Jenis Material Alam Dan Pabrikasi Bahan Bangunan

March 15, 2018
Dalam menghitung argaran biaya (RAB) pengetahuan tentang material sangatlah diperlukan, baik itu material alam ataupun material pabrikasi. Jenis-jenis material alam ataupun pabrikasi sangatlah banyak, pasir saja begitu banyak jenisnya, apalagi kalau menyebutkan material pabrikasi seperti atap, kaca, lantai yang tentu beragam macam, jenis, warna dan kualitasnya. Oleh karena itu membuat perencanaan pengenalan tentang material sangatlah penting.

Komponen Material Alam
Jenis Material Alam Dan Pabrikasi Bahan Bangunan
Salah Satu Jenis Material Pabrikasi
Pengenalan material alam sangat diperlukan untuk komposisi campuran adukan, untuk menghitung factor susut, dan juga untuk mengetahui sifat fisiknya, misalkan penggunaan pasir yang lembut jika digunakan semen yang sangat banyakpun mutunya juga kurang baik. Ada beberapa material alam yang perlu diketahui untuk standar dasar, berikut diantaranya:
1)  Pasir Beton
Pasir beton yang bagus adalah pasir beton bergradasi atau bersudut tajam dan jika digenggam tidak menyatu, artinya tidak ada kadar lempungnnya. Harus bersih dari bahan organic, lumpur, zat alkali dan tidak mengandung substansi lain yang dapat merusak seperti abu, sampah, dan lain-lain. Dalam menghitung factor susut sebaiknya kebutuhan dalam belanja dikalikan 1,1 dari keburuhan berdasar analisis.
2)  Pasir Pasang
Pasir pasang yang bagus adalah pasir pasang yang bergradasi dan bersudut tajam, tetapi lebih lembut dari pasir beton dan jika digenggam tidak menyatu. Artinya tidak ada kadar lempungnya. Harus bersih dari bahan organic, lumpur, zat alkali dan tidak mengandung substansi lain yang dapat merusak, seperti abu, sampah, dan lain-lain. Dalam menghitung factor susut sebaiknya kebutuhan dalam belanja dikalikan 1,1 dari keburuhan berdasar analisis.
3)  Split
Split yang bagus digunakan adalah yang bersudut tajam dan pecah pada sudut sisinya, artinya tidak bulat atau halus pada permukaanya, berbentuk kubus atau tidak pipih,dan harus bersih dari zat organic, zat reaktif alkali, atau substansi yang merusak lainnya. Dalam menghitung factor susut sebaiknya kebutuhan dalam belanja dikalikan 1,1 dari keburuhan berdasar analisis.
4)  Batu Belah
Batu belah yang berasal dari gunung tau kali adalah yang keras, bersudut tajam dan kasar permukaannya. Dalam menghitung factor susut sebaiknya kebutuhan dalam belanja dikalikan 1,1 dari kebutuhan berdasar analisis.
Untuk material alam pabrikan seperti genteng, bata, batako dan keramik yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1)  Kualitas Pembuatanya
Jika pembuatan bagus akan terlihat sisi yang rata, sudut yang tajam, tidak melenting, dan yang paling penting mempunyai ukuran yang sama, sehingga jika dipasang akan bertemu antara satu dan lainya. Untuk bata dan genteng jika pembakaranya bagus warnanya tidak kusam atau bahkan hitam-hitam karena panas yang tidak rata. Untuk batako jika proses pengepresan dan pengeringan bagus akan padat, bersusdut bagus dan tidak hancur.
2)  Ukuran Dan Bentuknya
Ukuran material dalam analisis akan menentukan berapa jumlah kebutuhan material dalam satuan bh, m2, m3 tau m1. Untuk batu bata misalnya, penggunaan ukuran yang berbeda akan menyulitkan penghitungan kebutuhan bata permeter perseginya (m2). Selain itu, akan menyulitkan berapa kebutuhan material pasir dan semen untuk pekerjaan plesteran karena ketebalan plesteran yang berbeda akibat lebar bata yang berbeda pula.
Komponen Material Pabrikasi
