Metode Dan Penerapan Keadaan Darurat Pemeliharaan Bangunan

November 03, 2018
Sebelumnya dijelasakan pada postingan terdahulu perihal tahapan pelaksaan pemeliharaan bangunan dan jadwal pelaksanaanya. Untuk postingan ini menjelasakan metode seperti apa saja yang digunakan dalam memelihara bangunan. Dibwah ini merupakan penjelasakan lengkapnya.

A.  Metode Pemeliharaan
Metode Dan Penerapan Keadaan Darurat Pemeliharaan Bangunan
1)   Cara melaksanakan pekerjaan:
  a)   Pembersihan
  b)   Perapihan
  c)   Pemeriksaan
  d)   Pengujian
 e) Perbaikan, yaitu penggantian minor bahan dan perlengkapan bangunan.
  2)   Selalu merujuk pada acuan pokok:
 a) Gambar sesuai yang dibangun (os built drawings)
b)   Manual operation and maintenance
c)   Panduan standar
B.  Metode Pemeriksaan
1)   Cara melaksanakan pekerjaan:
a)   Pemeriksaandokumen
b)   Pemeriksaan fisik
c)   Kajian evaluasi
d)   Pelaporan
2)   Selalu merujuk pada acuan pokok:
a. Gambar sesuai yang dibangun (as built drawings)
b. Manual operotion & maintenonce
Penerapan Jenis Keadaan Darurat
Keadaan darurat yang mungkin terjadi pada suatu bangunan meliputi:
1)   Kebakaran
2)   Gempa bumi, badai, banjir, dan bencana alam lainnya
3)   Perbuatan jahat atau permusuhan terutama yang bersifat ancaman atau serangan menggunakan bom atau bahan peledak lainnya
4) Gangguan terhadap ketertiban umum seperti demonstrasi, huru-hara, dan pemberontakan.
5)   Keadaan darurat lainnya berkaitan dengan tidak berfungsinya instalasi seperti lift macet, listrik padam, dan sebagainya.
Setiap respons atau tindakan terhadap suatu keadaan darurat harus didasarkan pada jenis keadaan darurat, tingkat bahaya, resiko yang ada, dan prosedur yang secara khusus dibuat untuk mengatasi kondisi darurat tersebut. Salah satu keadaan darurat yang sangat signifikan pada bangunan gedung adalah kebakaran.
Potensi Bahaya Dan Lokasi Yang Harus Diperhatikan
Potensi bahaya didasarkan pada kemungkinan ancaman bahaya dari suatu proses atau bahan yang digunakan. Potensi bahaya dapat pula ditinjau dari segi kepentingan atas manusia atau objek yang harus dilindungi. Pada bangunan gedung potensi menimbulkan bahaya (kebakaran) yang perlu diperhatikan antara lain:
1)   Ruang dapur restoran, termasuk tabung gas LPG
2)   Ruang komputer dan pemrosesan data
3)   Gudang penyimpanan bahan
4)   Ruang mesin, genset, dan ruang panel
5)   Basement dan lantai parkir
6)   Ruang penampungan sampah
7)   Lokasi lain yang perlu diperhatikan adalah ruang fungsional, ruang rapat, koridor atau jalan terusan, tangga kebakaran, dan ruang kontrol.
Pemeran Dalam Keadaan Darurat
A. Sistem Organisasi Keadaan Darurat
Pemanfaatan secara maksimal sarana proteksi kebakaran yang tersedia pada bangunan gedung mungkin terjadijika tersedia personel yang diatur dengan baik dan memiliki kemampuan mengendalikan upaya pemadaman kebakaran dan evakuasi penghuni gedung saat terjadi kebakaran.
Organisasi yang dimaksud adalah organisasi yang dibentuk oleh pengelola dan penghuni gedung dengan sebutan organisasi peran kebakaran (fire warden). Organisasi demikian merupakan bagian sangat penting dalam rencana darurat pada bangunan gedung.
Kita tidak mungkin menghubungi atau mengendalikan ribuan orang yang bekerja di dalam gedung-gedung ini, terutama bila terjadi keadaan darurat. Umumnya sebagian besar dari mereka tidak pernah membaca peraturan ini apalagi mengingat-ingat hal yang harus dilakukan saat keadaan darurat.
Fire worden memiliki tugas pokok mengembangkan potensi anggota peran kebakaran dan menyelenggarakan pembinaan terhadap penghuni gedung dalam kesiapsiagaan menghadapi bahaya kebakaran berdasarkan prosedur rencana tindak darurat yang disusun.
Fungsi utama anggota peran kebakaran gedung adalah melaksanakan pemadaman tingkat awal sedini mungkin agar area kebakaran dapat dikendalikan dengan baik sehingga bangunan dan isinya termasuk penghuninya terhindar dari bencana yang lebih besar.
