Cara Pemeliharaan Dan Perawatan Berbagai Jenis Lantai

November 04, 2018
Komponen arsitektural bangunan adalah komponen suatu bangunan yang mendukung dari segi fungsi penggunaan, kenyamanan, dan estetika bangunan. Pada postingan ini melanjutkan postingan sebelumnya tentang bagaimana cara pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, materi yang berisi lingkup pemeliharaan komponen arsitektural ini menjelasakan bagaimana seharusnya penampilan bangunan agar terpelihara terutama komponen lantai.

Lingkup Pemeliharaan Komponen Arsitektural
Komponen arsitektural berfungsi sebagai penyekat antar ruang, penutup antar ruang pada bidang horizontal maupun vertikal yang meliputi bukaan, pencahayaan ruangan, misalnya dinding pasangan, dinding panel, langit-langit, maupun plafon.
Pemeliharaan komponen arsitektural untuk memenuhi persyaratan arsitektur bangunan yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 

1)  Penampilan Bangunan
Cara Pemeliharaan Dan Perawatan Berbagai Jenis Lantai
 a)Terpeliharanya kelaikan fungsi penampilannya:
  - Estetika bentuk bolonce, proporsi, komposisi, harmoni, sosok, dan sebagainya
      -    Langgam gaya dan karakter arsitektur tampak, wujud, selubung, finishing, tekstur, ornamentasi, warna, dan sebagainya.
     b)  Kondisi lingkungan
        -        Alam: karakter alami
        -        Buatan: termasuk arsitektur sekitar.
c)  Berkelestarian
-        Berlokasidalam heritogedistrict
-        Bertetangga dengan heritage building(s).
2)  Tata Ruang Dalam
a)   Pertimbangan pemeliharaan terhadap:
ü  Fungsi ruang dalam: tatanan ruang atau denah yang mendukung efisiensi dan efektivitas aktivitas (progromming):
-        Visi dan misi bangunan atau fasilitas
-        Program kegiatan, rincian kegiatan, pola, dan syarat-syarat
-        Program ruang, rincian kebutuhan, hubungan, dan organisasi.
ü Desain ruang dalam: estetik, kontinuitas, dan harmoni dengan desain total bangunan
ü Keandalan bangunan: syarat keselamatan, kesehatan, kemudahan, dan kenyamanan.
b)   Pada umumnya sangat terkait dengan kelaikan fungsional bangunan.
3)  Tata Lingkungan
a) Pemeliharaan environmentol design yang seimbang-serasi-selaras pada komponen:
-        Halaman atau pekarangan
-        Ruang terbuka hijau, lanskap, taman
-        Ruang luar (outdoor space)
-        Penataan ruang pada lingkup makro (urban space)
-        Terkait penampilan bangunan (urbon design)
b)   Pertimbangan pemenuhan persyaratan:
-        Daerah resapan air
-        Akses penyelamatan (evakuasi)
-        Sirkulasi kendaraan dan orang (akses dan manuver)
-        Kebutuhan prasarana-sarana luar bangunan.
4)   Tata Nilaisosial-Budaya
a)   Perjalanan sejarah dan tren arsitektur lokal
b)   Potensi adat-tradisi masyarakat
c)   Kondisi sosial
d)   Kebijakan publik ataupun perusahaan.
Mari kita tinjau satu per satu dengan komponen arsitektural bangunan yang terdapat di beberapa elemen bangunan.
Pemeliharaan Lantai
A.  Lantai Keramik
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)  Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya, yaitu: mesin poles, dry dan wet vocuum cledner, ember, stripping pod, chemicol cleoner, sikat tangan, spon atau tapas, dan str'ck mop. Lalu, cek mesin_ mesin agar siap pakai dan bila ada kabel yang terkelupas, harus diperbaiki dahulu karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
2)  Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah atau asbak dan benda lain di lokasi kerja, lalu disingkirkan untuk sementara dan ditempatkan kembali apabila pekerjaan telah selesai.
3) Sapu lantai keramik^terlebih dahulu atau menggunakan vocuum unluk menghilangkan debu]
4)   Basahilah lantai keramik secara merata. Gunakan pembersih berbahan kimia atau yang setara dicampur air dengan perbandingan (1:20) dan tunggu kurang lebih 5 menit, serta lakukan brushing dengan pod halus.
