Apabila seseorang mempunyai hajat atau
kegiatan yang sekiranya penting atau dibutuhkan perencanaan yang matang, tak
terkecuali meningkat rumah. Pada postingan ini saya akan memberikan materi
pemahaman tentang kondisi bangunan lama, kondisi tanah, perubahan ruang,
pemilihan model tangga dan atap, biaya, hingga penangkal petir.
Pahami Bangunan Yang Akan Ditingkat
Sebelum
meningkat rumah, haruslah dikenali terlebih dahulu kondisi bangunan yang akan
ditingkat. Jika bangunan tersebut dibuat oleh pemborong/kontraktor yang telah
anda kenal, persoalanya akan menjadi mudah, jika rumah dibeli dan langsung
dihuni dari pengembang yang bonafide, tentu pengembang tersebut akan
bertanggung jawab terhadap hasil kerjanya. Permasalahan akan muncul jikalau
rumah dibuat oleh pemborong “kacangan” karena akan menimbulkan masalah bagi
pemiliknya.
Cara
mudah memeriksa kondisi bangunan yang akan ditingkat sebagai berikut:
1. Cari kolom yang bebas posisinya.
Hal
ini untuk memeriksa kelayakan struktur kolom tersebut, dengan cara dibobok dan
memeriksa besinya, apakah layak atau tdak.
2. Gali pondasi yang mudah untuk dibobok
Hal
ini bertujuan untuk mengetahui kondisi strukturnya, jika kondisi kurang
memenuhi syarat, tentu akan dibuatkan pondasi pendukung yang ideal agar
bangunan yang akan direnovasi menjadi lebih baik.
3. Periksa Rangka Kuda-Kudanya.
Apakah
kondisinya masih dalam keadaan baik tau tidak. Selain itu periksa jenis kayu
yang digunakan, jika menggunakan material kayu.
4. Periksa Instalasi Listriknya.
Apakah
kabel-kabelnya masih layak pakai atau tidak.
5. Siapa Yang Membangun Rumah.
Jika
rumah dibangun oleh pengembang, mintalah detail konstruksinya, ini diperlukan
untuk mengetahui ukuran dan system konstruksi, misalnya ukuran pondasi, dimensi
kolom dan pembesianya.
Hal-hal
yang perlu dipersiapkan dalam meningkat rumah antara lain sebagai berikut:
1.
Perencanaan atau pengaturan tata ruang kamar
di lantai dasar
2. Penempatan tangga untuk media ke lantai atas
dan menentuka jenis tangga apa yang dipakai.
3.
Penetuan bentuk atap rumah tingkat
4.
Penentuan atau kebutuhan ruang untuk lantai
atas.
5. Perencanaan system pemasangan instalasi air
bersih, termasuk penempatan tanki air diatas serta volume airnya.
6.
Pengaturan system penempatan instalasi air
kotor dan air limbah di lantai atas.
7. Penentuan system kelistrikan di lantai atas,
apakah diperlukan komponen anti petir atau tidak.
8.
Persiapan gambar struktur atau gambar
konstruksi pembesiannya.
9. Untuk rumah komplek apakah dibuat oleh
pengembang yang professional
10. Penggunaan
jasa pengawas
11. Pengurusan
perizinan untuk meningkat rumah tinggal.
12. Perencanaan
apakah harus menambah daya listrik setelah rumah menjadi dua lantai.
13. Pemilihan
pemborong yang akan dipakai dalam pelaksanaan di hari “H”, termasuk system
kontrak yang akan digunakan.
14. Penggunaan
system pembangunan secara total atau bertahap.
15. Penentuan
apakah semua keluarga akan tetap tinggal dirumah selama renovasi atau kontrak
rumah untuk smentara.
16. Penentuan
berapa besar dana yang tersedia.
Pahami Kondisi Tanah
Sifat
dan bentuk kondisi tanah sangat menentukan bentuk pondasi bangunan di atasnya.
Seacara sederhana tanah yang tidak layak untukrumah bertingkat adalah tanah
keras timbunan sampah. Jika dipaksakan, dinding rumah akan rentah patah dan
roboh, lantai di dalam rumah juga akan mengalami keretakan secara terus
menerus. Jika mempunyai tanah dengan kondisi seperti ini, buang tanahnya, lalu
diganti dengan tanah urug yang baru. Tnah yang mempunyai kepadatan baik umumnya
berupa tanah bekas kebun atau tanah merah. Tanah bekas sawah dan situ masih
bisa digunakan tetapi memerlukan pondasi khusus.
Perubahan Tata Ruang
Meningkat
rumah dilantai atas otomatis akan mengurangi jumlah kamar di bawah. Artinya,
suasana ruangan di bawah menjadi lebih luas sehingga pemanfaatan kamar menjadi
lebih maksimal. Menuju lantai atas tentu ada medianya yaitu memerlukan tangga.
