Seputar Anjungan Lepas Pantai

December 12, 2017
Teknik kelautan itu mempelajari tentang bangunan-bangunan pantai sama hal-nya dengan teknik sipil, tetapi lebih di khususkan untuk bangunan di laut, Bangunan pantai seperti dermaga, pelabuhan, bangunan - bangunan pelindung pantai, break water, jetty, retaining wall, groin, dan lain-lain. Untuk teknik kelautan konsentrasi lebih banyak kepada offshore, yaitu bangunan struktur yang terletak di daerah lepas pantai. Bangunan lepas pantai memiliki fungsi utama untuk eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi yang berada di tengah laut. Kenapa saya membuat tulisan ini? kareni ini berhubungan dengan teknik sipil, membangun offshore tentunya menjadi tugas seorang teknik sipil.

Definisi Anjungan Lepas Pantai
Anjungan Lepas Pantai/offshore/rig/platform
Anjungan Lepas Pantai
Bangunan Lepas pantai memiliki arti yaitu suatu bagian dari lautan yang permukaan dasarnya berada di bawah pasang surut terendah atau bagian lautan yang berada di luar daerah gelombang pecah (breaker zone) ke arah laut.
Anjungan Lepas Pantai dikenal juga sebagai rig lepas pantai, merupakan rig pengeboran minyak yang dipasang di lokasi lepas pantai. Rig lepas pantai terutama terdiri dari platform mengambang yang membentuk unit pengeboran, produksi, penyimpanan dan pengangkutan. Platform apung ini dipasang secara besar-besaran di lokasi yang berada di laut/tengah laut. Namun, beberapa rig lain dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Rig lepas pantai terdiri dari semua struktur dan peralatan yang membantu proses pengeboran untuk mengekstrak minyak dan gas dari sumur yang terdapat di dasar laut.
Platform dibuat untuk membantu menghasilkan minyak dan gas. Platform terdiri dari struktur mengambang atau permanen, dan setiap platform memiliki peralatan yang dipasang untuk mengebor sumur minyak. Rig Lepas Pantai juga biasa dikenal sebagai platform minyak, rig minyak atau platform lepas pantai. Ada berbagai jenis rig minyak seperti semi-submersible, drillships, platform tetap, jackup, dan platform spar. Meskipun berbeda tipe dan jenis tetapi fungsinya tetaplah sama yaitu untuk membantu dalam memproduksi minyak dan gas alam dari sumur minyak yang terletak di bawah laut. 
Ciri-ciri bangunan lepas pantai adalah:
1)  Beroperasi di daerah sekitar sumur minyak atau daerah pertambangan yang terbatas, tidak dapat beroperasi di daratan dan tidak dapat berpindah-pindah.
2) Struktur tidak dibangun langsung dilapangan tetapi komponen-komponennya dibuat di darat lalu kemudian diangkut dan dirakit langsung dilapangan.
3)  Beroperasi dilapangan (dilaut) untuk perioda waktu yang lama sehingga bangunan harus mampu bertahan dalam kondisi cuaca baik maupun kondisi cuaca buruk yang mungkin terjadi selama beroperasi.
Sejarah Anjungan Lepas Pantai
Sekitar tahun 1891 anjungan pengeboran minyak pertama kali dibangun di atas perairan air tawar pada danau besar St Marys di negara bagian Ohio, Amerika Serikat. Kemudian sekitar tahun 1896, sumur minyak pertama di perairan air asin dibangun sebagai bagian dari perpanjangan ladang minyak Summerland yang melintasi bagian bawah kanal Santa Barbara di Kalifornia, Amerika. Sumur dibor dari dermaga yang membentang dari Summerland ke kanal tersebut.
Berikut ini merupakan rentetan tahun sejarah perkembangan anjungan lepas pantai:
Sejarah eksplorasi industri minyak dan gas lepas pantai AS dimulai di Samudera Pasifik pada akhir abad ke 19. Pada tahun 1947 semua perusahaan mempertaruhkan semuanya pada pengeboran minyak, karena meyakini produksi minyak merupakan hal yang bagus untuk bisnis.
Pada tahun 1896, banyak perusahaan yang giat mengejar ladang minyak sampai laut California, bahkan salah satu perusahaan amerika tersebut membangun dermaga sejauh 300 kaki dan memasang rig kabel alat standar di atasnya.
Pada 1897, sumur lepas pantai pertama ini memproduksi minyak, karena menunjukan hal yang positif maka 22 perusahaan segera bergabung dan membangun 14 dermaga lagi dan lebih dari 400 sumur dalam lima tahun ke depan. Misalnya Ladang lepas pantai Summerland diproduksi selama 25 tahun dan sangat mendorong pertumbuhan ekonomi California.
