Rencana Aksi DKI Mengatasi Pencemaran Air

September 06, 2018
Dinas lingkungan hidup DKI mengeluarkan data bahwa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, 61 persen aliran sungan di DKI tercemar berat. Pencemaran berat ini tergolong menjadi tiga berdasarkan penyebabnya yaitu pencemaran dari black water, grey water dan white water. Pencemaran blackwater atau limbah hitam itu seperti tinja, berasal dari buangan biologis, sementara untuk grey water seperti air cuci piring, mandi, jadli limbah yang dihasilkan dari kegiatan mencuci atau kegiatan dapur, sementara white water limbah yang berasal dari pabrik industri.
Aliran sungai yang harusnya terawat dan bisa dimanfaatkan sebagai habitat beberapa jenis ikan air tawar dan pembawa zat tanah yang subur faktanya tercemar berat, dan pencemaran ini meningkat hampir dua kali lipat dari periode sebelumnya. Diketahui bahwa sumber pencemaran tersebut sudah dipastikan dari lingkungan sekitar sungai. Dari berita tersebut ada beberapa upaya untuk menjaga dan melestarikan daerah aliran sungai.
1)  Rutinitas Gaya Hidup
teknik lingkungan/Rencana Aksi DKI Mengatasi Pencemaran Air
Limbah Sungai
Mengubah rutinitas gaya hidup terutama penggunaan bahan kimia dalam membersihkan rumah, seperti penggunaan bahan kimia pemutih, ammonia bisa digantikan dengan pembersih lain yang ramah lingkungan dan sama efektifnya seperti soda kue dan cuka putih bisa digunakan untuk menggosok ubin kamar mandi, mencuci kaca jendela dan bahan tersebut tidak mengandung racun. Menggunakan bahan yang tidak mencemari air juga bisa berkonsultasi dan meminta kepada agen perlindungan lingkungan.
Tidak hanya itu, perilaku membuang sampah ke dalam toilet juga tidak dibenarkan, kemudian membuang limbah cat, atau sampah ke dalam toilet seperti tisu basah dan popok, selain dapat menyebabkan masalah dlam saluran pembuangan air, barang tersebut juga akan berakhir di sungai setempat, sehingga dapat membahayakan ikan dan makhluk hidup disekitarnya menjadi tercemar.
2)  Pengolahan Limbah Dengan Benar
Limbah yang berasal dari rumah tangga atau pabrik memang menjadi penyebab paling umum terhadap pencemaran air sungai. Perilaku tersebut susah untuk diubah, apakah harus merubah tata letak kota menjadikan kawasan industry jauh dari aliran sungai, tetapi ada cara yang lebih efektif yaitu dengan pengolahan limbah dengan benar, seperti pengolah dapt dilakukan dengan cara tradisional atau teknologi untuk meminimalisir limbah yang dihasilkan.
3)  Berhenti Mendirikan Kawasan Industri Di Daerah Aliran Sungai
Dengan tidak mendirikan pabrik disekitar air maka akan sangat membantu dalam upaya melestarikan daerah aliran sungai, dalam hal ini sebaiknya pemerintah setempat menertibkan atau membuat kebijakan yang sudah ada lebih diperketat. Bisa menjadi solusi jika kawasan industri bisa didirikan di tempat yang masih sepi dan belum banyak penduduknya.
Setiap tindakan yang dilakukan akan memberikan perubahan, seperti kebijakan pendirian bangunan atau rencana aksi penertiban yang akan dilakukan oleh pemprov DKI. Tetapi tidak hanya itu yang bisa dilakukan untuk mengurangi pencematan, seperti yang telah disebutkan diatas dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan, pengolahan limbah yang benar,menjauhkan sumber polutas dari sumber air sampai kegiatan rutin melakukan upaya pembersihan sumber air juga bisa dilakukan oleh masing-masing pihak, baik sector swasta atau pemerintah.

0 komentar