 60 EC dan air dengan perbandingan 2 cc obat: 1, liter air.
4)   Pemberantasan jamur dan sejenisnya menggunakan fungisida Dithane M-45 yang dicampur air (2 gr/liter air). Pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan ke seluruh permukaan daun, batang, dan cabang.
5)  Pemberantasan penggerek batang menggunakan BHC, sedangkan untuk siput dapat menggunakan Metdex yang disebarkan di sekitar pohon.
6)   Penyemprotan hama dan jamur:
a)   Untuk rumput, dilakukan 2 bulan sekali.
b)   Untuk tanaman dilakukan sebulan sekali.
7)  Penyemprotan hama dan jamur dilakukan bergantian. Penyemprotan dari jenis obat berbeda jangan dilakukan sekaligus, tetapi beda waktu selang 2 minggu.
Pemeliharaan Pipa Air Kotor, Septik Tank, dan Rembesan
1) Periksa pipa rembesan dari toilet menuju septik tank setiap bulan untuk memastikan tidak ada pipa yang rusak dan menyebabkan kebocoran maupun penyumbatan. Apabila terjadi kerusakan maka pipa harus digali dan dibongkar.
2) Gunakan pipa paralon berdiameter 15 cm dan terbuat dari PVC yang baik kualitasnya. Jika terjadi penyumbatan pada saluran pipa ini maka kita dapat menggunakan cairan kimia yang dituang ke dalam pipa untuk menghancurkan kotoran yang menyumbat pipa.
3) Periksa tutup septik tank sebulan sekali untuk mencegah terjadinya keretakan dan kebocoran. Apabila terjadi keretakan atau kebocoran, maka hal tersebut bisa diperbaiki dengan adukan pasir atau semen (perbandingan 1:3).
4)  Saat septik tank terisi penuh, kita memerlukan mobil khusus untuk menyedot tinja dan memompa keluar isi septik tank. Apabila mobil penyedot tinja tidak tersedia di sekitar lokasi maka septik tank baru harus segera dibangun. Semua pipa limbah lama harus terhubung ke dalam septik tank baru.
5) Setelah septik tank lama mengering, isinya bisa digali menggunakan sekop. Setelah digali sampai kosong, septik tank lama bisa menjadi alternatif cadangan seandainya septik tank baru menjadi penuh.
6)  Rembesan pun suatu saat terisi penuh sehingga tidak memungkinkan air dari septik tank merembes. Daerah di atas sekitar septik tank memiliki kemungkinan untuk tergenang karena air tidak bisa merembes sepefti seharusnya. Untuk mengatasinya, kita memerlukan rembesan baru yang terhubung dengan septik tank.
7)   Cegah masuknya bahan yang tidak larut ke dalam septik tank.
8)   Jangan membuang air bekas mandi ke dalam septik tank.
9)   Periksa bak kontrol bila septik tank penuh dan sedot setiap 6 bulan sekali.
10) Apabila septik tank dan rembesannya dalam keadaan penuh, sedot dan kosongkan septik tank atau buatlah septik tank baru untuk memenuhi kebutuhan.
11)   Periksa tutup dan saluran septik tank. Ganti jika rusak atau atur posisinya jika longgar.
Pemeliharaan Floor Drain
1)   Periksa setiap hari saringan air yang terdapat pada lantai kamar mandi atau WC.
2)  Usahakan selalu terdapat air pada setiap saringan untuk mencegah masuknya udara tidak sedap ke dalam ruangan (kamar mandiatau WC).
3)  Perbaiki atau gantitutup saringan bila telah rusak.
4)   Bersihkan dari bahan yang menempel pada lubang ujung saluran, lalu bersihkan bila kotor.
Saluran Drainase Air Hujan
1)   Periksa dan perbaili parit-parit di sekeliling bangunan.
