Penjelasan Gempa Dan Penyebabnya

December 07, 2017
Tanggal 26 Desember 2OO4 saya bersama yang lain sedang menyelesaikan sarapan di salah satu hotel di Banda Aceh. Tiba-tiba, lantai terasa bergetar dan terdengar suara gaduh, bergemuruh. Wajah setiap orang seketika menjadi tegang, terdengar suara, "Gempa...!!! Gempa...l!!" teriak salah seorang teman. Hotel mulai bergoyang keras, kami berusaha berlari hendak keluar melalui lift, namun ternyata lift sudah tidak bisa digunakan, akhirnya dengan menggunakan tangga biasa kami berhasil keluar bersama tamu-tamu hotel lainnya. Setibanya di luar, ia melihat bangunan hotel miring lalu ambruk, kami menghindar jauh dari bangunan tersebut dan selamat. Pengalaman ini tidak akan pernah kami lupakan seumur hidup. Namun kami masih termasuk orang yang beruntung. Ada banyak orang yang menjadi korban dalam bencana alam itu. Tidak sedikit orang yang kehilangan harta, bahkan keluarga. Hari itu adalah hari kelabu bagi masyarakat Banda Aceh.

Mengenai kejadian diatas, apakah Gempa Itu dan mengapa kehadirannya dapat membuat orang menjadi sedemikian takutnya dan bidang ilmu apa yang mempelajari gempa?. Untuk itu pada postingan ini saya akan membahas dari sudut pandang definisi dan penjelasan lainya.
Definisi Gempa
Penjelasan Gempa Dan Penyebabnya
Seismograph
Secara keilmuan, gempa bumi adalah suatu peristiwa pelepasan energi gelomban seismic yang teriadi secara tiba-tiba. Pelepasan energi ini diakibatkan karena adanya deformasi lempeng tektonik yang terjadi pada kerak bumi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.
Proses Terjadinya Gempa Bumi
Bumi kita walaupun padat, namun selalu bergerak. Gerakan bumi ini akan menimbulkan suatu tekanan. Apabila tekanan yang teriadi itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan oleh lempeng tektonik, maka gempa bumilah yang akan terjadi. Proses pelepasan energi ini berupa gelombang elastis, yaitu gelombang seismik atau gempa yang sampai ke permukaan bumi dan menimbulkan getaran sehingga menimbulkan kerusakan pada benda-benda atau bangunan di permukaan bumi. Besarnya kerusakan sangat bergantung dengan besar dan lama-nya getaran yang sampai ke permukaan bumi. Rusaknya bangunan akibat gempa juga sangat bergantung dengan kekuatan struktur bangunan itu sendiri. Para ahli gempa mengklasifikasikan gempa menjadi dua kategori, yaitu gempa intralempeng (intrapla) dan gempa antralempeng (interplate).
Gempa Intraplate Dan Interplate
Adalah gempa yang terjadi di dalam lempeng itu sendiri. Sedangkan gempa interplate adalah gempa yang terjadi di batas atttara dua lempeng. Sebenarnya, setiap hari, bumi ini mengalami gempa, namun kebanyakan tidak terasa oleh manusia. Hanya alat seismograf yang dapat mencararnya dan tidak semuanya menyebabkan kerusakan. Di Indonesia, gempa yang mengakibatkan kerusakan terjadi 3 sampai 5 kali dalam satu tahun.
Klasifikasi Gempa
Gempa bumi dapat digolongkan meniadi beberapa kategori, yaitu berdasarkan proses terjadinya, bentuk episentrumnya, kedalaman hiposentrumnya, jarak, dan lokasinya.
1)   Menurut Proses Terjadinya
Menurut proses terjadinya, gempa bumi dapat diklasifikasikan meniadi lima. Berikut ini klasifikasi gempa tersebut.
a)  Gempa Tektonik
yaitu gempa yang teriadi akibat adanya tumbukan lempeng-lempeng di lapisan litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik.
b)  Gempa Vulkanik
yaitu gempa yang teriadi akibat aktivitas gunung berapi. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung berapi saat akan meletus, saat meletus, dan setelah terjadi letusan.
