Prinsip Umum Perencanaan Dan Pembangunan Perlindungan Tebing

August 18, 2019
Stabilisasi tebing dan pengarahan sungai merupakan upaya pencegahan yang dipasang untuk meniadakan erosi tebing dan pergerakan tebing arus. Upaya mungkin diperlukan sebagai pertahanan terhadap aksi arus yang menekan persimpangan jalan raya atau untuk melindungi tebing arus dan jalan raya dari tanggapan yang diantisipasikan terhadap pembangunan jalan raya. 

Berbagai bahan digunakan untuk stabilisasi tebing dan pengarahan sungai termasuk batu lindung, tepian beton, kayu, baja atau tembok laut batuan, 'jack field' baja atau beton, pagar kawat, sekat kayu, anyaman beton artikulasi, dan tebing pengarah, dinding atur dan pacu biasanya dari tanah atau batu.
Pemilihan peralatan yang tepat digunakan tergantung pada aksi total sungai jauh di hulu dan hilir. Penyelidikan bagian lurus sungai yang panjang akan membantu menghindari usaha sia-sia pada kendali setempat di mana sungai di tengah-tengah perubahan yang akan memintas upaya pengendalian atau membuatnya tidak perlu.
Prinsip Umum Perencanaan & Pembangunan Perlindungan Tebing
Prinsip Umum Perencanaan & Pembangunan Perlindungan Tebing
Tidak tergantung pada ukuran arus dan upaya kendali yang digunakan, tanggapan arus pada instalasi upaya tersebut harus dipertimbangkan.
Misalnya, stabilisasi tebing pada persimpangan dapat mengakibatkan sapuan pada dasar saluran atau mengarahkan balik arus menuju tebing stabil lain di sebelah hilir bagian lurus sungai yang stabil.
Stabilisasi tebing dan pengarahan sungai merupakan bidang khusus yang memerlukan pengetahuan yang baik mengenai arus dan kemungkinan perubahannya, pengetahuan beban dasar dan karakteristik pengangkutan sampah dari arus, dan pengalaman dan percobaan pada tempat yang sama atau arus yang sama.
Secara luas, perencanaan merupakan suatu seni dan banyak pertanyaan mengenai kegunaan relatif berbagai upaya belum dijawab secara definitif.
Prinsip umum berikut untuk perencanaan dan pembangunan perlindungan tebing dan pekerjaan pengarahan dikutip dari acuan:
1)   Biaya upaya perlindungan jangan melampaui biaya akibat aksi yang diantisipasi pada arus.
2) Rancangan harus didasarkan pada penyelidikan kecenderungan (trend) dan proses dan pada pengalaman dengan situasi yang sebanding.
Pengaruh optimum pekerjaan pada saluran alami baik di hulu maupun di hilir harus dipertimbangkan.
3)   Pengenalan (reconnaissance) tempat sangat perlu. Pengenalan dapat dilakukan dengan inspeksi langsung di tempat, pengenalan udara, dan/atau foto udara yang diambil selama periode beberapa tahun.
4)   Kajian kemungkinan penggunaan model fisis harus dipertimbangkan sedini mungkin.
5) Pekerjaan harus ditinjau secara periodik setelah pembangunan dengan pertolongan survei untuk meneliti hasil dan kalau diperlukan untuk modifikasi rancangan.
6)   Sehubungan dengan pemeliharaan jembatan yang ada, pertimbangan harus diberikan pada suatu lokasi alternatif jauh dari bahaya sungai.
7) Jangan lari dari kenyataan, bahwa tujuan pemasangan stabilisasi tebing dan upaya pengarahan sungai adalah untuk melindungi jalan raya. Upaya perlindungan itu sendiri dapat digunakan.
Daya guna upaya perlindungan dan pengarahan dalam sejumlah besar arus alluvial, dan sebenarnya juga perlunya upaya-upaya tersebut, mungkin berjangka pendek karena arus akan bergerak menyerang lokasi lainnya atau bahkan merusakkan instalasi.
Pekerjaan yang besar yang diperlukan untuk daya guna jangka panjang akan bertentangan dengan prinsip pertama di atas, dan karena itu biasanya tidak diperhatikan.
Alternatif dari pekerjaan pengarahan yang besar adalah usaha terus-menerus untuk melindungi jalan raya dengan pemasangan berurutan untuk menahan aksi arus paling akhir.
Tiap pemasangan berikutnya biasanya diuji terhadap prinsip pertama yang memperhatikan kemampuan jalan raya pada titik itu pada saat diperlukan pelayanan lalulintas.
Akibatnya, ini merupakan penggunaan sikap "tunggu dan lihat" (wait and see), tetapi maknanya lebih besar daripada keperluan masa datang yang diantisipasi oleh tindakan "sekali pasang."
Dalam beberapa hal, apabila keperluan, waktu yang diperlukan, dan biaya untuk pemasangan di masa datang dapat diantisipasi, analisis biaya mungkin dapat menunjukkan bahwa jembatan yang cukup panjang untuk meluangkan arus untuk mengikuti proses alami akan menarik perhatian masyarakat.
Apabila upaya diperlukan untuk melindungi sarana jalan raya dari aksi antisipasi arus, kemungkinan proyek kerjasama dengan badan pemerintah lain, terutama Insinyur, harus dikaji.
Badan lain mempunyai tanggung jawab dan otoritas untuk menangani usaha stabilisasi dan dimungkinkan suatu proyek yang saling menguntungkan.

0 komentar