Yang Harus Dilakukan Dan Dilarang Dalam Pencegahan Kebakaran

February 03, 2019

Aspek yang harus dilakukan dan dilarang dalam pencegahan kebakaran merupakan materi dari bab pemeliharaan bagunan gedung yaitu tentang pemeliharaan peralatan penanggulangan biaya kebakaran (Fire Protection).
Tentunya bagi mahasiswa teknik sipil selain harus menguasai keahlian lainya, juga harus mempunyai pengetahuan mengenai pemeliharaan dan keselamatan kerja.
Yang Harus Dilakukan Dan Dilarang Dalam Pencegahan Kebakaran
Postingan ini membahas pemeliharaan peralatan penanggulangan biaya kebakaran yang dimulai dari Penggulangan bahaya kebakaran yang meliputi:
1. Proteksi aktif yaitu kemampuan peralatan dalam mendeteksi dan memadamkan kebakaran, pengendalian asap, serta sarana penyelamatan kebakaran.
2. Proteksipasif, yaitu kemampuan stabilitas struktur dan elemennya, konstruksi tahan api,  kompartemenisasi dan pemisahan, serta proteksi pada bukaan yang ada untuk menahan dan  membatasi kecepatan menjalarnya api dan asap kebakaran.
3.  Rencana tindak darurat kebakaran, yaitu suatu rencana tentang prosedur yang  mengatur  "SIAPA"  harus berbuat "APA' saat terjadi keadaan darurat dalam bangunan  gedung,  dalam  hal ini  kebakaran. 
Tiap bangunan akan memiliki bentuk Rencana Tindak Darurat Kebakaran yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing.
4.  Orang dengan kemampuan mobilitas terbatas atau  memiliki mobilitas terbatas (difabled),  yaitu  seseorang dengan kelemahan fisik,  mental, atau mengalami gangguan pada bagian panca indra baik  secara tetap atau sementara,  yang membutuhkan bantuan saat evakuasi keadaan darurat.
Aspek yang Seharusnya Dlakukan dan yang Diarang  dalam Pencegahan Kebakaran
A. Jenis-jenis Materia lyang Mudah Terbakar
1.  Kelas A
- Bahan kelas ringan yang mudah terbakar Simpanlah dalam gudang dan area kerja yang bersih  darisampah, lalu letakkan kain berminyak di kontainer tertutup.
2.  Kelas B
- Cairan atau gas mudah terbakar
a.  Dilarang mengisi BBM  pada peralatan yang  masih beroperasi diruangan  tertutup, terutama  peralatan dengan api  terbuka seperti tungku api atau pemanas air.
b.  Simpanlah cairan mudah terbakar pada kontainer yang tertutup rapat.
c.  Gunakan cairan yang mudah terbakar hanya pada area berventilasi cukup.
3.  Kelas  C
- Peralatan Elektrik:
a.  Cari pengabelan lama,  isolasi yang sudah tua, dan fitting elektrik yang sudah rusak.
b.  Laporkan semua kondisi berbahaya kepada pegawai keamanan untuk potensi bahaya kebakaran.
c.  Hindar oven dari panas yang berlebihan dan hindari meninggalkan area pantry bila oven sedang menyala.
d.  Jaga oven selalu bekerja yang baik.
B. Api Kelas K
1. Api-api pantry: umumnya terjadi karena lemak yang terakumulasi diatas atap dapur atau pantry  atau pembakaran atau karena minyak untuk memasak yang terlalu panas.
2.  Pastikan bahwa  atap dan peralatan memasak  secara regular dibersihkan. Lemak  minyak  jelantah
harus disimpan di dalam kontainer tertutup dan harus dibuang secara benar.
C. Hal-hal yang Perlu Diingat
1. Jangan salah menggunakan  sekering.  Jangan  memasang sekering  yang memiliki ranking lebih  tinggi dari spesifikasi untuk sebuah sirkuit.
2.  Selidiki semua peralatan elektris yang berbau aneh. Bau yang tidak umum biasanya merupakan  tanda awal kebakaran.
3.  Jangan  melampaui kapasitas outlet dinding. Dua outlet jangan lebih dari 2 stop kontak.
Tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan, dilarang, dan dicegah
1.  Tindakan yang seharusnya dilakukan
a.  Hindarkan ruang kerja dari tumpukan benda-benda tak terpakai.
b.  Laporkan mengenai kondisi kurang aman kepada atasan atausupervisor Anda.
c.  Hati-hati bekerja dengan peralatan listrik.
d.  Hati-hati dengan burner gas dan peralatan api lainnya.
e.  Ekstra hati-hati bila bekerja dengan gas-gas dan cairan  mudah terbakar.
f.  Pelajari lokasi alat pemadam api dan cara menggunakannya.
g.  Ketahui lokasi eksit dan jalur keluar.
h.  Exit signage harus diletakkan  di depan  semua  pintu darurat(emergency).
i.  Baterai harus diperiksa dan dites secara berkala.
j.  Pintu darurat tidak boleh dikunci dan sebaiknya hanya digunakan saat emergency.
k  Pintu darurat harus merupakan pintu besitahan api dan telah diuji sebelumnya.
I  Hindari tumpukan barang yang tidak terpakai pada tangga.
Baca:
2. Tindakan yang dilarang
a.  Bersikap ceroboh dalam merokok dan menggunakan korek api.
b.  Menutup jalan ke luar dengan peralatan atau barang tak berguna.
c.  Merusak peralatan listrik, kabel, dan sekring.
d.  Membiarkan sampah menumpuk ditempat kerja.
e.  Menaruh kain berminyak di lemari atau kabinet.
3. Tindakan pencegahan
-        Usaha pencegahan kebakaran seperti tersebut berikut setiap saat harus diperhatikan semua penghuni gedung
-        Apabila Anda meninggalkan kantor, teliti bahwa semua  peralatan yang  menggunakan listrik telah diputus hubungannya (komputer, mesin hitung, mesin stensilfotokopi, mesin tulis, dan sebagainya).
-        Pastikan bahwa tidak ada puntung rokok atau tembakau  yang masih  membara tertinggal di dalam  kantor.
-        Jangan menyimpan barang yang mudah terbakar di daram kantor.
-        Beri tahu dengan  segera  kepada pengerora gedung bira terdapat gangguan atau kerusakan  pada instalasi listrik, plugs, kabel listrik,dan sebagainya.
-        Jangan membebani suatu titik sambungan listrik secara berlebihan dengan menggunakan  adaptor atau  steker kombinasi.
-        Jangan masukkan kabel lepas ke dalam wail socket. Gunakanlah plug (steker) yang  semestinya.
-        Jangan  membiarkan  perabotan  kantor  atau  timbunan sampah  di dalam  atau dekat kantor  Anda  dan  sekali-kali  jangan di  tangga darurat  atau  koridor.
-        Jangan  membolehkan  memasak  makanan  dalam  ringkungan Anda atau  di tempat  umum kecuali  seperti  di ruangan  pontry.
E. Pemeriksaan dan Penilaian
1.  Periksa dan  catat kondisi  nyata  sistem  proteksi  kebakaran  yang  ada baik  di  dalam  maupun  di luar  gedung  meliputi:
-        Jumlah setiap jenis komponen sistem proteksi kebakaran untukseluruh gedung
-        Jumlah setiap jenis komponen sistem proteksi kebakaran pada setiap tingkat,
-        Jumlah setiap jenis komponen sistem proteksi kebakaran yang rusak atau tidak berfungsi.
2. Kriteria penilaian
Berikut jenis komponen sistem proteksi  kebakaran (aktif) yang dinilai meliputi:
Tabel Contoh penilaian komponen proteksi aktif

