Perhitungan Pilar Jembatan

February 19, 2017
Pada sebuah bangunan konstruksi jembatan khususnya jembatan beton bertulang terdapat beberapa item bangunan seperti pondasi, abutment, pilar, pier head, girder/gelagar, pelat lantai, tiang sandaran atau parapet. Pada tulisan ini saya memaparkan langkah–langkah perencanaan teknis perhitungan dan analisis pilar jembatan, sebelum pada bagian pembahasan perhitungan dan analisis, saya memaparkan apa pengertian dari pilar/pier jembatan.

Pilar/Pier Jembatan
Pilar adalah struktur pendukung bangunan atas, pilar bisa digunakan pada jembatan bentang panjang, posisi pilar bearada pada ke dua abutment. Ada yang menyebut Definisi pilar yaitu bangunan bawah yang terletak diantara kedua kepala jembatan, befungsi sebagai pemikul seluruh beban pada ujung–ujung bentang dan gaya–gaya lainya, serta melimpahkan ke pondasi.
Pada sebuah konstruksi pilar/pier memiliki beberapa bagian yaitu pier head atau kepala pilar dan badan pilar, serta apakah yang dimaksud pier head dan badan pilar itu? Pier head atau kepala pilar merupakan istilah yang dipakai pada pilar jembatan, dimana pier head ini dapat didefinisikan sebai bagian dari pilar jembatan yang memilikiki fungsi sebagai pemikul ujung perletakan jembatan, antara girder/gelagar dan bearing pad atau elastomer sebagai dampalan girder ke pier head. Bagian berikutnya badan pilar, merupakan dinding atau kolom pada bagian pilar jembatan yang berfungsi meneruskan gaya dari pierhead pada pondasi.
Jembatan yang dibangun ini berada di Indonesia tepatnya pada ruas jalan Ciawi-Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, ini merupakan proyek jembatan beton pada tahun 2013–2015 dengan panjang 200 meter, memiliki lebar jembatan 9,6 meter Adapun Data teknis pembangun proyek Jembatan ini sebagai berikut:
Perhitungan Pilar Jembatan
Pembangunan Pilar jembatan
Data Teknis Pembangunan Proyek Jembatan:
Panjang Jembatan       : 191,10 meter
Lebar jembatan         : 9,60 meter
Pondasi                 : Caisson
Tinggi Caisson         
Abutment 1 & 2        : 5,00 meter
Pilar 1 & Pilar 4        : 8,00 meter
Pilar 2 & Pilar 3        : 12,50 meter
Abutment
Panjang           : 9,60 meter
Lebar             : 5,00 meter
Mutu Beton       : K–250 (karakteristik)
Diameter tulangan Footing - kepala  : 13-25 milimeter 
Pilar/Pier
Tinggi
Pilar 1 dan Pilar 4      : 19,00 meter
Pilar 2 dan Pilar 3      : 30,00 meter
Diameter Tulangan     
Pilar 1 dan Pilar 4      : 13–32 milimeter
Pilar 2 dan Pilar 3      : 16–32 milimeter
Pier Head
Pilar 1 dan Pilar 4
Lebar             : 3,60 meter
Panjang           : 9,60 meter
Tinggi             : 3,29 meter
Pilar 2 dan Pilar 3
Lebar             : 3,40 meter
Panjang           : 9,60 meter
Tinggi             : 3,29 meter
Diameter Tulangan : 13–25 milimeter
Mutu Beton
Plar 1 dan Pilar 4             : K–350 (karakteristik)
Pilar 2 dan Pilar 3            : K–350 (karakteristik)
Girder
Untuk panjang span abutment sampai pilar 1 = 25 meter
Type              : I
Lebar Atas        : 55,00 centimeter
Lebar Bawah      : 65,00 centimeter
Tinggi             : 160,00 centimeter
Mutu Beton       : K–500 (karakteristik)
Girder
Untuk panjang span pilar 1 sampai pilar 2 = 35 meter
Type              : I
Lebar Atas        : 55,00 centimeter
Lebar Bawah      : 65,00 centimeter
Tinggi             : 170,00 centimeter
Mutu Beton       : K–500 (karakteristik)
Pelat Lantai kendaraan
Tebal             : 20 centimeter
Mutu Beton       : K–350 (karakteristik)
Rangka Baja
Untuk span pilar 2 sampai pilar 3 menggunakan rangka baja
Panjang Bentang        : 62,30 meter
Mutu Baja               : BJ–55
Profil Baja              : H Beam
Sambungan             : Baut
Produsen Beton         : ReadyMix dan Azka ReadyMix
Setelah saya mengulas beberapa hal diatas, untuk selanjutnya prencanaan pilar/pier dimulai dari desain awal pilar itu. Untuk proyek pembangunan jembatan ini pilar 1 jembatan terbebani oleh jembatan beton bertulang dengan panjang bentang 25,6 meter dari abutment ke pilar 1, dan jembatan beton bertulang bentang 35,6 meter dari pilar 1 ke pilar 2, sehingga analisis kekuatan pilar berdasarkan beban-beban yang diperoleh dari jembatan beton bertulang.