2) Saluran drainase air hujan di sekitar bangunan dan tapak harus dibersihkan seminggu sekali. Khususnya di musim hujan, saluran drainase cenderung mengalami pemampatan
3)  Periksa saluran drainase jika mengalami keretakan, penurunan, penggenangan air, dan lain-lain setiap tahun. Perbaiki retakan pada saluran drainase dengan menggunakan adukan pasir atau adukan semen (dengan perbandingan 1:3).
4)   Apabila keretakan yang terjadi pada saluran drainase terlalu parah, bagian yang mengalami keretakan dapat dibongkar dan dibangun kembali dengan campuran semen, kerikil, dan pasir (dengan perbandingan 1:2:4) atau menggunakan bata yang disesuaikan dengan saluran drainase lama.
5) Saluran drainase yang menggenang bisa menjadi sarang nyamuk. Apabila terdapat bagian drainase yang mengalami penggenangan, maka bagian tersebut dapat dibuat sama tinggl dengan permukaan tanah menggunakan woterposs dan menggunakan campuran pasir dan adukan semen (dengan perbandingan 1:3).
6)   Timbun dan ratakan bagian-bagian tanah berlubang agar tidak terdapat genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Pemeliharaan Kebersihan Lantai di Luar Bangunan
A. Lantai Poving Block di Sekitar Bangunan
1)   Sebelum pekerjaaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya, yaitu: mesin poles, ember, sapu lidi, selang air, dust pan, wiper floor, sikat ijuk bertangkai, dan deterjen. Cek mesin yang harus siap pakai. Apabila ada kabel yang terkelupas maka harus diperbaiki dahulu karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
2) Bersihkan rutin tiap hari dengan sapu lidi, lalu masukan sampah ke dalam kantong plastik menggunakan dust pan. Teknik penyapuan jangan bertentangan atau berlawanan arah angin.
3) Bersihkan rumput yang tumbuh pada celah-celah paving. Apabila sulit penanggulangannya, gunakan pembasmi rumput round up atau yang setara.
4)   lsi kembali celah-celah paving dengan pasir halus menggunakan sapu lidi sampai rata. Apabila keadaanya kurang rata atau bergelombang maka laporkan kepada teknisi.
5) Bersihkan lantai paving yang kotor atau terkena oli kendaraan dengan sikat dorong atau mesin poles. Gunakan air panas dicampur floor cleoner atau deterjen. Bilas gunakan selang air dan keringkan kembali dengan wiper lantai dan stick mop.
6)   Arahkan pencucian lantai paving dengan wiper floor dari posisi lebih tinggi ke area yang rendah, yaitu mengarah ke floor drain atau selokan air, untuk memudahkan pembersihan sisa-sisa kotoran.
7)  Periksa paving block di sekitar bangunan sebulan sekali karena paving block sering mengalami keretakan atau penurunan yang dapat membahayakan anak-anak yang sedang bermain.
8)   Kerusakan kecil pada poving block bisa diperbaiki menggunakan adukan 1 pasir: 3 semen.
9)   Apabila terjadi kerusakan besar pada poving block maka kita bisa menggunakan adukan semen, pasir, dan kerikil (dengan perbandingan 1:2:4).
10)  Penurunan pada poving block umumnya disebabkan oleh permukaan tanah yang belum dipadatkan atau tanah terbuat dari material lunak atau tidak layak. Kemungkinan lainnya disebabkan oleh pondasi yang mengalami penurunan. Apabila hal ini terjadi maka sebaiknya segera diperbaiki.
11)  Apabila penurunan yang terjadi hanya berskala kecil maka slab lantai dapat dibongkar dan digali, lalu dilapisi kerikil dan dipadatkan. Kemudian, slab dicor menggunakan adukan semen, pasir, dan kerikil dengan perbandin gan 1:2:4.
B.  Jalan Setapak
1)  Jalan setapak menuju dan di sekitar tapak harus diperiksa setiap bulan. Apabila jalan setapak mengalami keretakan atau penurunan maka hal tersebut dapat berbahaya bagi anak-anak yang bermainmain di halaman.