  no
  

  Jenis Alat
  Penanggulangan
  Kebakaran
  

  Hasil
  Penilaian
  

  Standar
  Penilaian
  

  Bobot
  (%)
  

  Nilai
  kondisi
  

  Jumlah
  Nilai
  

  I. Proteksi Aktif
  
24

  1
  

  Deteksi dan alarm
  

  B
  

  100
  

  8
  

  2,08
  

  
  

  2
  

  Siamens conection
  

  B
  

  100
  

  8
  

  2,08
  

  
  

  3
  

  Pemadam api ringan
  

  B
  

  100
  

  8
  

  2,08
  

  
  

  4
  

  Hidran gedung
  

  B
  

  100
  

  8
  

  2,08
  

  
  

  5
  

  springkler
  

  C
  

  80
  

  8
  

  1,66
  

  
  

  6
  

  Sistem pemadaman luapan
  

  B
  

  100
  

  7
  

  1,09
  

  
  

  7
  

  Pengendali asap
  

  K
  

  60
  

  8
  

  1,66
  

  
  

  8
  

  Deteksi asap
  

  B
  

  100
  

  8
  

  2,08
  

  
  

  9
  

  Pembuangan asap
  

  C
  

  80
  

  7
  

  1,46
  

  
  

  10
  

  Lift kebakaran
  

  C
  

  80
  

  7
  

  1,82
  

  
  

  11
  

  Cahaya darurat
  

  B
  

  100
  

  8
  

  2,08
  

  
  

  12
  

  Listrik darurat
  

  B
  

  100
  

  8
  

  2,08
  

  
  

  13
  

  Ruang pengendali operasi
  

  B
  

  100
  

  7
  

  1,82
  

  
  
Keterangan:

nilai Kesesuaian keandalan
>80-100 Sesuai  persfaratan Baik  (B)
60-80 Terpasang tetapi  ada sebagian  kecil instalasi  yang Tidak sesuai persyaratan Cukup  (C)
<60 Tidak sesuai  sama  sekali Kurang  (K)

Kondisi setiap komponen atau bagian bangunan harus dinilai atau  dievaluasi. Nilai kondisi komponen  proteksi kebakaran bangunan dibagi dalam tiga  tingkat, yaitu:
BAIK = "B"
SEDANG  atau CUKUP = "C"
KURANG = "K'
(Ekuivalensi nilai B adalah 100,  C adalah  80,  dan  K adalah 60).
Kriteria-kriteria  berikut  dipergunakan  sebagai  bahan acuan  paktis,  yaitu penilaian  kondisi  proteksi  kebakaran  bangunan yang  dilakukan  oleh  petugas pengelola  bangunan. 
Penilaian  didasarkan pada  kriteria  atau pembatasan kondisi komponen  bangunan yang  terdapat  dalam  contoh berikut.
Pemeliharaan  sistem  proteksi  kebakaran termasuk  menjaga  berfungsinya semua  peralatan  atau perlengkapan  pencegahan  api  (fire  stop). Jenis  sistemnya, meliputi:
1. Tata graha keselamatan  kebakaran  (fire sofety  house keeping).
2.  Sarana  jalan keluar  (means  of  occess).
3.  sistem  deteksi  dan alarm  kebakaran  dan sistem  komunikasi  suara  darurat.
4.  Alat  pemadam  api  ringan  (APAR:/rre extinguisher).
5.  Sistem  pompa  kebakaran  terpasang  tetap.
6.  Sistem  pipa  tegak  dan selang  atau  hidran  bangunan.
7.  Sistem  sprinkler  otomatis.
8.  Sistem  pemadam  kebakaran terpasangtetap.
9.  Sistem  pengendalian  dan manajemen  asap.

0 komentar