c)  Gempa Runtuhan Atau Longsotan
yaitu Sempa yang teladi karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantaiyang curam memiliki energi potensial yang besar unruk runtuh. Gempa ini sering terjadi di kawasan rambang akibat runtuhnya dinding atau rerowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan. Gempa ini mempunyai dampak yang tidak begitu membahayakan. Namun, dampak yang berbahayajustru akibat dari timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri.
d)  Gempa Jatuhan
yaitu gempa yang terjadi akibat adanya benda langit yang jatuh ke bumi, misainya meteor. Seperti kita ketahui bahwa ada ribuan meteor atatr batuan yang bertebaran mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-wakru mereor tersebut jatuh ke atmosfer bumi, bahkan terkadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan. Gempa seperti ini jarang sekali terjadi.
e)  Gempa Buatan 
yaitu gempa yang memang sengaja dibuat oleh manusia. Suatu percobaan bawah tanah atau laut dapat menimbulkan getaran bumi yang dapat tercatat oleh seismograf seluruh permukaan bumi rergantung dengan kekuatan ledakan, sedangkan ledakan dinamit di bawah permukaan bumi juga dapat menimbulkan getaran namun efek getaranfiya sangat lokal.
2)   Menurut Bentuk Episentrum
Menurut bentuk episentrumnya, gempa dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Berikut ini kedua jenis gempa tersebut:
a)  Gempa Sentral
Yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk titik.
b)  Gempa Linear
Yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis.
3)   Menurut Kedalaman Hiposentrum
Menurut kedalaman hiposentrumnya, gempa dapat dikelompokkan menjadi tiga ienis. Berikut ini ketiga kelompok gempa tersebut.
a)  Gempa Bumi Dalam
Yaitu gempa dengan kedalaman hiposentrum lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
b)  Gempa Bumi Menengah 
Yaitu gempa dengan kedalaman hiposentrum berada afltara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
c)  Gempa Bumi Dangkal
Yaitu gempa dengan kedalaman hiposentrum kurang dari 60 km di bawah permukaan bumi.
4)   Menurut jarak Episentrum
Menurut jarak episentrumnya, gempa dapat dibagi menjadi tiga kelompok. Ketiga kelompok tersebut adalah sebagai berikut.
a)  Gempa Sangat Jauh
Yaitu gempa yang jarakepisentrumnya lebih dari 10.000 km.
b)  Gempa Jauh
Yaitu gempa yang jarak episentrumnya sekitar 10.000 km.
c)  Gempa Lokal
Yaitu gempa yang) aruk episentrumnya kuran g dari 10.000 km.
5)   Menurut Lokasi Episentrum
Menurut lokasi episentrumnya, gempa dapat dikelompokkan menjadi dua. Kedua kelompok gempa tersebut adalah sebagai berikut.
a)  Gempa Daratan 
Yaitu gempa yang lokasi episentrumnya berada di daratan.
b)  Gempa Lautan
Yaitu gempa yang lokasi episentrumnya berada di dasar laut. Gempa jenis inilah yang dapat berpotensi menimbulkan tsunami.
Getaran Gempa
Getaran gempa dari hiposentrum merambar dan menyebar ke segala arah. Getaran itu berupa gelombang primer dan gelombang sekunder. Dari episentrum, juga terjadi rambatan getaran di perrnukaan bumi dalam bentuk gelonrbang panjang. Dari penjelasan tersebur, jelaslah bahwa gelombang gempa dapat dibedakan menjadi tiga.
1)   Gelombang Primer (P) 
Yaitu gelombang longitudinal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 4-7 km per detik.
2)   Gelombang Sekunder (S)
Yaitu gelombang transversal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 2-6km per detik.
3)   Gelombang Panjang (L)
Yaitu gelombang permukaan dengan kecepatan lebih lambat.
Penyebab Terjadinya Gempa
Ilmu yang mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi. Ilmu ini mengkaji tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi di saat gempa, bagaimana energi guncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, bagaimana energi ini dapat menimbulkan kerusakan, serta proses penghunjaman antarlempeng pada "sesar" bumi yang menyebabkan terjadinya gempa. 
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan karena tekanan yailg dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. 
Gempa bumi yang paling parah biasanya teriadi di perbatasan lempengan kornpresional dan translasional. Gempa bumi, kemungkinan besar rerjadi karena materi lapisan litbosphere yang terjepit ke dalam dan mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (namun jarang) juga terjadi karena menumpuknya massa ak yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian Iagi juga dapat terjadi karena injeksi atau abstraksi cairan dari atau ke dalam bumi. Sebagai contoh pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal.
