Permasalahan Atap Serta Pemeliharaan Yang Dapat Dilakukan

November 05, 2018
Postingan ini membahas permaslahan dan apa yang bisa dilakukan untuk peleiharaan atap bangunan, dengan tujuan agar komponen tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, postingan ini merupakan bagian dari materi pemelihraan bangunan gedung yang pada postingan sebelumnya sudah dituliskan perihal cara memelihara komponen bangunan lainya.

Sebelum memahami aspek pemeliharaan terhadap atap, kita perlu mengetahui sifat-sifat penutup atap sebagai berikut:
-        llalang makin tebal makin bagus.
-        Sirap, sejuk karena lambat menyerap panas.
-        Genteng keramik, bervariasi mengikuti tren.
-        Genteng metal, enteng bobotnya, ringan harganya.
-        Genteng beton, banyak model dan ekonomis.
-        PVC, tidak berisik saat hujan.

Permasalahan Atap Serta Pemeliharaan Yang Dapat Dilakukan
Atap
Pemeliharaan Atap
Pemeliharaan pada komponen penutup atap sudah dimulai sejak perencanaan dan pelaksanaan konstruksi. Berikut adalah permasalahan yang umumnya ditemukan pada penutup atap:
   1)  Atap terlalu landai
Atap yang datar atau landai akan menyebabkan air lambat turun ke bawah. Syarat kemiringan ideal adalah 30-40 derajat sehingga air harus mudah tercurah ke tanah.
2)  Penutup Atap Kurang Rapi
Pilih bahan penutup atap yang berkualitas agar dapat terpasang sempurna tanpa ada celah. Pemasangan yang benar berpengaruh pula. Oleh sebab itu, gunakan pekerja yang bisa memasang penutup atap dengan baik dan rapi.
3)  Melacak sumber kebocoran
Sifat air yang mengalir membuat kebocoran sering berada jauh dari sumbernya sehingga sumber kebocoran sulit diketahui. Maka kita harus tetap mencari tempat-tempat yang mengalami kebocoran karena umumnya retak disatu bagian akan diikuti bagian lainnya.
4)  Bubungan, jurai-jurai, dan sambungan atap
a)   Pada bubungan, jurai-jurai, dan sambungan atap serta detail pertemuan lain yang kurang rapi bisa menciptakan celah yang bisa dilaluiair.
b)   Minimalkan sambungan atap seperti bubungan, jurai, model atap bertumpuk, dan sambungan.
c)  Bubungan atau nok jangan dipasang terlalu tinggi karena akan menimbulkan celah yang mengundang air. Pengerjaannya pun harus rapi dan memakai bahan yang tidak mudah retak. Jika tetap ada sambungan, jangan lupa berikan material pelapis (floshing) pada sambungan.
d)   Menambahkan lembaran khusus yang tahan air, lunak, dan lentur. Cara demikian membuat atap lebih bersih dan rapi karena tidak ada lelehan adukan yang kerap mengotori atap.
Syarat material pelapis:
Material pelapis (flashinq) perlu dipasang pada bagian yang rawan bocor seperti pada jurai dan pertemuan antara genteng dan dinding.
Syarat ideal bagi bahan pelapis adalah:
-        Tidak tergradasi oleh air
-        Tidak memuai pada temperatur tinggi
-        Tidak menyerap air
-      Warna bisa disesuaikan dengan genteng sehingga cocok dikombinasikan dengan material lain
-        Dapat diwarnai atau dicat
-        Dapat diaplikasikan langsung pada bagian yang ingin dilindungi.
Retak rambut pada dak beton
Retakan kecil pada beton terjadi karena kualitas campuran (semen, pasir, dan kerikil) kurang baik sehingga rapuh bila ada pergantian suhu dan cuaca. Jika celah atau retak terkena siraman air hujan terus-menerus, bisa membuat air berkumpul di dalam beton dan merembes.
Pemeliharaan yang dilakukan adalah:
1)   Perhatikan komposisi campuran beton dan proses mengedak karena dua hal ini sangat menentukan kualitas beton.
2)  Aplikasikan bahan pelapis yang kedap air (woterproofing) pada seluruh permukaan dak beton agar tiap celah bisa tertutupi.