Selain fungsi pemadaman tingkat awal, organisasi peran kebakaran gedung bertanggung jawab pula atas terlaksananya evakuasi penghuni dari tempat bencana ke tempat aman yang telah ditentukan. Hal demikian dilakukan apabila upaya pemadaman kebakaran tingkat awal gagal dilaksanakan.
Oleh karena itu, ada hal sangat penting yaitu pada tiap manajemen penghuni gedung yang menempati satu lantai atau lebih, atau satu lantai perkantoran yang dihuni oleh beberapa penghuni gedung, setiap lantai perkantorannya menunjuk beberapa orang cerdas dan berkepala dingin di antara stafnya.
Hendaknya dia memahami sistem, upaya pencegahan, dan penanggulangan serta prosedurnya agar dapat mengikuti program pelatihan, memberikan instruksi kepada orang lain dalam organisasinya, dan mengaktifkan mereka pada waktu terjadi keadaan darurat.
Orang demikian disebut petugas peran kebakaran (fire warden). Orang yang ditunjuk sebagai fire worden harus didaftarkan kepada manajer keamanan mengenai identitas, alamat rumah dan kantor, serta nomor telepon selular, rumah, dan kantornya.
B.  Susunan Organisasi Keadaan Darurat
Organisasi keadaan darurat dan tanggung jawab personel diterapkan dalam melaksanakan prosedur penanggulangan keadaan darurat secara konsisten di bangunan gedung. Organisasi demikian terdiri atas personel yang memiliki peran-peran sebagai berikut:
1)   Unsur pimpinan terdiri atas:
-        Penanggung-jawab keadaan darurat
-        Koordinator keadaan darurat
-        Kepala bagian keamanan
-        Komandan regu masing-masing unit
2)  Unsur staf merupakan Kelompok Komunikasi:
-        Kurir/runner
-        Telefonis
-        Operator radio
-        Petugas sound system (public oddress),
-        Petugas kontrol panel
3)  Kelompok teknisi:
-        Operator lift
-        Operator AC
-        Operator listrik/genset
-        Operator pompa kebakaran
-        Operator pengendalian asap
4)  Kelompok sekuriti dan penyelamatan:
-        Tim pemadam kebakaran
-        Tim sekuriti
-        Tim evakuasi
-        Tim parkir
-        Tim PPPK
-        Timpembersih/janitor
5)  Kelompok evaluasi yang dikoordinasi oleh fire safety officer membawahi:
-        Unsur manajemen bangunan
-        Manajemen penghuni
-        Fire worden
-        Petugas Dinas Kebakaran
-        Polisi
C.  Penghuni Gedung
Terdiri atas unsur pelaksana yang berlokasi di tiap lantai dan disebut peran kebakaran lantai dengan anggota-anggota nya terdiri atas:
-        Petugas tangga darurat (stoir worden)
-        Petugas pemadam kebakaran (fire fighter)
-        Petugas pencari (seorcher)
-        Petugas pemandu orang "diffabled"
-        Petugas PPPK lantai.
Satuan tugas atau satgas peran kebakaran akan segera berfungsi saat terjadi bencana kebakaran.
D.  Uraian Tugas
1) Unsur pimpinan berfungsi selaku emergency director dan mempunyai tugas memantau atau mengawasi serta mengambil alih tugas chief warden dan deputy chief worden apabila mereka tidak dapat melakukan tugas dan memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kendali darurat.
2) Chief warden mempunyai tugas mengoordinasi tindakan mengatasi kondisi darurat.
a)   Memimpin operasi pemadaman tingkat awal dan penyelamatan jiwa
b)   Memastikan prosedur penanganan keadaan darurat ini dipatuhi dan dilaksanaka n oleh setiap personel termasu k penghuni gedung
c)   Memberikan instruksi dalam setiap tindakan darurat
d) Melakukan komunikasi efektif dengan instansi terkait seperti Dinas Kebakaran, PLN, Polisi, Tim SAR, dan lain-lain
e)   Melaporkan status keadaan darurat kepada unsur pimpinan.
3)  Deputi chief warden mempunyai tugas membantu tugas-tugas chief worden dalam menanggulangi keadaan darurat.
