Drainase Perkotaan Menurut Kegunaan Dan Letaknya

November 21, 2018
Postingan ini dituliskan dengan maksud menyediakan informasi bagi para mahasiswa tingkat S-1 Teknik Sipil yang singkat dan mudah dimengerti tentang penataan sistem drainase perkotaan. Dalam pembahasan berikut dijelasakan perihal system drainase perkotaan menurut kegunaan dan letaknya.

Sistem drainase perkotaan menurut kegunaannya dapat digolongkan meniadi dua macam:
-        System yang hanya melayani pembuangan bagi air hujan saia (storm drainage)
-        Sistem drainase untuk air limbah (sewerage).
1)  System yang hanya melayani pembuangan bagi air hujan saja (storm drainase)
Drainase Perkotaan Menurut Kegunaan Dan Letaknya
System ini direncanakan dengan kapasitas cukup untuk mengevakuasi air hujan dengan frekuensi yang direncanakan. 
Penentuan frekuensi di bawah ini tergantung dari kondisi lokal setempat dan pada keyakinan perencananya tetapi juga dipertimbangkan biaya pembuatan sistem drainase.

a)   Daerah pemukiman curah hujan yang harus dievakuasi dari frekuensi makimum 5 tahunan
b)   Bagi daerah komersial diambil frekuensi curah hujan maksimum 10 tahunan yang harus dapat dievakuasi
c)   Untuk daerah industri diambil frekuensi curah hujan maksimum 10 tahunan yang harus dapat dievakuasi.
Pada daerah dengan dua musim yang sangat berbeda, musim hujan dan kemarau keberadaan sistem drainase ini nampak seperti suatu pemborosan karena akan kering pada musim kemarau. 
Tetapi dengan system ini pencemaran ke dalam air tanah dapat sangat dibatasi.
Air tanah masih men.iadi sumber daya air yang sangat penting di daerah perkotaan dan pedesaan di lndonesia. 
Untuk memberikan nilai lebih, system ini dapat di beri fungsi tambahan sebagai system pengisian ulang air tanah apabila terdapat sumberdaya air yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan tersebut rnisalnya dengan mengalirkan air sungai di dekat perkotaan ke daerah perkotaan untuk nnengisi air tanah.
Keuntungan) sistem drainase air hujan ini mudah dibuat dan dibersihkan. 
Kerugiannya adalah memerlukan lahan dengan luasan yang cukup besar, mudah kemasukan dan dimasuki limbah khususnya sampah perkotaan.
2)  Sistem drainase untuk air limbah (sewerage)
System ini melayani penampungan dan pembuangan air limbah perkotaan untuk kemudian dialirkan ke dalam sebuah instalasi pengolah air limbah (IPAL).
Di dalam IPAL air limbah akan diproses untuk diturunkan tingkat kandungan bahan pencemarnya agar memenuhi ketentuan tentang baku mutu air agar kemudian dapat dialirkan ke dalam perairan bebas.
Sistem drainase untuk air limbah ini biasanya dibuat tertutup/tertanam di bawah permukaan tanah.
Keuntungannya:
-        Tidak menimbulkan pencemaran
-        Tidak mengganggu estetika
-      Dibuat kedap air agar air di dalamnya tidak meresap ke luar dan mencemari air tanah.
Kerugiannya adalah:
-        Lebih mahal biaya pembuatannya.
-     Sukar dibersihkan dan dipelihara. Di dalam saluran tertutup lebih banyak terjadi proses.
Pembusukan anaerobik yang menimbulkan gas-gas beracun yang berbahaya bagi para pemelihara saluran yang memasukinya.
Gas-gas ini bersifat mudah terbakar, sehingga bila terjadi konsentrasi pekat di dalam saluran akan dapat menimbulkan ledakan apabila tepercik api.
-    Untuk memudahkannya, pada interval panjang tertentu (20-25m) dari panjang saluran dibuat lubang masuk (man hole) bagi jalan akses masuknya para pekerja pemelihara sistem drainase serta untuk secara periodik dibuka untuk melepaskan gas-gas volatile (mudah terbakar) seperti metan, yang terbentuk karena proses anaerobik agar tidak menimbulkan bahaya peledakan maupun Peracunan.
-        Saluran-saluran tertutup dapat menjadi sarang dan tempat berbiaknya tikus yang membahayakan kesehatan dan dapat menimbulkan kerusakan.
Pemisahan sistem drainase menjadi dua macam tersebut mempunyai konsekuensi menjadi mahalnya pembuatan, operasi dan pemeliharaannya. 
Keuntungannya adalah kota menjadi lebih sehat nampak lebih bersih dan rapi.
Optimalisasi dari keuntungan dan kerugian dua system terpisah, yaitu membuat sistem drainase gabungan seperti yang ada di lndonesia. 
System ini dibuat terbuka untuk memudahkan pembersihannya tetapi efek sampingnya malah merangsang masyarakat memanfaatkannya sebagai tempat membuang limbah baik cair maupun padat yang menimbulkan gangguan terhadap kinerjanya.
Disamping itu air buangan dari system gabungan ini ketika dibuang memasuki perairan bebas masih mengandung limbah/ pencemar dengan kadar yang tinggi dan membahayakan keseimbangan lingkungan hidup.
Menurut letaknya sistem drainase dapat digolongkan meniadi
1)   Sistem drainase terbuka yang dibuat dengan permukaan aimya tidak ditutupi dan dibuat di atas permukaan tanah. System ini mudah dimasuki sampah perkotaan dan pencemar lain.
System terbuka dibuat bagi drainase air hujan maupun pada (sebagian) sistem drainase gabungan. Keuntungannya adalah mudahnya pembuatan dan operasi serta pemeliharaannya.
2)  Sistem drainase tertutup yang dibuat terpendam dibawah permukaan tanah. System inideterap kan pada sistem drainase air limbah yang terpisah dan sebagian terpisah (system gabungan) terutama pada saluran tersier dan sekondernya.
Keuntungannya:
-        Lebih sedikit memerlukan luasan lahan yang mahal harganya
-     Lahan di atasnya dapat dimanfaatkan misalnya sebagai kaki lima, lahan parkir bahkan di atasnya dapat didirikan bangunan
-      Pada sistenr drainase tertutup dapat dihemat pemanfaatan lahannya, karena di atasnya lahan dapat dimanfaatkan bagi keperluan lain misalnya kaki lima (pedesrian) dan tempat parkir kendaraan.

0 komentar