Perbandingan Penggunaan Balok Tidur Dan Balok Berdiri

November 09, 2020

Balok berfungsi sebagai penahan beban yang dihasilkan oleh pelat, postingan ini memaparkan perbandingan balok berdiri dan balok tidur dari segi stabilitas, lendutan dan kekuatan.

Pada atap kayu rangka seperti reng, usuk dipasang tegak alias berdiri dan tidak tidur, kemudian apakah kalian mengetahui ada balok berdiri?

Balok merupakan salah satu item pada gedung, seperti yang kita ketahui beberapa item pada gedung diantaranya pelat, balok, kolom, sloof kemudian pondasi.

Namun bagaimanakah jika balok baik itu beton bertulang atau balok kayu. Pada kasus ini kita ambil contoh pada balok kayu, katakanlah sebuah balok tersebut dengan ukuran 30 cm x 20 cm dengan panjang kurang lebih 3 meter.

Balok tersebut kemudian diletakan di atas sungai kecil yang lebarnya mungking 2,5 m – 3 m, dengan tujuan untuk penyebrangan, pertanyaanya bagaimanakah anda akan meletakan balok tersebut?

Apakah akan meletakan balok tersebut dengan posisi berdiri ( lebar 20 cm, tinggi 30 cm) atau balok dengan posisi tidur (lebar 30 cm, tinggi 20 cm)

Jika dari segi kenyamanan tentu balok tersebut nyaman kalau diposisikan tidur karena lebar nya area untuk pejalan kaki ketika menyebrang.

Tetapi bagaimana jika kita tinjau dari segi struktur seperti kekuatan, stabilitas begitu juga lendutannya.

Dibawah ini merupakan penjelasan tentang balok berdiri dan kekuatan balok tersebut jika dibandingkan dengan balok tidur.

Kekuatan

Balok posisi berdiri mempunyai tahanan terhadap momen lentur yang lebih besar daripada balok posisi tidur. Hal tersebut karena adanya modulus penampang yang lebih besar.

S=1/6*b*h^2

Contoh yang lain jika saudara melihat tabel profil baja untuk parameter “kekuatan” yang selalu diperhatikan adalah Sx dan Sy, yaitu modulus penampang.

Baca: Perencanaan Teknis Perhitungan Balok

Jika tadi dijelaskan perihal kekuatan balaok, kali ini mengenai lendutan balok.

Lendutan

Lendutan balok semakin besar momen inersia, semakin kecil lendutanya. Momen inersia adalah kecendrungan suatu benda untuk diam atau mempertahankan pada posisi semula.

Momen inersia ini juga sering disebut sebagai kelembaman suatu benda.

Momen inersia penampang persegi.

(1/12*b*h^3)

Stabilitas

Balok posisi berdiri, jika ditumpu begitu saja, lebih tidak stabil dibandingkan dengan balok posisi tidur, karena balok posisi berdiri pada bagian atasnya bila diberi beban dorongan ke arah samping, bisa berpotensi”jatuh” membentuk posisi tidur.

Kecuali jika kedua ujungnya ditahan/dijepit sehingga tidak bisa berputar/jatuh.

Kesimpulanya penempatan balok berdiri memiliki respon lebih baik dari segi stabilitas, kekuatan hingga lendutan.

Jika penerapan penempatan balok berdiri dan tidur pada sebuah parit atau sungai kecil, apakah ada penempatan balok tidur pada sebuah gedung, katakanlah hotel.

Penampatan Balok Tidur Pada Bangunan Gedung

Penempatan balok tidur pada gedung diperuntukan demi mendapatkan lantai yang lebih banyak. Lantas bagaimanakah jika ditinjau secara keilmuan khususnya teknik sipil struktur.

Posisi balok tidur pada gedung alih-alih kurang menghasilkan reka bentuk yang optimal/maksimal.

Dalam penelitian yang dilakukan dengan judul “Efek Penggunakan Balok Tidur Terhadap Perilaku Seismik Struktur Gedung Bertulang Berlantai Banyak”.

Pada penelitian tersebut perilaku struktur bangunan yang ditinjau seperti simpangan total dan simpangan antar tingkat, periode getar struktur dan respon struktur berupa gaya geser dasar.

Menunjukan bahwa penggunaan balok tidur pada bangunan menghasilkan julmlah tulangan yang dibutuhkan lebih banyak dari balok normal yang penggunaanya berdiri.

Dalam segi struktur menurunkan kekuatan struktur, memperkecil gaya geser dasar dan memperbesar simpangan total dan simpangan antar tingkat dan memperbesar periode struktur.

Semoga penjelasan perihal balok berdiri pada postingan yang sederhana tetapi padat ini dapat menambah referensi pembaca.

0 komentar