5)   Lakukan pembersihan sudut-sudut lantai yang tidak terjangkau oleh mesin poles. Gunakan sikat dorong (sikat tangan atau tapas) dan pakai sarung tangan karet untuk kulit tanlan dari bahan kimia vang digunakan.
6)   Gunakan wet vocuum cleaner untuk mengisap cairan kotoran lantai keramik Yang terangkat.
7)   Pel berulang kali, minimal 3 kali lalu bilas dengan air bersih dengan menggunakan strik mop katun
8)   Goresan ringan dapat dibersihkan dengan menggunakan ampelas halus dengan sedikit air di atas lantai Keringkan kembali permukaan.
9) Pembersiham permukaan tidak disarankan menggunakan air keras agar permukaan tidak jadi kusam.
B.  Lantai Teraso
Pemeliharaan Yang dilakukan:
  1) Bersihkan permukaan lantai teraso dari kotoran setiap hari dengan floor Potishing mochine
  2)  Goresan ringan dapat dibersihkan dengan menggunakan ampelas halus dengan sedikit air di atas lantai
   3)   Keringkan kembali Permukaan
   4)   Pembersihan permukaan tidak disarankan menggunakan air keras agar Permukaan tidak menjadi kusam
   5)   Untuk menjaga permukaan teraso tetap mengilap dan bersih, gosok dengan semir khusus teraso setidaknya 3 bulan sekali setelah permukaan bersih dari kotoran.
C.  Lantai Kayu atau Parket
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)   Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatankerja selengkapnya, yaitu mesin poles, pad halus, dry vocuum cleaner, ember, gayung, kantong plastik sampah, dust pon, 2 stick mop katun, kain majun, tapas dan chemicol parquette polish, wood polish, floor cleoner, dan cek mesin-mesin siap pakai.
2)   Sistem pembersihannya, kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah benda lainnya yanB berada di lokasi kerja.
3)   Bersihkan lantai kayu dengan mesin yocuum cleoner (sapu atau dust pan, untuk menghilangkan kotoran dan debu. setelah itu, lakukan pengepelan dengan air bersih yang dicampur floor cleaner
4)   Untuk stripping, lakukan pengupasan permukaan lantai kayu sehingga lapisan parquetted polish dan kotoran terangkat dengan chemical wood polish. Bilaslah dengan air berulang kali minimal 3 kali pembilasan agar lantai kayu benar-benar bersih.
5)   Lakukan sealer (pelapisan baru) dengan cairan parquette polish. Sapukan merata dan tipis dengan menggunakan stick mop, lalu tunggu 20-15 menit sampai mengering dan ulang secara bergantian.
6)   Lakukan buffing dengan mesin poles sehingga rata dan mengilap' Gunakan pod yang halus.
7)   Bersihkan peralatan, lalu simpan kembali sisa bahan kimia yang masih dapat digunakan.
8)   Letakan kembali tempat sampah dan perabotan ketempatnya semula.
9)   Untuk menjaga permukaan parket tetap mengilap dan bersih gosok dengan semir khusus lantai setidaknya 3 bulan sekali, setelah permukaan bersih dari kotoran.
D.  Lantai Karpet
Membersihkan karpet secara profesional memberikan bisnis suatu perusahaan terlihat profesional yang layak. Kotoran dan tanah yang mudah terlihat pada permukaan akan memperlihatkan kualitas karpet Anda menurun Kotoran dan tanah yang dikombinasikan dengan aksi kasar pejalan kaki akan menyebabkan karpet memburuk dan harus segera diganti sebelum waktunya.
Oleh karena itu, pembersih karpet komersial sangat membantu untuk menjaga kualitas dan keindahan karpet selama bertahun-tahun.