Desain Awal Pilar/Pier 1
Data-data pada perencanaan pier 1 adalah sebagai berikut;
h           = 22,29 m
bx          = 12 m
by          = 13 m
Pembebanan Dan Analisa Pada Pier 1
1)  Berat struktur bagian atas dan berat sendiri bagian bawah.
2)  Berat sendiri bangunan atas.
Pembebanan Jembatan
1)  Berat Sendiri Pilar
Merupakan berat dari semua bagian pilar yang bersifat tetap termasuk segala unsur tambahan, mengenai berat material.
2)  Beban Lajur “D”
Susunan berat pada setiap jalur lalu lintas yang terdiri dari beban terbagi rata sebesar “q” ton per meter panjang per jalur.
Beban terbagi merata (BTR)
L 30 m,  diambil q = 9 Kpa = 0,9 Ton/m2
L > 30 m,  diambil q = 9 (0,5 + 15/L) Kpa
Diambil q = 9 (0,5 + 15/L) Kpa karena L = 35,6 m
q = 9 (0,5 + 15/L) = 0,9. (0,5 + 15 /35,6) = 0,83 Ton/m2
BGT mempunyai intensitas 49 KN/m = 4,9 Ton/m
3)  Beban Pejalan Kaki
Jembatan jalan raya direncakan mampu memikul beban hidup merta pada trotoar yang besarnya direncakan untuk beban nominal 5 Kpa= 0,5 Ton/m2.
Panjang bentang, L = 35,6 m
Lebar Trotoar, b  = 1,075 m
Jumlah Trotoar, n = 2
Luas bidang Trotoar yang didukung Pier 2,
A = b . L . n = 1,075 . 35,6 . 2 = 76,54 m2  
4)  Gaya Rem
Pengaruh ini diperhitungkan senilai dengan pengaruh gaya rem sebesar 5% dari beban “D” tanpa koefisien kejut yang memenuhi semua jalur lalu lintas yang ada dan dalam satu jurusan.
Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan sebesar 5% beban lajur D,
Prem = 5%.WTD = 5% .274,67 = 13,73 Ton
Lengan terhadap dasar pier = 29,21 m
Momen pada pondasi akibat gaya rem
Gaya Gesek Pada Tumpuan
Koefisien gaya gesek untuk perletakan dari baja dan karet = 0,15         
GG = WMS . 0,15 = 1080,87 . 0,15 = 162,13 Ton                     
Eksentrisitas gaya gesek terhadap titik A,
e = 29,21 m
Momen pada pondasi akibat gaya gesek
MGG = GG . e = 162,13. 29,21 = 4735,83 Tonm
Faktor beban ultimit (Ku) = 1,3
MUGG = MGG . Ku = 4735,83 . 1,3   = 6156,58 Tonm
HUGG = GG . Ku = 162,13 . 1,3   = 210,77 Tonm
5)  Beban Angin
Pengaruh beban angin sebebsar 150 kg/m2 pada jembatan ditinjau berdasarkan bekerjanya beban angina horizontal terbagi rata pada bidang vertical jembatan, dalam arah tegak lurus sumbu memanjang jembatan.