Perlu diketahui membuat tangga tidak boleh serampangan seperti membuat tangga
untuk memanjat pohon.
Merencanakan Tangga
Tangga
menurut kebutuhanya adalah sebagai media untuk naik ke atas atau lantai dua dan
seterusnya. Dari sudut konstruksi tangga memerlukan lebih banyak pembesian
dibandingkan dengan komponen beton lainya. Tangga untuk rumah tinggal mempunyai
beragam model, diantaranya:
1.
Tangga lurus
2.
Tangga L
3.
Tangga U
4.
Tangga setengah lingkaran
5.
Tangga melingkar atau spiral
Membuat
tangga perlu rumusan yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:
1. Trap (anak tangga naik)
Untuk
perencanaan trap idealnya berukuran antara 15-20 cm. kurang dari 15 cm kurang
nyaman digunakan, lebih dari 20 cm pun akan melelahkan penggunanya.
2. Jarak Datar Pada Anak Tangga
Idealnya
berukuran 25-30 cm. Jika leboh kecil dari 25 cm, pemakai harus berhati-hati
agar tidak tergelincir, sementara lebih dari 30 cm akan membuat pengguna cepat
lelah karena langkah kaki maksimal sejauh 30-40 cm.
3. Sudut Kemiringan Tangga
Idealnya
berada di bawah 45 derajat. Jika lebih akan berbahaya bagi pemakainya.
4. Bentuk Tangga
Bentuk
tangga dapat didesain sesuka hati, akan tetapi untuk rumah di lahan terbatas,
bentuk tangga ideal adalah bentuk tangga L.
5. Model Atap
Modifikasi
atap bangunan yang lebar tanahnya kurang dari 8 meter sangat terbatas. Jika
dipaksakan bentuknya tidak akan bagus secara estetika. Bahan yang digunakan
untuk rangka atap pada rumah tinggal sederhana bisa memakai kayu, baja ringan,
rangka beton (sopi-sopi), bahan atap baja ringan bisa dipakai alternative untuk
rangka atap. Agar tampilan depan rumah bertingkat lebih indah, disarankan
menggunakan genteng ber-glazur atau genteng lain yang sedang nge trend.
6. Penangkal Petir
Untuk
bangunan bertingkat, penangkal petir merupakan kebutuhan yang tidak boleh
dianggap sebelah mata. Satu set dari alat penangkal petir merupakan bagian dari
instalasi listrik. Penangkal petir sebagai alat penangkap arus listrik yang
dihasilkan oleh semburan arus listrik positif yang berdaya jutaan watt. Rumah
yang sudah dilengkapi dengan seperangkat alat anti petir akan aman dari
sambaran petir yang dapat merusak rumah, atau penghuninya.
Tips Murah Meningkat Rumah
Agar
pembongkaran tidak menambah jumlah biaya yang dikeluarkan, ada beberapa tips
yang berhubungan dengan pembongkaran rumah yang akan direnovasi, antara lain
sebagai berikut:
1. Usahakan dinding tidak dibongkar, jika
terpaksa dibongkar, upayakan dengan hati-hati agar bata bekasnya dapat
dimanfaatkan lagi.
2.
Bongkaran batu kali dibawah dinding jangan
dibuang karena masih dapat dipakai lagi.
3. Besi sloof dan kolom jangan dibuang karena
98% masih dpat dipakai lagi.
4. Kusen yan terdiri dari pintu dan jendela
tidak perlu dirubah modelnya, kecuali jika sudah rusak
5. Kusen untuk lantai atas sesuaikan dengan
bentuk kusen lantai bawah.
6.
Bahan atap kayu seperti gording, kaso, reng
dan genteng yang masih dapat digunakan jangan dibuang, melainkan dikumpulkan
disuatu tempat barangkali bisa dipakai lagi atau dijual
7.
Minimalakan sisa dari pemakaian besi, paling
tidak 10 cm saja yang tidak terpakai. Biasanya besi berdiameter 6-10 mm
digunakan untuk begel kolom atau begel balok.
Sekian materi yang berisi cara-cara
merenovasi atau meningkat rumah agar dari segi biaya yang dikeluarkan lebih
murah dan terjangkau, tulisan ini bisa dijadikan tips bagi saudara yang ingin
melakukan hajat merenovasi rumah. untuk materi yang lain akan saya posting
kemudian hari yang tentunya masih berkaitan dengan “rumah” baik itu dari segi
teknik merenovasi atau perincian biaya.
0 Response to "Tips Murah Perencanaan Meningkat Rumah Dan Renovasi "
Post a Comment