3) Aplikasi woterproofing bisa dilakukan dengan kuas, roller, atau spray. Pengaplikasiannya dibuat berlapis. Lapis pertama berupa woterproofing yang diencerkan dengan air (10%) agar lebih menyatu dengan permukaan yang dilapisinya. Kedua, lapisan woterproofinq tanpa campuran. Hal ini dilakukan berulang (minimal 1 kali).
4)  Pada setiap pelapisan, arah lapisannya harus berlawanan agar kedua lapisan saling "menganyam".
5)   Untuk memasang nok atau karpusa n, woterproofino dicampur semen dan pasir dengan perbandingan 1:L:3, lalu dicampur sedikit air. Larutan demikian disapukan pada bagian luar karpusan.
6)   Antisipasi terhadap talang yang tidak sempurna.
7) Jika kemiringan talang horizontal memenuhi syarat maka air tidak akan tergenang dan bisa langsung terdistribusi ke lubang vertikal. Masalah timbul apabila talang tidak mampu menampung air. Hal demikian terjadi karena ukuran talang tidak sesuai dengan penampang atap sehingga air akan menggenang terlalu lama. Akibatnya, air mencari-cari jalan keluar sendiri dan berpotensi membuat rembesan atau bocor. Antisipasinya adalah:
-        Pasang talang untuk mengalirkan air hujan dari atap.
-        Pilih talang dengan ukuran dan kekuatan yang tepat.
-    Hindari sambungan. kalaupun terpaksa, pergunakan lipatan yang cukup aman daripada sambungan.
8)   Antisipasi terhadap angin
Tiupan angin yang kencang akan langsung menerpa atap dan dapat menimbulkan pergeseran posisi pada penutup alap (wind up lift).
Cara kerja angin adalah tegak lurus pada bidang komponen struktur. Beban dapat berupa tekanan positif (angin tiup) dan tekanan negatif (angin isap) pada permukaan komponen struktur bangunan
Antisipasinya adalah:
a)  Penggunaan atap terbuka
Menggunakan prinsip atap terbuka adalah adanya rongga pada penutup atap yang berfungsi sebagai sarana pernapasan bagi atap. Rongga demikian berperan sebagai bantalan udara dan dari sini aliran angina dapat masuk ke dalam atap.
Adanya angin tekan dan angin isap (angkat) yang masuk dan keluar melalui sela-sela Benteng dapat membawa udara dari bagian dalam bantalan atap. Jadi, udara bisa berganti.
b)  Penggunaan ventilasi silang
Terdiri atas dua lubang bukaan (bisa pintu, jendela atau rosster) yang letaknya saling berhadapan. Kondisi demikian mengakibatkan udara dapat mengalir dan melintasi ruang tersebut. Lubang udara perlu pula dibuat di bagian atas dan bagian bawah.
Lubang dibawah diletakkan sedekat mungkin dengan lantai, sedangkan lubang di atas sedekat mungkin dengan plafon. Peletakannya diusahakan berada pada sisi yang memiliki pergerakan dan tembusan angin terbesar
Pemelihoroon Komponen Arsitektural Bangunan.
Ventilasi tambahan pada atap hanya bisa dilakukan di sisi overstek atap. Ventilasi di bagian bangunan umumnya dilakukan dengan sistem cross ventilation akibat sekat kamar yang sampai plafon.
c)  Penggunaan Underlay
Komponen pelengkap atap yang diletakkan di bawah genteng sehingga angin tidak bisa masuk dan keluar dari ruangan plafon
d)  Penggunaan paku dan klip
Komponen ini menjaga genteng agar tidak mudah terangkat. Untuk mengurangi timbulnya kerusakan akibat angin, perlu pelindung berupa penghijauan tanaman berdaun lebat dan berdaun kuat. Jenis tanamannya disesuaikan dengan iklim setempat agar mudah ditanam dan dirawat.
Atap Seng
Pemeliharaan yang dilakukan adalah:
1) Penutup atap dari bahan seng gelombang sebaiknya dilakukan pengecatan dengan menisekurang-kurangnya setiap 4 tahun sekali.
2) Periksa paku atau anker pengikat terutama pada karet seol untuk mencegah bocor.