1. Pemeliharaan secara umum yang dilakukan:
a.  Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah peralatan kerja selengkapnya, yaitu: mesin poles atau mesin shampoo, vocuum cleaner' bottle sprayer, ember, majun, shampo karpet, spot remover atau sesuai dengan kebutuhan. cek mesin-mesin yang harus siap pakai. Bila ada kabel yang terkelupas maka harus diperbaiki dahulu karena sangat berbahaYa bagi keselamatan.
b)   Bersihkan secara rutin untuk pemeliharaan harian. Lakukanlah pengisapan debu atau mengangkat kotoran lepas. Gunakan dry vocuum cleaner untuk mendapatkan hasil yang bersih dan merata
c)   Dry vacuum cleoner harus selalu dilengkapi filter bog vocuum unluk mencegah kerusakan mesin dan saringan debu seoptimal mungkin
d)   Vacuum cleaner vang telah dipakai harus segera dibersihkan, dicabut selangnya, baru disimpan ditempat aman, yaitu gudang peralatan kerja
e)   Bila ada kotoran pada karpet maka harus dibersihkan sesegera mungkin untuk menghindari noda pada karpet.
f)   Spotting karpet untuk menghilangkan noda yang terdapat pada lantai karpet. Gunakan spot remover atau yang setara, semprotkan dengan bottle sproyer, lalu tunggu beberapa menit. Selanjutnya, bersihkan dengan menggunakan gunakan tisu putih atau lap kain majun. Posisinya mengarah ke inti spot (noda karpet).
g)   Lakukan spotting karpet dengan cermat agar tidak merusak karpet. Hal ini harus dilakukan sesuai dengan karakteristik karpet dan noda karpet.
h)   Shampooing carpet dilakukan secara periodik maksimal3 bulan sekali. Gunakan shampoo mochine extraction dengan daya semprot dan daya sedot sproy extroction machine serta penggunaan chemicol shampoo corpet atau yang setara dicampur air dengan perbandingan L:40 atau l-:20 untuk daerah lalu lintas tinggi.
i) Harus diperhatikan agar jangan terlalu banyak menggunakan air selama melakukan shompoo corpet. Vocuum sisa air semaksimal mungkin dengan menggunakan stick mesin sproy extraction. Kemudian, hindari floor electric outlet terendam air.
j)    Keringkan kembali permukaan.
Pemeliharaan Kebersihan Lantai Karpet dengan Extroctor:
a.   Persiapan pengerjaan dengan mesin extractor, yaitu:
-        Tegangan tisfrik harus sama dengan yang tertera pada mesin, yaitu arde.
-        Mesin hanya boleh digunakan oleh orang yang memiliki keahlian khusus.
-        Aliran listrik harus terputus jika pembersihan mesin sedang dilakukan.
-        lsi air bersih, buang air kotor, service, dan lain-lain.
-    Penggunaan peralatan lain (perpanjangan selang atau kabel) harus sesuai dengan spesifikasi pabrik
-       Sambungan-sambungan listrik harus terlindung dari percikan air
-    Pengisian air bersih dalam tangkitidak boleh lebih dari 50' C'. Pengaman kelebihan tegangan dengan 10A.
-        Periksa apakah filter (screen filterl terpasang pada tangki air bersih.
-     Chemical corpet cleoner dicampur air panas atau dingin dalam ember dengan campuran sesuai dengan tingkat pengotoran' Kemudian, tuangkan ke dalam tangki air bersih.
-        Sambungkan selang semprot, lalu sambungkan selang isap pada mesin dan pada pipa semprot hisap.
-        Hubungkan dengan kabel.
b)  Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan mesin metode ekstraki dan hanya boleh dilakukan apabila:
-        Tidak merusak karpet (luntur) dan lantai di bawah karpet (lem terlepas).
-        Lantai di bawah karpet tidak tahan air seperti kayu.
-        Karpet luntur.
-        Karpet tidak direkat dengan lem pada dasar lantai
c)   Pengerjaan sebelum ekstraksi dilakukan:
-        Singkirkan kotoran-kotoran dengan sapu atau dust pan.
-        Setelah itu, angkat debu lepas dengan dryvacuum cleoner.
d)   Menyalakan atau menghidupkan mesin:
-        Nyalakan pompa tekan atau semprot.
-       Hanya boleh dinyalakan bila tangki air bersih terisi. Tangki kosong akan merusak pompa.
e)  Cara kerja:
-        Semprotkan pada permukaan karpet yang kotor, lalu semprot lebih intensif pada permukaan karpet yang lebih kotor.
-        Tung8u beberapa detik dan biarkan bereaksi. o Kerjakan secara bertahap, jangan seluruh karpet.
