Drainase Dek Jembatan

August 11, 2019

Drainase dek jembatan yang efektif memang penting menurut berbagai alasan, termasuk kelemahan struktur geladak dan baja penguat terhadap terjadinya karatan karena penggaraman, pembekasan es pada geladak jembatan pada waktu permukaan jalan-jalan lain masih belum terselimut es, dan kemungkinan hidroplaning pada geladak dengan sedikit tekstur permukaannya.

Drainase Dek
Geladak jembatan sering kurang elektif pengeringannya daripada jalan-jalan lainnya karena dari lereng silang lebih rendah, lereng-lereng silang samarata untuk jalan sempit dan bahu jalan, parapet atau tepi jalan yang berisi air dan sampah daram bagian jalan, kisi-kisi dan lobang bukaan pembuang air dan bukaan tepi yang biasanya tidak mengalami tekanan dan lebih kecil dibandingkan pada bagian jalan dan di mana semprotan kebawah dan pipa-pipa digunakan penyumbatan dalam bengkokan tajam pipa berdiametir kecil.
Drainase dek dapat diperbaiki dengan memberikan gradien yang cukup untuk menyebabkan air mengalir ke masukan atau keluar dari ujung jembatan, menghindari gradien nol dan lengkung vertikal lendutan pada jembatan, yang memotong semua aliran dari jalan bertepi sebelum mencapai jembatan, dan kalau mungkin dengan menggunakan rel jembatan terbuka tanpa tepi.
Akhir-akhir ini ada kecenderungan penggunaan sambungan kedap air dan mengangkut semua drainase dek ke ujung jembatan untuk dibuang karena drainase dek biasanya tidak efektif dan tidak terpelihara.
Praktek ini perlu dianjurkan, kalau mungkin, karena sifat yang menguntungkan dari buangan air, kisi-kisi dan semprotan turun foto dibawah ini.
Drainase Dek Jembatan
Masukan Dek
Banyak jenis masukan digunakan untuk dek jembatan termasuk kisi-kisi, lobang pembuang air, masukan bertepi, tepi bercelah. Kisi-kisi dan drainase dek vertikal mudah tersumbat dibandingkan dengan bukaan masukan bertepi atau parapet.
Masukan harus diberi jarak, yang memungkinkan untuk dipintas, untuk menghindari penyebaran pada jalan yang akan mengakibatkan gangguan pada lalu-lintas atau terbentuknya bahaya lalu-lintas.
Sistem pengumpulan dan semprotan ke bawah sedapat mungkin harus dihindarkan. Kalau sistem pengumpulan diperlukan, pembersihan harus dapat dicapai pada semua bengkokan, gradien yang cukup harus diberikan untuk memperkecil masalah sampah, dan jalannya harus sesingkat mungkin.
Sistem pengumpulan dengan gradien berlebihan sering menjumpai masalah sumbatan karena kedalaman aliran yang tidak cukup untuk mengangkut sampah yang masuk lewat masukan.
Drainase dek di sepanjang jalan kendaraan harus diberi jarak sehingga air tersebut tidak langsung keluar ke jalan di bawahnya. Kalau semprotan kebawah digunakan, kolam ceburan harus diberikan untuk memperkecil erosi.
Drainase tidak boleh melimpah menuju setiap bagian bangunan. Drainase dek biasanya diperkenankan di atas jalan air, tetapi beberapa hal harus diutarakan bahwa keluaran bahan-bahan racun akan langsung melimpah ke dalam arus.
Kalau hal ini terjadi, frekuensi lalu-lintas yang membawa bahan seperti itu harus diselidiki dan kemungkinan kejadian seperti itu harus dievaluasi. Kalau terjadi bahaya seperti itu, perlengkapan harus diberikan untuk perangkap limpahan.
Drainase Ujung Jembatan
Karena ketidakkebalan bahu jalan dan lereng depan terhadap erosi dari aliran terkonsentrasi, kapasitas maksud yang cukup harus dibirikan jauh diujung jembatan untuk memotong aliran dari jembatan.
Saluran tertutup sering dipilih untuk terjunan menuruti lereng depan karena mengendalikan air dengan cara yang lebih baik, secara estetis lebih menyenangkan, dan kurang mendapat kerusakan oleh peralatan pemeliharaan.
Kalau drainase ujung jembatan tidak diberikan dalam pembangunan jembatan, perlengkapan sementara untuk melindungi timbunan pengisi terhadap erosi harus digunakan sampai upaya permanen dipasang dan berfungsi.

0 komentar