3)   Ganti karet apabila rusak.
4)   Cat kembali permukaan seng dengan menisecara merata.
Atap Asbes (Fibre Cement)
Masalah yang sering timbul pada atap asbes serupa dengan atap metal dan memiliki kegiatan perbaikan dan penggantian yang sama. Namun, ada masalah tambahan pada atap asbes, yaitu lembarannya kaku. Lembaran makin lama makin keras seiring dengan pemakaian sehingga menyebabkan mudah terjadi keretakan atau kerusakan.
1)   Oleh karena itu, atap asbes memerlukan pemeliharaan sebagai berikut: Lembaran atap yang retak atau rusak harus seSera diganti dengan hatihati.
2)  Bukalah sekrup atau paku pengikatnya, lalu lepaslah lembaran yang rusak dan selipkan lembaran baru.
3)  Bagian ujung atas lembaran baru diselipkan di ujung bawah lembaran atap di atasnya, lalu bor atau paku lubang pada lembaran atap baru mengikuti lubang lembaran atap yang sudah ada.
4)   Pastikan saat naik ke atas atap, hindari menginjak lembaran asbes pada bagian tengah lembaran. Berpijaklah pada kaso.
5) Jika lubang sekrup atau paku membesar pada lembaran atap asbes yang mengakibatkan kebocoran tetapi dana terbatas untuk mengganti dengan lembaran asbes baru, lubang tersebut dapat diperbaiki dengan menggunakan sambungan rapat lem silikon (silicon seoler) yang dilekatkan di sekeliling sekrup atau paku.
6)  Cara lainnya adalah menggunakan campuran semen atau pasir (perbandingan 1:1) dengan cara sama. Hal ini mungkin tidak terlihat indah, tetapi sangat efektif.
Atap Genteng Metal
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)   Bersihkan secara periodik permukaan atas genteng metal dari kotoran.
2)   Berikan coating atau lapisan khusus yang melindungi material dari proses korosi dan karat.
3)   Lakukan pemeriksaan setiap bulan.
4)   Bersihkan dengan air dan sikat permukaan yang ada agar tampilan selalu rapi.
5)   Jika menggunakan atap lembaran metal, periksa baut atau paku yang mengikat lembaran atapnya.
6)   Kencangkan atau ganti jika terdapat baut atau paku yang longgar atau hilang.
7)  Periksa pula penutup sambungan lembaran atap. Ganti jika terjadi karat yang parah.
8)   Cat atau ganti lembaran-lembaran sambungan yang rusak atau hilang.
Atap Sirap
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)   Bersihkan setiap 6 bulan permukaan atap dari kotoran yang melekat agar jamur atau tumbuhan lain tidak melekat.
2)   Gantilah sirap yang telah rapuh atau pecah-pecah dengan yang baru dan ukuran yang sama.
Atap Beton
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)   Bersihkan setiap bulan sekali permukaan atap dari kotoran yang melekat.
2)   Bed lapisan anti bocor dengan kuas atau cara semprot secara rata.
3)   Bila menggunakan lapisan aspal-pasir sebagai lapis atas permukaan maka periksa aspal yang mengelupas karena perubahan cuaca dan berikan lapisan aspal cair baru setebal 5 mm.
4)  Atau gunakan bahan penutup yang kedap air (waterproofing layers) dari bahan aspal, sedangkan roofing poper menggunakan bahan polimer buatan lainnya.
Atap Genteng Keramik
Pemeliharaan yang dilakukan:
1) Periksa setiap 6 bulan atap genteng keramik terutama pada genteng bubungannya.
2)   Bila terdapat retak, segera tutup dengan cat antibocor yang tahan cuaca. Terlebih dahulu bersihkan permukaan dengan sikat sehingga bersih dari kotoran.
3)   Cat kembali pertemuan bubungan genteng keramik dengan cat genteng sewarna.
4)   Pastikan bahwa retakan pada bubung bukan karena penurunan kayu penyangga. Bila penurunan karena kayu penyangga, sebaiknya perbaiki dahulu konstruksi kayu penyangga.
Atap Genteng Kodok
Genteng kodok dan genteng plentong adalah dua jenis model genteng tanah liat tradisional yang masih banyak dipakai.