4) Kelompok komunikasi bertugas menangani hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi keadaan darurat sesuai tanggung jawabnya masing-masing, yakni:
a.   Kurir mempunyai tugas menyampaikan berita dari chief warden atau deputy chief worden kepada floor warden saat ada gangguan pada sarana komunikasi selama operasi penanggulangan tingkat awal.
b.   Petugas penerima telepon mempunyai tugas menerima dan mencatat laporan keadaan darurat dan segera menghubungi chiel worden atau deputy chief warden untuk tugas penanggulangan kebakaran tingkat awal.
c.   Operator radio mempunyai tugas melaksanakan hubungan komunikasi lewat hondy tolky dari dan kepada chief warden atau deputy chief warden.
d.   Operator sound system mempunyai tugas menyampalkan pengumuma! atau perintah chief worden atau deputy chief worden ke setiap lantaiatau seluruh gedung melalui public oddress.
5)  Operator kontrol panel mempunyai tugas:
a)  Memonitor terus-menerus kontrol panel untuk mengetahui secara dini kejadian kebakaran.
b)  Jika monitor kontrol panel menyala dan alarm berbunyi, segera menghubungi zone atau lantai yang termonitor lewat public address untuk pengecekan situasinya
c)   Jika tidak mendapatkan informasi dari floor worden di lantai yang termonitor, operator kontrol panel segera menuju ke sana untuk memeriksakejadiansebenarnyadansegeramelaporkannya kepada chief worden atau deputy chief warden
d)   Jika terjadi alarm palsu (folse alorm), operator segera menghubungi floor worden di lantai tersebut agar memberitahukan kepada seluruh penghuni di lantai tersebut
e)   Membunyikan generol olarm alau alarm per lantai atas perintah chief worden atau deputy chief worden
6)  Kelompok teknisi
Kelompok tekniksi tediri dari regu atau perorangan yang berperan dalam keahlianya masing-masing sebagai operator. Berikut penjelasanya:
a)  Operator lift
Semua lift penumpang (possenger lift) tidak beroperasi dan kereta lift berada pada lantai lobi utama Lift barang atau service lift akan dioperasikan sebagai lift kebakaran untuk keperluan petugas sekuriti dan petugas dinas kebakaran untuk pemadaman kebakaran dan menolong korban.
b)  Operator AC
Sistem AC tidak beroperasi atau pada posisi of
c)  Operator listrik atau genset
Siaga mengoperasikan on atau of listrik pada lantai tertentu atau seluruh gedung sesuai instruksi chief warden serta siaga mengoperasikan genset secara manual bila sistem otomatis tidak bekerja saat pasokan listrik PLN terputus
d)  Operator Pompa kebakaran
Siaga mengoperasikan pompa air secara manual bila sistem otomatis tidak bekerja sehingga dapat menyediakan air untuk kebutuhan Pemadaman kebakaran.
e)  Operator Pengendalian asap
Siaga mengoperasikan kipas udara tekanan positif secara manual pada ruang tangga darurat bila sistem otomatis tidak bekerja saat general alarm berbunyi
Manajemen Pemeliharaan Bangunan Gedung.
Kelompok sekuriti dan penyelamat:
a.   Tim pemadam kebakaran
-    Memadamkan api pada kesempatan pertama dengan alat yang tersedia secara cepat dan tepat (fire extinguisher, hose reel, hydrant).
-     Melokalisasi area yang terbakar dengan menyemprotkan air hosereel/hydront pada barang yang mudah terbakar sampai Dinas Kebakaran datang.
-        Membantu di lantai lain yang terbakar bila memerlukan tenaga dan bekerja sama dengan kelompok lain yang memerlukan bantuan.
-        Menggunakan tangga darurat atau lift kebakaran selama lift tersebut aman.
b)  Tim sekuriti
-   Menangani urusan keamanan dalam bangunan maupun lingkungan nya saat penanggu langan daru rat berlangsu ng.
- Melaksanakan pengawasan area dan mencegah orang yang dicu rigai menggunakan kesempatan melakukan kejahatan.
-      Menangkap orang yang jelas-jelas telah melakukan kejahatan dan membawanya ke posko sekuriti.
-     Bersama tim evakuasi memeriksa ruangan dan memastikan benar-benar bahwa semua personel telah keluar dengan aman dan mengunci pintu. Tim ini adalah tim yang terakhir meninggalkan lantai.
-     Satu orang sekuriti bertugas menjaga dan mengoperasikan lift kebakaran yang dipergunakan kelompok pemadam kebakaran serta membantu mengevakuasi orang sakit, cedera) meninggal, dan sebagainya.
c)  Tim evakuasi
-       Mengatur dan menunjukkan rute untuk evakuasi dari ruang-ruang di setiap lantai ke daerah tempat berkumpul atau konsolidasi
-      Memberi peringatan terhadap orang yang membawa barang besar atau berat atau orang lari yang akan menggunakan lift agar tidak menimbulkan bencana lebih buruk
-        Memeriksa ruangan kantor bila kemungkinan ada personel masih tertinggal
-     Bila ternyata ada yang masih tertinggal di dalam ruangan segera lapor ke floor worden dan selanjutnya laporkan kepada chief warden.