Gaya akibat angin dihitung dengan rumus sebagai berikut:
TEW = 0.0006 * CW * (VW)2 * Ab (Kn)
CW = koefisien seret
VW = Kecepatan angin rencana (m/det)
Ab = luas bidang samping jembatan (m2)
CW = 1,25
VW =  35 m/det
Panjang bentang, L = 35,6 m
Tinggi bid. samping atas, ha = 2,27 m
Tinggi bidang samping kendaraan, hk = 2,00 m
Ab1 = L * (ha + hk) = 152,01 m2
Beban angin pada struktur atas:                
TEW1 = 0.0006 * CW * (VW)2 * Ab1 
TEW1 = 0.0006 * 1,25 * (352) * 152,01 = 14,24 Ton
Lengan terhadap Fondasi:                
YEW1 = ht + Lc + a + ha/2 
YEW1 = 8 * 20,2 * 2,27/2 = 29,34 m
Momen pd Fondasi akibat angin atas:
MEW1 = TEW1 * YEW1 
MEW1 = 14,24 * 29,34 = 417,63 Tonm
Lengan terhadap dasar kolom Pier:       
Y'EW1 = Lc + a + ha/2 
Y'EW1 = 20,2 + 2,27/2 = 21,34 m
Momen pada kolom Pier akibat angin atas:
M'EW1 = TEW1 * Y'EW1      
M'EW1 = 14,24 * 21,34 = 303,74 Ton/m
Tinggi bidang samping struktur bawah,          
Lc + a = 20,2    m
Ab2 = D * (Lc + a) 
Ab2 = 2,8*(20,2) = 56,56 m2
Beban angin pada struktur bawah:              
TEW2 = 0.0006*Cw*(Vw)2 *Ab2 
TEW2 = 0,0006*1,25*(352) *56,56 = 5,30 Ton
Lengan terhadap Fondasi:               
YEW2 = ht + (Lc + a)/2 
YEW2 = 8*(20,2)/2 = 18,10 m
Momen pd Fondasi akibat angin bawah:   
MEW2 = TEW2 * YEW2 
MEW2 = 5,30*18,10 = 95,88 Tonm
Lengan terhadap dasar kolom Pier:       
Y'EW2 = (Lc + a)/2 
Y'EW2 = (20,2)/2 = 9,05 m
Momen pd kolom Pier akibat angin bawah:      
M'EW2 = TEW2 * Y'EW2 
M'EW2 = 5,30*9,05 = 53,50 Tonm
Total gaya akibat beban angin:     
TEW = TEW1 + TEW2 
TEW = 14,24 + 5,30 = 19,53 Ton
Total momen pada Fondasi akibat beban angin:       
MEW = MEW1 + MEW2 
MEW = 417,63 + 95,88 = 513.51 Tonm
Total momen pada kolom Pier akibat beban angin:                
MEW = M'EW1 + M'EW2 
MEW = 303,74 + 53,50 = 351.68 Tonm
Beban garis merata tambahan arah horizontal pada permukaan lantai jembata akibat beban angin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus:        
TEW = 0.0012 * CW * (VW)2 Ton/m dengan, CW = 1,2    
TEW = 0.0012 *1,2 * (35)2 = 1.764 Ton/m  
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2.00 m di atas lantai jembatan, h = 2,00 m    
Jarak antara roda kendaraan, x = 1,75 m 
Gaya pada abutment akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,
PEW = [ ½ * h / x * TEW] * L 
PEW = [ ½ * 2,00/1,75 * 1,764] * 35,6 = 3,66 Ton
6)  Gaya Gempa
Gaya gempa pada jembatan dihitung senilai dengan pengaruh suatu gaya horizontalpada konstruksi yang ditinjau dan perlu ditinjau juga gaya gaya lain yang berpengaruh seperti gaya gesek pada perletakan.
Perhitungan Gaya Dalam
Setelah perhitungan pembebanan, maka dilakukan analisa pembebanan terhadap model struktur pilar yang telah dibentuk, untuk mendapatkan reaksi perletakan dan gaya - gaya dalam yang berupa momen, gaya geser, dan gaya aksial dengan bantuan SAP2000.
Adapun beberapa kombinasi pembebanan menurut peraturan SNI T-02-2005 standar pembebanan untuk jembatan, yaitu:
1)  1,3DL+1,8 SDL+1,8 LL LAJUR+1,8 LL PEJALAN KAKI+1,8 LL Gaya Rem+1,8 LL GESEK
2)  1,3DL+1,8 SDL+1,8 LL LAJUR+1,8 LL PEJALAN KAKI+1,8 LL Gaya Rem+1,8 LL GESEK+1,2 BEBAN ANGIN
3)  1,3DL+1,8 SDL+1 GEMPA
Penulangan Pilar
1)  Penulangan Pier Head/Kepala Pilar
Untuk penulangan pier head data yang diperlukan yaitu:
F’c    = 30 Mpa
fy    = 390 Mpa
h     = 3,22 m = 3220 mm
b     = 3,60 m = 3600 mm
d     = 3,20 m = 3200 mm
dx    = 9,60 m = 9600 mm
2)  Penulangan Badan Pilar
Luas tulangan pokok kolom yang diperlukan didapat setelah gaya – gaya dalam maksimum yang berupa momen dan gaya aksial didapat dengan bantuan program SAP2000 versi 14.
Pada postingan ini hanya sebagian yang saya tulis karena untuk memaparkan langkah dan rumusnya, begitu juga dengan keterangan gambarnya teramat panjang, total-nya 33 halaman, untuk dari itu saya akan memaparkan langkah–langkah dari desain awal pilar sampai dengan penulangan pilar dan bagi siapa saja yang membutuhkan bisa email saya/hubungi pada contact yang tertera. Demikian ulasan untuk perencanaan teknis perhitungan pilar semoga bermanfaat, untuk perencanaan teknis perhitungan lainya pada postingan berikutnya.

0 komentar