Pemeliharaan Komponen Arsitektural Bangunan
Ada beberapa masalah yang timbul dalam pemakaian penutup atap tanah liat, yaitu:
1)   Genteng mudah retak atau pecah karena terkena lemparan batu atau bola yang tertendang ke atap.
2)   Letak genteng tergeser atau lepas disebabkan pemasangan yang kurang benar maupun pergeseran reng kayunya.
3) Terdapat beberapa genteng tbnah liat yang mutunya kurang baik karena pembuatannya kurang bagus (kurang lama dibakar, bahan tanah liatnya kurang baik, dan sebagainya).
Pemeliharaan yang dilakukan adalah:
1)   Dalam kasus-kasus seperti letak genteng yang harus dibenarkan, atau sebagian genteng yang harus diganti, bila masalah telah terlihat dengan jelas maka mengharuskan seseorang naik ke bagian atap untuk memperbaikinya.
2)  Masalah lain yang sering timbul adalah bubungan atap yang bertumpu pada dinding beton di bagian samping menjadi longgar dan menyebabkan kebocoran. Maka seorang ahli (tukang genteng) harus naik ke bagian atap dan membetulkan posisinya, lalu memperkuatnya dengan menggunakan campuran semen atau pasir dengan perbandingan 1:1
3)   Pelaksanaan perbaikan pada bangunan berlantai L tetap harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan bagian-bagian genteng rusak atau lepas dari atap. Gunakan selalu tangga (dengan seseorang di bawah untuk menjaga tangga) dan papan penahan berat untuk meratakan beban saat memperbaiki ataP.
4)   Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperbaiki atap genteng tanah liat hanya pada area yang rusak tanpa merusak area sekitarnya adalah dengan melepas genteng tanah liat satu per satu dari bagian paling bawah atap, lalu naik hingga ke bagian yang rusak. Dengan cara demikian, kita dapat berpijak pada gording dan tidak menginjak genteng tanah litany.
5)   Setelah selesai me'lakukan perbaikan, genteng tanah liat dapat dipasang kembali dari atas ke bawah
6)  Pemeliharaan lain yang dilakukan adalah permukaan atap sebaiknya dilapisi glazur, mengingat musuh utamanya adalah jamur, atau dilapisi cooting antijamur di seluruh lapisan genteng.
Pemeliharaan yang dilakukan adalah:
1)   Periksa setiap 6 bulan atap fiberglass terutama pada sambungan antar komponen fiberglass.
2)   Bersihkan dengan menggunakan sikat yang lembut dan sabun atau deterjen.
3)   Bila terdapat retak, segera tutup dengan cat antibocor.
Atap Ilalang atau Alang-alang
llalang atau yang biasa disebut alang-alang makin tebal makin bagus. Atap dari rerumputan ini tetap diminati, apalagi hotel-hotel di Bali banyak yang menggunakan jenis penutup atap demikian.
Pemeliharaan yang dilakukan dimulai dari pemilihan material dan pelaksanaan material, yaitu:
1)   Syarat ilalang atau alang-alang untuk atap:
a)   Material yang dipakai harus sudah cukup tua yang ditandai dengan daunnya yang sudah mulai mengering dan benauarna abu-abu. Kemudian, minimaltelah berumur 5 bulan.
b)  Diperlukan 7 lembar anyaman ilalang untuk ketebalan yang memadai. Untuk membentuk atap, deretan ilalang kering disusun rapat-rapat pada sebatang kayu atau bambu (panjang 3 m dan lebar 60-70 cm), dan ditumpuk-tumpuk pada jarak 3-4 cm. Susunan ini diulang-ulang sampai membentuk ketebalan atap sekitar 20 cm. Dengan kerapatan dan ketebalan seperti demikian, air hujan tidak akan merembes ke dalam bangunan.
c) Selain susunan ilalang harus rapat, pemasangannya pun membutuhkan kemiringan yang curam, minimal 400, sehingga air hujan lebih cepat mengalir ke bawah.
2)  Atap alang-alang bisa bertahan hingga 5 tahun. Setelah itu, atap alangalang harus diganti dengan yang baru.

0 komentar