5 Tipe Girder Jembatan

May 22, 2018
Girder diambil dari Bahasa inggris yang merupakan gelagar, di Indonesia banyak yang menyebut girder atau gelagar. Jembatan girder merupakan jenis jembatan yang paling umum dan paling sederhana. Jembatan girder dasarnya terdiri dari balok horizontal yang didukung di setiap ujung oleh abutment. Jembatan gelagar yang lebih panjang harus didukung struktur tambahan yaitu pilar, jumlah pilar yang digunkan disesuaikan berdasarkan perencanaan jembatan tersebut, pilar terletak di tengah antara abutment 1 dan abutment 2 jembtan. Jembatan Girder biasanya digunakan untuk jarak pendek hingga menengah. 

Pengertian Girder/Gelagar
Girder adalah bagian struktur atas yang berfungsi menyalurkan beban berupa beban kendaraan, berat sendiri girder dan beban lainnya yang berada di atas girder tersebut ke bagian struktur bawah.
Jembatan Girder telah ada selama ribuan tahun dalam berbagai bentuk seperti pancaran, lengkungan dan ayunan. Jenis jembatan ini telah dibangun oleh manusia sejak zaman kuno, dengan desain awal yang jauh lebih sederhana daripada apa yang kita nikmati saat ini. Seiring kemajuan teknologi, metode-metode ditingkatkan dan didasarkan pada pemanfaatan dan manipulasi batu, batu, mortir, dan bahan-bahan lain yang akan menjadi lebih kuat dan lebih lama. Jembatan yang dibangun oleh orang Romawi pada saat itu sederhana tetapi sangat dapat diandalkan dan kuat untuk melayani tujuan yang sangat penting dalam kehidupan sosial. Ketika revolusi industri datang, material baru dengan sifat fisik yang lebih baik dimanfaatkan seperti besi diganti dengan baja karena kekuatan baja yang lebih besar dan potensi ketahanan yang lebih besar.
Tipe Girder Jembatan
5 Tipe Girder Jembatan
Tipe Girder
Umumnya girder merupakan balok baja dengan profil I, namun girder juga dapat berbentuk box (box girder), atau bentuk lainnya.  Menurut material penyusunnya girder dapat terdiri dari girder beton dan girder baja. Sedangkan menurut sistem perancangannya, girder terdiri dari girder precast yaitu girder beton yang telah di cetak di pabrik tempat memproduksi beton kemudian beton tersebut di bawa ke tempat pembangunan jembatan atau fly over dan pada saat pemasangan dapat menggunakan girder crane. Selain girder precast, juga dikenal istilah on-site girder, yaitu girder yang di cor di tempat pelaksanaan pembangunan jembatan, girder ini dirancang sesuai dengan perancangan beton pada umumnya yaitu dengan menggunakan bekisting sebagai cetakannya.
1)   I Girder
I-Girder adalah salah satu girder yang paling umum digunakan dalam konstruksi jembatan. I-Girder bisa terbuat dari materal baja atau beton, sesuai dengan kebutuhan. Jembatan I-girder lebih ekonomis, mudah untuk desain dan mudah untuk dibangun. Desain I-Girder tinggi badan, lebar badan dan lainya bisa dipesankan sesuai kebutuhan, di Indonesia setiap produsen pabrikasi girder pasti mempunyai cetakan untuk jenis girder yang satu ini.
2)   Box Girder
Box girder menjadikan jembatan di mana balok utama terdiri dari balok-balok dalam bentuk kotak berongga. Box girder tersebut merupakan beton yang biasanya terdiri dari beton pratekan, baja struktural, atau komposit baja dan beton bertulang. Bemtuk dari box girder ini biasanya berbentuk empat persegi panjang atau trapesium dalam penampang. Box girder sering digunakan dalam pembangunan jalan layang dan jembatan yang memiliki bentang yang panjang. Box girder lebih mahal daripada I-girder dan tidak semudah membangun I-Girder. Namun, box girder memang memiliki beberapa keunggulan penting, misalnya, box girder lebih cocok untuk menangani gaya puntir, dengan demikian, box girder ideal untuk pembangunan jembatan melengkung.
3)   U Girder
Balok girder yang berbentuk U memiliki keistimewaan yang terletak pada susunan tendonnya yang berpasang-pasangan. Susunan ini mengharuskan penarikan kabel strand pada girder harus menggunakan dua dongkrak sekaligus. Di Indonesia girder ini sangat jarang digunakan, karena beberapa produsen girder belum mempunyai cetakan U.
4)   T-Girder
Jenis girder ini sama, tidak jauh berbeda dengan I-girder, yang membedakan adalah T-girder jenis ini badan girder dan plat lantai jembatan menyatu, sementara I-girder terpisah yang akhirnya disatukan oleh shear conector yang kemudian di cor. T-girder sering digunakan untuk jembatan pejalan kaki, bias memiliki bentang yang sangat Panjang tetapi memiliki lebar sekitar 1 m, kl untuk jembatan pejalan kaki.
5)   Plate Girder
Plate girder adalah suatu balok besar yang dibuat dari susunan elemen elemen pelat yang disatukan dengan alat penyambung. Plate girder dibuat untuk mencapai penataan bahan yang lebih efisien dibandingkan dengan balok profil pabrikasi. Plate girder biasanya digunakan untuk gelagar lantai gedung, gelagar jembatan dan gelagar crane bangunan Gudang. Beban yang diterima oleh girder biasanya sangat besar, sehingga jika menggunakan profil hasil pabrikasi (profil standart), akan menghasilkan berat sendiri yang cukup besar sehingga tidak efisien.  Salah satu jalan untuk mengurangi berat sendiri yaitu dengan cara mempertinggi profil (membuat profil yang tidak standart). Alat penyambung plate girder sekarang banyak menggunakan sambungan las, tetapi masih ada juga yang menggunakan sambungan baut. Untuk jembatan jalan raya dengan bentang > 24 m, penggunaan plate girder akan lebih ekonomis. (24 – 46 m). Untuk jembatan KA / beban berat, plate girder umumnya digunakan untuk bentang 15 – 40 m. Dengan perkuatan di beberapa bagian, plate girder untuk bentang jembatan sampai dengan 200 m.
Untuk efisiensi, pada plate girder dimungkinkan untuk membuat variasi penampang di sepanjang bentang. Untuk daerah yang dominan gaya geser, maka penampang plate girder dapat dibuat dengan ketebalan pelat sayap tipis dan pelat badan tebal. Sedangkan untuk daerah yang dominan momen maka plate girder dapat dibuat dengan pelat sayap tebal dan pelat badan tipis. Selain memvariasikan bentuk penampang, plate girder juga memungkinkan variasi mutu pelat pembentuk sayap dan badan. Untuk daerah dominan geser maka mutu pelat badan dibuat lebih tinggi dibandingkan mutu pelat sayap. Sedangkan untuk daerah momen maka mutu pelat sayap lebih tinggi dibandingkan mutu pelat badan. Hal ini disebut “Hybrid Girder”.
Plat girder menjadi populer di akhir 1800-an ketika jenis girder ini digunakan dalam pembangunan jembatan kereta api. Bagian baja yang dipaku atau dibaut bersama untuk mendapatkan rentang keseluruhan yang diinginkan. Pada 1950-an, pengelasan menjadi metode yang dipakai untuk menggabungkan bagian plate girder, ini merupakan metode konstruksi yang lebih ekonomis dan efisien, dan juga memungkinkan pembangunan jembatan yang lebih estetis.

0 komentar