-      Campuran shompoo corpet (1-3 liter/m2) untuk karpet normal atau carpet high traffic.
-    Gunakan pipa isap atau semprot, Dengan ventil terbuka, tanpa motor isap dengan kecepatan 1-2 detik/m.
-        Dengan tombak semprot, hubungkan dengan selang semprot.
-   Dengan alat semprot ekstra, ekstraksi semprot, isi tangki air bersih, lalu hidupkan motor isap dan pompa semprot.
-        Untuk tingkat kekotoran normal, semprotkan langsung isap. Sebelum pengerjaan selesai, semprot dihentikan, tetapi isap terus.
-        Untuk tingkat kekotoran berat, jika perlu maka sampo atau sikatlah dengan sikat halus dahulu.
f)   Pembentukan busa (foom) pada mesin dan karpet yang telah sering disampo harus dimatikan busanya dengan foam stop (ontifoam).
g)   Bagian, sudut, atau pinggir karpet dapat dikerjakan dengan mulut isap tangan.
h)   Gangguan-gangguan:
Sebab-sebab semprotan terganggu:
-        Mulut semprot tersumbat.
-        Filter air bersih terkotori.
-        Air bersih dalam tangki kosong.
-        Pompa semprot tidak dihidupkan.
-        Angin palsu dalam PomPa
Sebab-sebab daya isap terlalu lemah:
-        Letak tutup tangki air kotor tidak benar
-        Mulut isap tersumbat
-        Sambungan selang dan pipa tidak benar
-        Tanki air kotor Penuh
-        Saringan terkotori
E.   Lantai Marmer
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap lantai marmera:
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya, yaitu mesin poles, vocuum cleoner, sapu, dust pon, kantong plastik sampah' ember, stick mop, kain majun, dan tapas. Mesin poles harus siap pakai. Bila

ada kabel yang terkelupas maka harus diperbaiki dahulu karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
2) Sistem pembersihan diawali dengan vacuum (sapu atau dust pon) untuk menghilangkan kotoran dan debu pada lantai marmer Setelah itu, lakukan pengepelan dengan air bersih. Campurkan sedikit/oor cleoner atau yang setara dengan perbandingan 1:40 dan gunakan stick mop katun.
3)  Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah atau standing oshtroy pada lokasi kerja dan masukan sampah ke dalam kantong plastik sampah.
4)   Lakukan penyemprotan dengan cairain morble polish atau yang setara. Gunakan bottle sproyer dengan jarak 50 cm dari permukaan marmer secara merata. Lakukan buffing dengan steel wool pod sampai mengilap.
5)  Untuk strpprng, lakukan pengupasan permukaan lantai marmer sehingga sisa morble polish benar-benar terangkat. Gunakanlah cairan pembersih atau yang setara, lalu bilas berulang-ulang minimal 3 kali dengan air. Setelah itu, lakukan hal sepeni di atas setiap 3 bulan agar lantai marmer mengilap.
6)  Hindari gesekan mesin poles pada dinding pahisi dan plin kayu agar tidak ada goresan dan rusak.
7)   Bersihkan pojok-pojok lantai marmer yang tidak terjangkau mesin poles dengan menggunakan tapas.
8)  Perhatikan bila posisi steel woolmiring, rusak, menipis, atau kurang baik agar diperbaiki atau diganti dengan yang baru. Tujuannya mencegah kerusakan lantai marmer dan mendapatkan hasil optimal.
9)  Jangan meninggalkan mesin poles dalam keadaan stop kontak terpasang dan kabel terendam air. Apabila pekerjaan ditunda, sebaiknya rapikan dahulu dan singkirkan ke tempat yang aman.
10) Untuk menjaga permukaan marmer tetap mengilat dan bersih, gosoklah dengan semir khusus sekurang-kurangnya 3 bulan sekali setelah permukaan bersih dari kotoran.
F.   Lantai Granit
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)   Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya, yaitu: mesin poles, vocuum cleoner, sapu, dust pon, kantong plastik sampah, ember, buffing pod, antiwax, kain majun, dan strck mop katun. Cek mesinmesin yang harus siap pakai. Bila ada kabel yang terkelupas maka harus diperbaiki dahulu karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
2) Sistem pembersihan diawali dengan vacuum (sapu atau dust pon) untuk membersihkan kotoran atau debu pada permukaan granit. Kemudian, pengepelan dengan air hangat bersih yang dicampur ontiwox dengan perbandingan L:20 atau 1: 50.
