Sambungan Komponen Beton Pracetak

December 14, 2018
Cara penyambungan yang dapat dilakukan dibedakan menjadi dua yaitu sambungan basah dan sambungan kering. Masing-masing sambungan mempunyai keuntungan dan kerugian sehingga penentuan jenis sambungan tergantung dari berbagai faktor, yang di antaranya adalah faktor biaya.
Sambungan Basah
Sambungan basah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)  In-Situ Concrete Joints
Sambungan jenis ini dapat diaplikasikan pada komponen-komponen beton pracetak:
-        Kolom dengan kolom
-        Kolom dengan balok
-        Plat dengan balok
Metode pelaksanaannya adalah dengan melakukan pengecoran pada pertemuan dari komponen-komponen tersebut. Diharapkan hasil pertemuan dari tiap komponen tersebut dapat menyatu.
Sedangkan untuk cara penyambungan tulangan dapat digunakan coulpler ataupun secara overlapping.
2)  Pre-Packed Aggregate
Cara penyambungan jenis ini adalah dengan menempatkan aggregate pada bagian yang akan disambung dan kemudian dilakukan injeksi air semen pada bagian tersebut dengan menggunakan pompa hidrolis sehingga air semen tersebtrt akan mengisi rongga dari agregat tersebut.
Sambungan Kering
Jenis sambungan ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)  Sambungan Las
Alat sambung jenis ini menggunakan plat baja yang ditanam dalam beton pracetak yang akan disambung. Kedua plat ini selanjutnya disambung dengan bantuan las.
Melalui plat baja inilah gaya-gaya akan diteruskan ke komponen yang terkait. Setelah pekerjaan pengelasan dilanjutkan dengan menutup plat sambung tersebut dengan adukan beton yang bertujuan untuk melindungi plat dari korosi.
2)  Sambungan Baut
Pada penyambungan dengan cara ini juga diperlukan plat baja di kedua elemen beton pracetak yang akan disatukan. Kedua komponen tersebut disatukan melalui plat tersebut dengan alat sambung berupa baut dengan kuat tarik tinggi. Selanjutnya plat tersebut dicor dengan, adukan beton guna melindungi dari korosi.
In-Sute Concrete Joints
Penempatan sambungan antara kolom lantai bawah, kolom lantai di atasnya dengan balok dapat terjadi pada satu titik yang sama atau berbeda. Pada penyambungan komponen-komponen beton pracetak sebaiknya dihindari penyambungan dengan jumlah komponen yang besar pada satu titik.
Hal ini dapat diatasi dengan menempatkan sambungan antarkolom di atas titik sambungan antara kolom dengan balok. Pelaksanaan penyambungan in-situ concrete ioints berdasarkan tahap pelaksanaannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)  Pelaksanaan Satu Tahap
Yang dimaksud di sini adaiah proses pelaksanaan penyambungan antara kolom-kolom-balok yang dicor dalam satu kali pengecoran. Penyambungan baja dapat dilakukan dengan menggunakan las atau overlapping.
2)  Pelaksanaan Dua Tahap
Pelaksanaan dua tahap diaplikasikan pada penyatuan komponenkomponen beton pracetak yang dapat dikerjakan menjadi dua tahap. Contoh keadaan ini adalah proses penyatuan kolom-kolom-balok, tahap yang pertama adalah pelaksanaan penyambungan antara kolom dengan balok kemudian dilanjutkan pengecoran antara kolom dengan kolom.
3)  Penyambungan Baja
Penyambungan baja tulangan dapat dilaksanakan dengan dua cara. Yang pertama adalah dengan menggunakan coupler sedangkan cara yang kedua dengan perpanjangan tulangan baja. Pada penyambungan antarkolom, tulangan bagian bawah pada kolom atas dan tulangan bagian atas pada kolom bawah dipasang coupler atau connector.
Sambungan Las Dan Baut
Alat sambung kering dalam menyatukan komponen beton pracetak menggunakan plat baja yang ditanamkan dalam beton dan ditempatkan pada ujung-ujung yang akan disatukan.
Fungsi dari plat baja ini adalah untuk meneruskan gaya-gaya sehingga plat baja ini harus benar-benar menyatu dengan material betonnya. Dalam penyatuan komponenkomponen beton pracetak dapat digunakan alat sambung berupa baut atau las.
Untuk menghindari terjadinya korosi pada plat baja, setelah proses penyambungan selesai maka lubang sambungan tersebut harus digrouting.
1)  Sambungan Kaku antara Balok-Kolom Menerus
Pada pertemuan antara balok dengan kolom, ujung balok didukung oleh corbels yang menjadi satu dengan kolom. Penyatuan antara dua komponen tersebut menggunakan las yang dilaksanakan pada plat baja yang tertanam dalam balok dengan plat baja yang telah disiapkan pada sisi kolom.
Jika karena sesuatu hal maka pada kolom tidak dikehendaki adanya corbel maka untuk menyatukan kedua komponen tersebut dapat digunakan baja siku yang ditempatkan pada balok.
2)  Sambungan Sistem Lambda
Sambungan jenis ini digunakan untuk pelaksanaan penyatuan antar balok. Cara penyambungannya adalah dengan menempatkan pin pada ujung balok yang akan disatukan. Pin tersebut kemudian disatukan dengan alat sambung berupa baut ataupun las dan diikuti dengan grouting untuk menghindari korosi yang mungkin terjadi. Sambungan antarbalok sebaiknya ditempatkan pada daerah dengan momen terkecil.
3)  Sambungan Kolom dengan pin Joints
Untuk menyatukan dua buah kolom yang mempunyai tampang I dapat digunakan pin yang terletak pada bagian atas dari kolom bawah dan kemudian pada bagian bawah kolom atas disiapkan lubang untuk memasukkan pin tersebut.
Penyatuan komponen-komponen tersebut dilakukan rlengan memasukkan pin ke dalam rubang kemudian menggunakan baut sebagai alat bantunya. Ujung atas baut di-grouting untuk menghindari terjadinya korosi. Cara lain untuk menyatukan kolom adalah menggunakan baja profil “I” yang ditempatkan pada ujung atas dari kolom bagian bawah.
Sedangkan ujung bawah dari kolom bagian atas diberi lubang untuk menempatkan profil tersebut dan dilakukan grouting untuk menyatukannya.
4)  Sambungan Baut pada Mushroom Structure
Penyatuan komponen beton pracetak tipe mushroom dapat dilakukan dengan alat sambung baut.
Sambungan Prestressed
Sambungan komponen beton pracetak dapat dilaksanakan dengan prestressed.

0 komentar