Merencanakan Penerangan Dalam Ruangan

May 06, 2019
Penerangan dalam ruangan merupakan salah satu bahasan dalam mata kuliah teknologi pencahayan, untuk postingan ini saya akan memaparkan terlebih dahulu tentang kategori kuat penerangan, dan data yang diperlukan untuk perencanaan instalasi penerangan.
Pada saat merencanakan penerangan dalam ruangan yang harus diperhatikan pertama kali adalah kuat penerangan, warna cahaya yang diperlukan, dan arah pencahayaan sumber penerangan.
Kuat penerangan akan menghasilkan luminansi karena pengaruh faktor pantulan dinding maupun lantai ruangan. faktor refleksi merupakan perbandingan luminansi dengan kuat penerangan.
Kuat penerangan ruangan dikategorikan menjadi 6, yaitu:
1)   Penerangan Eksra Rendah, di bawah 50 lx.
2)   Penerangan Rendah, di bawah 150lx.
3)   Penerangan Sedang, 150 hingga 175 lx'
4)   Penerangan Tinggi:
-        Penerangan Tinggi I, 200 lx
-        Penerangan Tinggi II, 300 lx
-        Penerangan Tinggi IIl, 450 lx
5)   Penerangan sangat tinggi, 700lx
6)   Penerangan ekstra tinggi, di atas 700lx
Merencanakan Penerangan Dalam Ruangan
Pancaran cahaya perlu mendapat perhatian pada perencanaan penerangan di samping warna yang dihasilkan sumber cahaya. 

Sumber cahaya adalah, satuan penerangan lengkap yang terdiri dari lampu beserta perlengkapannya baik untuk operasi kelistrikan maupun untuk mengatur distribusi cahaya, memposisikan lampu, melindungi lampu serta menghubungkan lampu dengan sumber tegangan.
Beberapa hal yang perlu medapat perhatian perancang penerangan di dalam ruangan antara lain:
a)  Ekonomi
Jika yang menjadi pertimbangan ekonomi adalah daya (w) maka efikesi (lm/W) lampu yang akan digunakan harus menjadi pertimbangan.
b)  Umur lampu (Life time)
Umur lampu dapat dijadikan pertimbangan penggantian lampu hanya bila ada lampu yang mati dan seberapa ekonomis penggantian secara kelompok.
c)  Bagaimana mempertahankan arus cahaya?
Perlu memperhitungkan arus cahaya minimum yang akan terjadi selama pemakaian.
d)  Warna cahaya lampu.
Perpaduan warna cahaya beberapa lampu dapat diatur
e)  Alat bantu yang diperlukan, misalnya:
Armatur, pengontrol.
f)   Efek yang mungkin ditimbulkan, antara lain:
Bayangan, stroboskopis, silau.
Data yang diperlukan untuk perencanaan suatu instalasi penerangan
Untuk mendapatkan kualitas peneragan pada suatu yang memadai maka baik sumber penerangan maupun faktor lingkungan harus diperhitungkan. Karena itu perencana penerangan harus memiliki data-data yang diperlukan.
Data yang diperlukan untuk perencanaan suatu instalasi penerangan, adalah:
a)   Gambar ruangan, dimensi ruangan dan rencana tata letak lampu
b)   Detail konstruksi langit-langit.
c)   Warna dan panrulan dari langit-langit, dinding, lantai dan meja kursi (perabot yang ada di dalam ruangan).
d)   Peruntukan ruangan (pekerjaan visual yang akan dilakukan di dalam ruangan tersebut).
e)   Perlengkapan mesin atau peralatan di dalam ruangan.
f)    Kondisi ruangan seperti: temperatLlr, kelembaban, dan debu.
Perkembangan arsitektur memungkinkan langit-langit ruangan beraneka ragam, demikian pula warna maupun bahan yang digunakan. Hal tersebut berkaitan dengan reflektansi.
Adapun temperatur berkaitan dengan penggunaan daya larnpu. TL biasanya beroperasi pada temperatur 250 C. Ketika TL dioperasikan di ams atau di bawah 250 C maka arus cahaya (lm) akan berkurang 1,5 % tiap C0 Perubahan temeratur ini pengaruhnya tidak signifikan terhadap lampu pijar dan lampu-lampu pelepasan gas tekanan tinggi.
Kelembaban mempengaruhi umur armatur atau perlengkapan instalasi penerangan. Sedangkan debu mempengaruhi persentase kuantitas arus cahaya yang sampai pada permukaan bidang kerja.
Penerangan dalam ruangan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a)  Penerangan untuk keperluan umum
Adalah penerangan yang digunakan untuk keperluan publik, misalnya penerangan untuk kantor, penerangan bengkel, perkantoran, ruang tunggu di stasiun.
b)  Penerangan dikhususkan pada titik tertentu
Penerangan ini umumnya menggunakan sumber cahaya dengan sudut pancaran berkas cahaya yang sempit, seperti penerangan pada etalase, bagian tertelltu perkantoran.
c)  Penerangan dekoratif
Penerangan dekoratif harus mempertimbangkan estetika dan distribusi cahaya, misalnya penerangan pada, ruang keluarga, restoran, tempat hiburan.
Lampu yang lazim digunakan di dalam ruangan adalah, pijar, TL, Metal Halida, Natrium tekanan tinggi (SON) atau campuran dari ke lampu tersebut. Perbandingan ke 4 lampu tersebut di atas ditunjukkan pada Tabel dibawah.
Tabel Perbandingan Kemampuan Lampu
Jenis Lampu Efikesi (lm/W) Umur (Jam) % depresi arus cahaya
Lampu Pijar 9 hingga 22 750 hingga 2500 10 hingga 22
TL 45 hingga 95 7500 hingga 20000 11 hingga 28
Metal Halida 80 Hingga 115 7500 hingga 15000 12 hingga 22
SON 80 hingga 140 12000 hingga 24000 8 hingga 10
Memepelajari penerangan dalam ruangan memerlukan memahami setiap pokok bahasan, di tulisan ini tadi sudah dijelaskan beberapa perihal kategori kuat penerangan, hal yang harus diperhatikan perancang penerangan, data yang diperlukan, dan lainya.
Untuk pembahasan berikutnya dijelaskan juga mengenai sistem penerangan, kebutuhan lampu untuk ruangan, dan lain hal.

0 komentar