Pada tahun 1894, Henry Williams mengebor dua sumur di sebuah pantai California. Dia mengebor lagi pada tahun 1895 dengan hasil yang menggembirakan. Hal ini menyebabkan Williams dan yang lainnya mengeksplorasi minyak lepas pantai pada tahun berikutnya. Mereka membangun dermaga dan sumur bor yang mengarah ke ladang minyak Summerland. Ini merupakan ladang lepas pantai pertama yang dikembangkan di negara ini dengan pengeboran sumur lepas pantai dari dermaga
Pada tahun 1911, Perusahaan meninggalkan penggunaan dermaga dan diganti menggunakan armada boat, tongkang, dan tumpukan apung. Pada tahun ini perusahaan tersebut mampu membangun platform lebih banyak.
Catatan penting lainnya seputar anjungan minyak adalah pengeboran minyak di danau Erie, Kanada pada awal tahun 1900-an dan pengeboran di danau Caddo, Lousiana, Amerika pada tahun 1910. Tak lama kemudian, dibangun pula anjungan minyak di zona pasang surut di sepanjang pantai teluk Texas dan Louisiana. Ladang minyak Goose Creek dekat Baytown, Texas adalah salah satunya dari contoh tersebut. Pada tahun 1920-an pengeboran dilakukan dari anjungan beton di danau Maracaibo, Venezuela.
Bangunan Lepas Pantai Di Indonesia
Dari sekian banyak negara yang memproduksi minyak dan gas, Indonesia adalah salah satunya, saya baca di majalah, yakni di perairan Indonesia terdapat sekitar 700 anjungan lepas pantai termasuk anjungan yang sudah tidak beroperasi dan sebagian sudah ber-umur 20 tahun 40 tahun.
Di Indonesia Bangunan Lepas Pantai banyak terdapat di Utara Jawa Barat dan Muara Mahakam Kalimantan Timur, selat makasar, laut natuna. Kedalaman pancang bangunan tersebut tiap perairan bervariasi, laut jawa 10 meter – 60 meter, Muara Mahakam Kalimantan Timur 10 meter – 30 meter, laut natuna sekitar 100 meter dan selat makasar lebih dari 100 meter.
Daftar Anjungan Lepas Pantai Di Indonesia
Dibawah ini merupakan daftar anjungan lepas pantai atau ladang minyak yang berada di Indonesia, untuk status produksinya mungkin sudah ada yang tidak produksi atau mungkin sudah bertamabah di tempat yang lain, tetapi ketika saya menuliskan pada tahun 2017 berikut ini yang masih berpeoduksi.
Berikut adalah daftar ladang minyak di Indonesia:
1)  Sumatra
-    Rantau, Aceh
-    Lepas pantai Langsa, Aceh
-    Langkat, Sumatera Utara
-    Duri, Riau
-    Dumai, Riau
-    Minas, Riau (~15 miliar, gabungan dari ladang minyak Duri, Dumai, dan Minas)
-    Kotabatak, Riau
-    Bekasap, Riau
-    Zamrud, Riau
-    Petani, Riau
-    Ampuh, Riau
-    Petapahan, Riau
-    Pedada, Riau
-    Balam, Riau
-    Bangko, Riau
-    Tg. Jabung, Jambi (berpotensi memiliki jutaan)
-    Ramba, Sumatera Selatan
-    Suban, Sumatera Selatan
-    Natuna, Kepulauan Riau (61.575 barrel per hari)
2)  Jawa dan Bali
-    Lepas pantai sebelah utara Jawa Barat
-    Tambun, Bekasi, Jawa Barat (13 juta)
-    Cilamaya, Karawang, Jawa Barat
-    Subang, Jawa Barat
-    Jatibarang, Jawa barat
-    Lepas pantai Laut Jawa, Jawa barat
-    Lepas pantai Kepulauan Seribu, Jakarta
-    Cilacap, Jawa Tengah (508 Juta)
-    Cepu, Jawa Tengah (600 juta – 1,4 miliar barel)
-    Lepas pantai Kebumen, Jawa Tengah (970 juta - 2,8 miliar barel)
-    Bojonegoro, Jawa Timur, (20 juta)
3)  Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua
-    Badak, Kalimantan Timur
-    Delta Mahakam, Kalimantan Timur
-    Lepas pantai Selat Makassar
-    Banggai, Sulawesi Tengah (20 juta)
-    Donggi, Sulawesi Tengah (70 juta)
-    Tiaka, Sulawesi Tengah (110 juta)
-    Salawati, Papua (83 juta)
-    Ereke-Buton Utara-Sulawesi Tenggara (20 millar)
-    Bau-Bau [Buton Raya-Sulawesi Tenggara] (11 juta)
Informasi ini merupakan bahan pembelajaran atau referensi untuk melengkapi persepsi mengenai anjungan lepas pantai, bisa juga untuk berbagai hal seperti pembuatan makalah atau yang lainya. Pada postingan berikutnya juga saya sudah menuliskan beberapa perihal bangunan pantai dan anjungan lepas pantai.

0 komentar