3)   Angkat keset nomod entrance,lalu lakukan vocuum debu pada permukaan nomod maupun dibagian bawahnya. Pasang kembalisetelah bersih.
4)   Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah maupun standing ashtray di area tersebut.
5)   Apabila lantai granit memiliki kotoran yang melekat dan tidak terangkat oleh sistem pengepelan, lakukanlah dengan polisher. Pasang pod untuk menghilangkannya.
6)   Setelah bersih betul, siapkan polisher, pasang buffing pod, lalu lakukan buffing lantai granit sampai mengilap. Gunakan high speed polisher.
7)   Jangan meninggalkan potisher dalam keadaan stop kontak terpasang dan kabel mengganggu lalu lalang orang keluar masuk area lobi' Apabila pekerjaan ditunda, sebaiknya rapikan dahulu dan singkirkan ke tempat aman.
8)   Buffing pod yang sudah rusak (tipis) harus segera diganti agar tidak merusak lantai granit.
9)  Bersihkan pojok-pojok lantai granit dengan tapas untuk tempat yang tidak terjangkau mesin poles.
10) Untuk menjaga permukaan granit tetap mengilat dan bersih, gosoklah dengan semir khusus sekurang-kurangnya 3 bulan sekalisetelah permukaan bersih dari kotoran.
G.  Lantai Plesteran Semen
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
1)   Jika lantai plesteran semen mengalami keretakan, potonglah bagian lantai semen tersebut dan ganti dengan menggunakan adukan semen atau pasir kasar (dengan perbandingan 1:3). Kemudian, ratakan dengan bilah perata.
2)   Sebelum menutupi bagian lantai yang dipotong tersebut dengan adukan, pastikan lapisan bawahnya telafi dipadatkan dengan baik.
H.  Lantai Batu Kali
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
1)   Bersihkan permukaan lantaidari kotoran setiap hari.
2)   Semprot dengan air bertekanan agar kotoran pada sela tektur lantaihilang.
3)   Keringkan kembali permukaan.
4) Pembersihan permukaan tidak disarankan menggunakan bahan yang mengandung air keras agar permukaan tidak menjadi kusam.
I.   Lantai Vinil
Lantai vinil rata-rata berukuran 100 mm x 9L4,4 mm dengan ketebalan 3 mm atau 180 mm x 1.250 mm dengan ketebalan 3 mm. Lantai vinil mempunyai keunggulan antara lain: antirayap, antijamur, antislip, tahan air, dan menyerap suara.
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)   Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya, yaitu: mesin poles, pad, wet ond dry vocuum cleoner, ember, kantong plastik sampah, dust pon, stick mop katun, kain majun, tapas, dan vinyl polish. Cek mesin-mesin yang harus siap pakai. Apabila ada kabel yang terkelupas maka harus diperbaikidahulu karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
2)   Sistem pembersihan dimulai dari membersihkan lantai dengan vacuum cleoner (sapu atau dust ponl untuk menghilangkan kotoran dan debu. Setelah itu, lakukan pengepelan dengan air bersih campuranJfloor cleoner. Pembersihan demikian dilakukan hanya untuk pemeliharaan harian.
3)   Lakukan buffing dengan mesin poles hingga mengilap. Gunakan buffing pod.
4)   Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah atau asbak di lokasi kerja, lalu singkirkan untuk sementara. Tempatkan kembali apabila pekerjaan telah selesai.
5)   Untuk sfrpprng, lakukan pengupasan permukaan lantai vinil sehingga sisa lapisan vinyl polish dan kotoran benar-benar terangkat. Bilas dengan air bersih berulang kali, minimal 3 kali. Setelah itu, lakukan seoler (pelapisan baru) dengan cairan vinyl polish. Sapukan merata dan tipis dengan menggunakan stick mop, tunggu 5 menit, lalu ulang lagi secara bergantian vertikal dan horizontal. Pekerjaan demikian sebaiknya dilakukan secara periodik 3 bulan sekali.