1)   Hiposenter dan Episenter (Focus and Epicenter)
Titik dalam perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan biposenter atau fokus. Proyeksi tegak lurus hiposenter ke permukaan bumi ini dinamakan episenter. Gelombang gempa merambat dari biposenter ke patahan sesar faah rupture. Bila kedalaman fokus dari permukaan adalah 0 - 70 km, terjadilah gempa dangkal (shalloru earthquake). Sedangkan bila kedalamannya antare 70 - 700 km, teriadllah gempa dalam (deep earthquake). Gempa dangkal menimbulkan efek guncangan yang lebih dahsyat dibanding gempa dalam. Hal ini dikarenakan letak fokus gempa lebih dekat ke permukaan, di mana batu-batuan bersifat lebih keras sehingga melepaskan lebih besar regangan (snain).
2)   Sesar Bumi (Earth Fault) Sesar fault)
Adalah celah pada kerak burni yang berada di perbatasan antara dua lempeng tektonik. Gempa sangat dipengaruhi oleh pergerakan batuan dan lempeng pada sesar ini. Bila batuan yang menumpu merosot ke bawah akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling menjauh, sesarnya dinamakan "sesar normal" (normal fault). akan tetapi, bila batuan yang menumpu terangkat ke atas akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling mendorong, sesarnya dinamakan "sesar terbalik (reverse fault). Dan, bila kedua batuan pada sesar bergerak saling menggelangsar, sesarnya dinamakan "sesar geseran jurus.
Sesar normal dan sesar terbalik, keduanya menghasilkan perpindahan uertikal (uertical displacenaent). Sedangkan sesar geseran-jurus menghasilkan perpindahan borizontal (borizontal displacement).
3)   Gelombang Seismik (Seismic Wave)
Gerakan batuan yang tiba -  tiba di sepanjang celah pada sesar bumi dapat menimbulkan getaran (uibration) yang mentransmisikan energi dalam bentuk gelombang (wave).
Gelombang yang merambat di sela - sela bebatuan di bawah permukaan bumi disebut dengan "gelombang badan" (body wave). Sedangkan gelombang yang merambat dari episenter ke sepanjang permukaan bumi disebut dengan "gelombang permukaan" (surface wave).
4)   Gelombang Badan (Body Wave) 
Ada dua macam gelombang badan, yaitu gelombang primer arau gelombang p (prirnary wave) dan gelombang sekunder atau gelorubang S (scondary uave). Gelombang P atau gelombang mampatan (compression wave) adalah gelombang longitudinal yang aruh gerakannya sejajar dengan arah perambatan gelombang. Gelombang ini merupakan gelombang seismik tercepar yang merambat di sela-sela bebatuan, yaitu dengan kecepatan 6-7 km/derik.
Gelombang S atau gelombang rincib (shear uaue) adalah gelombang rransversal yang arah gerak annya tegak lurus den gan aralr perambatan gelombang. Gelombang seismik ini merambat di sela-sela bebatuan dengan kecepatan sekitar 3,5 km/detik.
Baik gelombang P maupun gelombang S dapat membantu ahli seismologi untuk mencari let'ak hiposenter dan episentel suatu gempa. Saat kedua gelombang ini berialan di dalam dan permukaan bumi, keduanya mengalami pemantulan (refleaion) dan pembiasan (refraction) atau membelok. Hal ini sama persis seperti sebuah cahaya yang seolah membelok saat menembus kaca bening. Para ahli seismologi memeriksa pembelokan ini untuk menentukan sumber dari suatu gempa.
5)   Gelombang Permukaan (Surface Wave)
Ada dua macam gelombang permukaan, yaitu gelombang Raykigh dan gelombang Loue. K .Gelombang Rayleigh menimbulkan efek gerakan tanah yang sirkular. Hal ini akan mengakibatkan tanah bergerak naik turun seperti ombak di laut. Sedangkan gelomban g Loue dapat menimbulkan efek gerakan tanah yang horizontal dan tidak menghasilkan perpindahan vertikal.
Kecepatan merambat kedua gelombang permukaan ini selalu lebih kecil daripada kecepatan gelombang P Namun, pada umumnya gelombang ini mempunyai kecepatan lebih lambat daripada Selombang S.

0 komentar