-  Menghitung jumlah korban (sakit, pingsan dan meninggal) serta berusaha mengevakuasi korban melalui lift kebakaran tangga darurat, atau mobil tangga dinas kebakaran
d)  Tim parkir
-     Mengatur parkir saat penanggulangan keadaan darurat' termasuk pengaturan jalur dan rambu-rambu
-        Mengatur arus mobil masuk dan keluar, termasuk mobil unit dinas kebakaran.
-        Bekerja sama dengan tim sekuriti dan kepolisian dalam masalah Parkir.
e)  Tim PPPK
-        Memberikan pertolongan kepada korban (sakit' cedera' meninggal) di luar gedung setelah dievakuasikan oleh petugas evaluasi.
-        Berusaha memanggi lambulan dan mengatur penggunaannya 
-  Mengatur pengiriman orang sakit, cedera ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan ambulan
f)   Tim pembersih fanitor
-   Membersihkan area dari genangan aira kibat pecahnya kepala sprinkler, tum pahan cairan, bekas-bekas pemadaman.
-   Membantu upaya pencarian lokasi bom, dalam hal adanya ancaman bom, serta searcher dalam pencarian orang barang, dan sebagainya.
Uraian tugas petugas peran kebakaran penghuni gedung secara khusus sebagai berikut:
a)   Floor warden mempunyai tugas:
-     Memimpin operasi pemadaman tingkat awal dan tugas penyelamatan jiwa di lantai yang menjadi tanggung jawabnya.
-   Menerima perintah dan melaporkan jalannya operasi kepada chief worden dan deputy chief worden.
b) Stair worden bertugas melaksanakan evakuasi penghuni lewat tangga darurat setelah mendapat perintah dari floor worden.
c) Petugas pemadam bertugas memadamkan kebakaran tingkat awal dengan menggunaka n APAR/fire extinguisher atau hosereel.
d)  Petugas pencari (seorcher) bertugas memeriksa secara cermat semua ruangan di lantai tersebut untuk memastikan semua penghuni lantai sudah dievakuasi dan tidak ada yang tertinggal serta berkewajiban untuk melapor kepada floor warden.
e) Petugas pemandu orang disabilitas membantu dan memandu menempatkan orang-orang disabilitas ke tempat aman terdekat dan mengevakuasi mereka bila instruksi evakuasi penghuni gedung segera dilaksanakan. Biasanya dua pemandu untuk seliap disobled person.
f) Petugas PPPK lantai memberikan pertolongan pertama terhadap korban di lantaiyang menjaditanggung jawabnya, lalu melaporkan kepada tim PPPKgedung.
g)  Petugas evaluasi bertugas menghitung jumlah karyawan yang berevakuasi dari lantai yang menjadi tanggung jawabnya dan mengecek ulang ditempat berkumpul di luar gedung.
Uraian tugas petugas peran kebakaran secara umum sebagai berikut:
a)   Memahami sepenuhnya tata letak bangunan, baik mengenai daerah perkantoran yang menjadi tanggung jawabnya maupun bangunan gedung secara keseluruhan, terutama mengenai jalanjalan keluar untuk menyelamatkan diri.
b) Memahami sepenuhnya alat-alat proteksi kebakaran yang terdapat di dalam gedung, sistem pemadaman dan alarm, lokasinya masing-masin& cara bekerjanya, serta cara memanfaatkan dan menggunakannya (apabila tersedia).
c) Memahami sepenuhnya cara mencegah dan menanggulangi kebakaran serta menjaga keamanan secara baik di daerah yang menjadi tanggung jawabnya
d)  Memahami sepenuhnya prosedur yang harus diikuti waktu terjadi keadaan darurat dan bila itu terjadi, ia haruslah memperoleh kepastian bahwa prosedur akan dilaksanakan sebagai mana mestinya oleh mereka yang diserahi tanggung jawab
e)  Memelihara daftar yang terakhir tentang personel di bawah tanggung jawabnya dan berusaha mendidik mereka mengenai peralatan yang ada di gedung, serta melakukan upaya pencegahan bencana dan prosedur evakuasi. Pada waktu pelaksanaan evakuasi, ia harus meneliti jika semua personel di bawah tanggung jawabnya telah meninggalkan tempat dan jika semua tindakan yang perlu telah dilaksanakan sebelum fire worden sendiri meninggalkan dan mengunci tempatnya
f) Bersama chief worden menentukan daerah berkumpul ditempat parkir bagi penghuni lantai apabila mereka kembali ke kantornya
g) Menyediakan kotak PPPK dan mampu memberikan pertolongan Pertama Pada kecelakaan.

0 komentar