6)   Untuk menghilangkan cairan pengupasan, gunakan wet vacuum cleoner. Perika dan buang air tangki vocuum sebelum penuh.
7)   Jangan lakukan seolersebelum lantaivinil benar-benar bersih, bebas noda (spot), dan kering karena noda akan tertutup oleh sealer dan hasilnya kurang baik.
J.   Lantai Semen
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)  Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya, yaitu mesin poles, scrubbing pod, sikat dorong, sikat tangan, sarung tangan karet, wiper floor, ember, wet voccum cleoner, stick mop, dan chemicol cleoner. Cek mesin-mesin yang harus siap pakai. Apabila ada kabel yang terkelupas maka harus diperbaiki dahulu karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
2)  Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah atau asbak di lokasi kerja. Pindahkan untuk sementara tempat sampah dan asbak tersebut, lalu kembalikan ke tempat semula apabila pekerjaan telah selesai.
3)   Larutkan chemicol cleoner atau yang setara air dengan perbandingan L:20 dalam ember. Namun, vocuum lantai terlebih dahulu dan pel lantai semen dengan cairan pembersih. Bila terdapat noda, gunakan larutan chemicol cleoner lalu sikatlah dengan mesin poles. Untuk mengangkat kotoran, vocuum cairan kotoran dengan menggunakan wet vocuum cleaner.
4)   Gunakan sikat dorong atau sikat tangan untuk membersihkan sudut-sudut lantai yang tidak terjangkau oleh mesin poles. Gunakan sarung tangan karel (hand glovel dan masker untuk melindungi kulit tangan dan penciuman dari bahan kimia yang digunakan.
5)  Lakukan pel basah (wet mopping/ untuk mengangkat sisa kotoran pada permukaan lantaiyang tidak rata.
6)   Bersihkan dengan kain lap basah semua permukaan benda dan plin kayu yang kena percikan obat pada waktu mesin dioperasikan.
7)   Bilas lantaiyang sudah disikat dengan air bersih berulang kali, minimal 3 kali,lalu keringkan.
K.  Lantai Basement
Lantai basement umumnya digunakan sebagai area parkir dan ruang-ruang utilitas bangunan pada bangunan perkantoran, perguruan tinggi, bangunan komersial, dan bangunan berlantai banyak lainnya. Pemeliharaan yang dilakukan adalah:
1)   Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya, yaitu: mesin poles, ember, sapu lidi, kantong plastik sampah, majun, tapas, dan stick mop. Cek mesin yang harus siap pakai. Apabila ada kabel yang terkelupas maka harus diperbaiki dahulu karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
2)   Sistem pembersihan rutin searah jarum jam, dimulai dari pintu masuk. Usahakan bagian atas dahulu untuk pembersihan sawang lalu dinding dan lantai.
3)   Penyapuan lantai bosement dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 07.00 untuk memudahkan pekerjaan sebelum mobil parkir.
4)   Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah atau asbak tabung yang ada di lantai bosement Kumpulkan sampah dalam kantong plastik sampah.
5)   Bersihkan vent toilet basement dan lantai semen.
6)  Bersihkan tempat wudhu, terutama dinding dan keran air. Bersihkan saluran pembuangan air dari kotoran yang menyumbat
7)   Bersihkan mushola dengan mengangkat tikar sholat terlebih dahulu, lalu lakukan penyapuan atau pengepelan lantai dengan stick mop khusus dan air bersih. Pasang kembalitikar sholat ke arah kiblat.
8)   Bersihkan debu pada dinding parkir bosement dengan lap setengah basah agar dinding bebas debu.
9)   Bersihkan pipa atau instalasiair pada plafon bosement dengan rakbol dan lap basah secara periodik mingguan setiap Sabtu.
10)    Bersihkan pos satpam secara teratur setiap hari, terutama kebersihan dinding kaca agar selalu bebas kotoran atau debu.
11)    Bersihkan tempat duduk atau tunggu sopir. Bersihkan tempat sampah yang sudah penuh.
12)       Pel lantai locker room. Bersihkan Iocker dengan lap basah, lalu keringkan.
13)       Bersihkan keset pintu masuk toilet bosement.

0 komentar