Komponen material pabrikasi sangat berbeda dengan komponen material alam karena material pabrikasi telah melalui proses olahan sehingga untuk produk yang baik tetu secara fisik akan mudah dikenali, misalnya tebalnya sma, ujungnya siku, potongannya rapi, warnanya paten, kemasan bagus dan ada ciri yang khas yaitu harganya mahal. Ibarat kata pepatah harga tidak akan bohong.
Dalam perhitungan material beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan dalam material pabrikasi antara lain sebagai berikut:
1)  Brosur Kemasan
Apabila akan membeli material pabrikasi, sangat perlu dipelajari dahulu brosur yang dikeluarkan. Produsen material yang baik tentu akan mengeluarkan brosur yang lengkap, dari bahan dasar, proses pembuatan, kekuatan, maupun ukuranya. Ukuran dari lebar, panjang dan tebal akan memudahkan perhitungan kebutuhan materialnya.
2)  Cek Fisik Material
Sebelum membeli material, sebaiknya cek fisik material, misalkan saat membeli besi panjang 12 m, ternyata panjangnya ada yng 11 m atau 11,5 m, sehingga akan menggangu analisisi kebutuhan material. Selain cek ukuran dan fisik cek juga bentuk fisiknya, misalkan membeli asbes gelombang ternyata tidak sesuai dengan yang sudah terpasang dirumah, sehingga akan mengakibatkan bertambahnya waktu bekerja dan lainya.
3)  Cek Harga
Banyak orang yang tertipu dengan harga material terutama dengan besarnya diskon. Harga diskon jug akan berpengaruh dalam menentukan harga satuan pekerjaan, misalkan harga keramik Rp. 45.000,00 jangan langsung dimasukan harga tersebut, tetapi masukan harga dasar setelah diskon.
4)  Perhitungan Ongkos
Saat memastikan material yang dibeli cek ongkos angkut dan ongkos bongkar muat. Harga satuan yang dimasukan dalam analisis adalah harga jadi material sampai di tempat. Banyak harga yang mentah langsung dimasukan dalam anlisis setelah pelaksanaan rugi, diantaranya adalah factor distribusi yang terlewatkan.
5)  Faktor Non Teknis
Lokasimpembanguna juga menjadi perhitungan untuk menentukan harga material pabrikan, misalakna membawa semen dalam jumlah yang banyak dalam truk besar akan lebih murah dalam factor ongkos dibandingkan dengan menggunakan mobil pick up kecil. Faktor non teknis yang mempengaruhi harga adalah pengawalan, misalanya ketika membawa tiang pancang atau besi profil yang panjang ada biaya yang sulit diprediksi, yaitu biaya prem atau disebut dengan japrem. Biaya-biaya ini melekan dalam harga satuan barang pabrikasi yang tidak bisa dihitung sama rata karena terkait dengan bentuk fisik yang berbeda-beda.
6)  Warna
Untuk beberapa komponen material, warna menjadi penentu harga. Warna jadi penentu harga di dalam RAB, misalnya granit atau marmer yang berwarna lebih gelap tau hitam harganya lebih mahal dibandingkan dengan granit atau marmer berwarna lebih muda, demikian juga cat, keramik, alumunium, sanitair. Ada beberapa perusahaan yang mempunyai kebanggaan warna dan style sehingga mempunyai harga jual yang tinggi misalnya produk lampu, sanitair, stop kontak, sakelar, cat, keramik, alumunium panel, akustik, wallpaper, dan lain-lain.
Jadi ketika merencanakan RAB jenis material yang dipilih dan yang akan dipergunakan sangat mempengaruhi pembuatan bangunan tersebut. Pada postingan ini tidak hanya dijelaskan hal-hal yang menyangkut RAb tetapi menegenal lebih jauh jenis-jenis bahan materal yang dipergunakan untuk bangunan baik dari material alam, melelui proses olahan dan material pabrikasi. Sekian tulisan dari saya semoga menjadi materi yang bermanfaat bagi yang membutuhkan.

0 komentar