Metode Dasar Mengukur Aliran Banjir

June 27, 2019
Metode menentukan besarnya banjir yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung. Kedua metode tersebut akan dijelaskan pada tulisan ini, hal ini diperlukan oleh setiap pihak yang akan merencanakan drainase atau gorong-gorong dengan tujuan tidak untuk antisipasi banjir tiba. Berikut ini merupakan pemabahasanya.
Metode Menentukan Besarnya Banjir
Penentuan akurat besarnya banjir memerlukan latar belakang hidrolik saluran terbuka dan pengetahuan pola kelakuan air pasang (banjir), namun pengetahuan ini harus dikaitkan dengan pengalaman, apabila hasilnya harus ditafsirkan secara benar.
Publikasi Geological Survev menunjukkan prosedur untuk membuat ketentuan tersebut. Insinyur dapat mempelajari prosedur yang disarankan yang diutarakan dalam publikasi ini dan memberikan pengetahuan yang cukup tentang teknik mengukur aliran banjir, tetapi hanya dengan metode ini ia akan menjadi terbiasa dalam penggunaannya.
Metode dasar untuk mengukur aliran banjir dibahas dalam paragraf berikut.
Pengukuran Langsung
Pengukuran arus banjir secara langsung terdiri dari pengukuran yang dilakukan sewaktu kejadian banjir. Debit (discharge) ditentukan serentak dengan mengukur kedalaman aliran dan kecepatan di sejumlah titik pada irisan melintang untuk menentukan perubahan yang menyolok pada kedalaman dan kecepatan arus.
Metode Dasar Mengukur Aliran Banjir
Dari pengukuran ini, luas dan kecepatan rata-rata dapat ditentukan dan debit dapat dihitung. Pengukuran debit pada berbagai tingkat pada lapangan atau pada stasiun pengukuran akan memberikan data untuk menjabarkan kurva skala (rating) atau penggambaran tingkat menurut debitnya.
Rekaman yang terus menerus dari stasiun pengukuran tingkat memberikan data debit untuk mempelajari interval atau frekuensi banjir.
Pengukuran Tidak Langsung
Pengukuran tidak langsung dilakukan apabila tidak mungkin atau tidak praktis untuk mengukur aliran banjir secara langsung. Umumnya, pengukuran ini dilakukan setelah terjadinya banjir.
Pengukuran tersebut termasuk marka tinggi air, geometri saluran, dan suatu perkiraan kondisi kekasaran. Dari data tersebut, besarnya banjir dihitung dengan menggunakan persamaan hidrolik dasar.
Metode tidak langsung untuk menentukan besarnya banjir sebenarnya termasuk luas kemiringan tanggul yang dapat dilewati aliran, bukan yang menyempit, dan bendugan pelimpas.
Cara ini dalam pengukuran aliran banjir merupakan yang paling berharga untuk para insinyur jalan raya dan suatu pengertian yang baik dari metode yang digunakan dalam daftar publikasi sangat diperlukan.
Dalam bab perencanaan drainase perkotaan tidak hanya mempelajari perencanaan dan pelaksanaan, tetapi hal yang menyeluruh sehingga pihak terkait seperti sarjana teknik sipil memahami fungsi dan efisiensi dalam merencanakanya, seperti penentuan jenis profil saluran yang akan dipaparkan pada postingan berikutnya.

0 komentar