2) Keretakan pada jalan setapak pun akan mempengaruhi daya tahan pondasi apabih air mampu menembus celah keretakan.
3) Keretakan kecil pada jalan setapak yang menggunakan paving block bisa diperbaiki dengan menggunakan adukan semen dan pasir (1:3), sedangkan keretakan besar bisa menggunakan adukan semen, pasir, dan kerikil (1:2:4).
4)  Penurunan permukaan pada jalan setapak ada kemungkinan disebabkan oleh kurang padatnya permukaan tanah atau kondisi permukaan tanah yang terlalu lunak dan terbuat dari material tidak stabil. Untuk mengatasinya, lantai kerja harus dibongkar, digali, dan dipadatkan, lalu diberi pasir. Selanjutnya, lantai kerja dicor menggunakan adukan semen, pasir, dan kerikil (1:2:4).
C.  Penambahan Dinding Penyangga (Talud)
1) Apabila tapak berkontur maka perlu mendapatkan. Dinding penyangga untuk menahan tanah di sekitar tapak, bangunan, dan area bermain.
2) Periksa dinding penyangga setiap bulan apabila terjadi keretakan yang memperlihatkan pergeseran atau penurunan pada dinding. Apabila keretakan yang terjadi bertambah besar, sedangkan ketinggian dinding lebih dari 1,2 meter maka sebaiknya hal ini dikonsultasikan dengan ahli konstruksi.
3)   Apabila ketinggian dinding penyangga di bawah 1.,2 meter dan berjarak lebih dari 3 meter dari bangunan, dinding bisa dibongkar dengan hati-hati (tetapi sebaiknya tidak dilakukan saat hujan). Tanah di belakang dinding penyangga digali, diganti, dan dipadatkan lalu dinding penyangga bisa didirikan kembali.
D.  Pagar, Halaman, Dinding, Dan Gerbang
1)  Pagar halaman, dinding pagar, dan gerbang harus diperiksa sebulan sekali karena merupakan faktor penting dalam menjaga keamanan. Elemen-elemen tersebut penting pula untuk menjaga area sekitar bangunan supaya tidak dirusak oleh ternak atau binatang dari lingkungan sekitar.
2) Secara umum, hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan pagar halaman dan gerbang adalah bagian yang terbuat dari besi pada pagar dan gerbang. Besi pada pagar dan gerbang cenderung berkarat, maka harus diampelas dan dicat ulang dalam jangka waktu minimal 4 tahun sekali.
3)   Bagian yang mempunyai engsel harus diberi pelumas secara teratur.
4)   Bagian yang rusak pada pagar besi harus segera diperbaiki atau diganti.
5)  Apabila dinding pagar mengalami keretakan dan penurunan, segera diatasi seperti yang tertera pada bagian Pemeliharaan Dinding.
6)  Pengecetan ulang dinding sebaiknya dilakukan maksimal 4 tahun sekali. Kita dapat menggunakan cat dasar air. Luar bangunan menggunakan cat Wheotercoot atau Elastomeric woll coating.
7)  Apabila terjadi kerusakan cat di luar bangunan, pemeriharaan khusus dilakukan antara lain:
a)  Bila menggelembung (blestering)
Disebabkan oleh:
-        Pengecatan pada permukaan belum kering.
-        Pengecatan terkena terik matahari langsung.
-        Pengecatan pada permukaan yang lama sudah terjadi pengapuran.
-        Pengecatan pada permukaan yang kotor dan berminyak.
-     Bahan yang dicat menyusut atau memuai, ini terjadi apabila permukaan yang dicat mengandung air atau menyerap air.
Cara perbaikannya:
-      Keroklah lapisan cat yang menggelembung dan haluskan permukaannya dengan kertas ampelas.
-        Bed lapisan cat baru hingga seluruh permukaan tertutup rata.
-      Keroklah lapisan yang mengelupas dan bersihkan dengan kertas ampelas hingga permukaan rata, halus, dan kering.
-        Beri lapisan cat yang baru hingga permukaan tertutup rata.
b)  Berbintik (bittiness)
Penyebabnya adalah:
-        Debu atau kotoran dari udara atau kuas atau alat penyemprot kering sempurna.
-        Adanya bagian-bagian cairan yang sudah mengering ikut tercampur atau teraduk.
Cara perbaikannya:
-        Tunggu lapisan cat sampai kering sempurna.
-        Gosok permukaan yang akan dicat dengan kertas ampelas halus dan bersihkan.
-        Beri lapisan cat baru sampai permukaan cukup rata.
c)  Retak-retak (crozing/crocking)
Penyebabnya adalah:
-       Umumnya terjadi pada lapisan cat yang sudah lama karena elastisitas berku rang.
-        Pengecatan pada lapisan cat pertama belum.cukup kering.
-        Cat terlampau tebal dan pengeringan tidak merata.
Cara perbaikannya:
-        Keroklah seluruh lapisan cat, lalu haluskan permukaannya dengan kertas ampelas dan bersihkan.
-        Beri lapisan cat baru.
d)  Perubahan warna (discoloration)
Penyebabnya adalah:
-        Pigmen yang dipakai tidak tahan terhadap cuaca dan terik matahari.
-        Adanya bahan pengikat (binder) bereaksi dengan garamgaram alkali.
Cara perbaikannya:
-        Pilihlah jenis cat lain.
-        Lakukan kembali persiapan permukaan dan lapisi dengan cat dasar (tahan alkali).
e)  Sukar mengering (drying troubles)
Penyebabnya adalah:
-       Pengecatan dilakukan pada cuaca yang tidak baik atau kurangnya sinar matahari, misalnya udara lembab.
-       Pengecatan pada permukaan yang mengandung lemak (wax polish), minyak, atau berdebu.
Cara perbaikannya:
-       Hilangkan seluruh lapisan cat, bersihkan, dan biarkan permukaan mengering lalu baru dicat ulang dalam keadaan cuaca baik.
-        Pada seluruh lapisan cat, bersihkan dan beri lapisan cat yang tahan alkali.
f)   Garis-garis bekas kuas (brush marks)
Penyebabnya adalah:
-        Kuas diulaskan terus saat cat mulai mengering.
-        Pemakaian cat terlalu kental.
-        Pemakaian kuas yang kotor.
Cara perbaikannya:
Setelah lapilan cat mengering, gosoklah dengan kertas ampelas, bersihkan, dan cat dengan pengecatan yang benar lalu cat ulang dengan cat yang kekentalannya cukup.
g)  Daya tutup berkurang (poor opocity)
Penyebabnya adalah:
-        Cat yang terlalu encer.
-        Pengadukan kurang baik.
-        Permukaan bahan yang akan dicat terlampau berpori-pori.
Cara perbaikannya:
-        Encerkan cat sesuai anjuran, lalu aduk cat hingga merata.
-        Ulangi pengecatan sampai cukup rata.
h)  Lapisan cat menurun pada beberapa tempat (sagging)
Penyebabnya adalah:
Pengecatan tidak merata.
Cara perbaikannya:
-        Biarkan cat mengering dengan baik.
-     Ratakan bagian yang menurun dengan kertas ampelas, lalu lakukan pengecatan ulang.
i)   Kurang mengilap daripada seharusnya (loss Of Gloss)
Penyebabnya adalah:
-        Pengecatan dilakukan pada permukaan yang mengandung minyak atau lilin.
-        Pengecatan saat cuaca kurang baik atau lembab.
-        Pengecatan dilakukan dengan cat yang sudah tua atau mulai mengapur.
Cara perbaikannya:
-    Ampelaslah dan ulangi pengecatan kayu yang lapisan catnya sudah tua atau kurang mengilap.
-    Keroklah seluruh lapisan cat dari permukaan sebelum melakukan pengecatan baru.
-        Pengecatan dinding dalam bangunan dapat menggunakan cat dengan Vinyl Silk.

0 komentar